Angka Kelahiran Kasar atau Crude Birth RateCBR Angka Kelahiran Menurut Umur Age Specific Fertility Rate ASFR

69 Dinamika Penduduk Dinamika penduduk merupakan perubahan jumlah penduduk yang disebabkan oleh faktor kelahiran, kematian, dan migrasi. Perubahan tersebut terjadi terus-menerus dari tahun ke tahun, akibatnya jumlah penduduk mengalami perubahan secara dinamis. Untuk mengetahui perubahan jumlah penduduk dapat dilihat dari besarnya pertumbuhan penduduk. Sedangkan untuk memperkirakan jumlah penduduk di masa yang akan datang dihitung dengan menggunakan proyeksi penduduk. Hal ini penting dilakukan untuk perencanaan pembangunan, khususnya di bidang kependudukan. Pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali menyebabkan terjadi ledakan penduduk yang pada akhirnya menimbulkan berbagai masalah kependudukan. dinamika penduduk, kelahir- an, kematian, migrasi, per- tumbuhan penduduk, proyeksi penduduk, ledakan penduduk Di mana pun tempat di Bumi ini, suatu kelahiran maupun kematian merupakan fenomena alami yang kapan saja bisa terjadi. Kelahiran dan kematian menjadi bagian dari dinamika penduduk suatu wilayah. Begitu juga dengan migrasi penduduk. Ketiga angka dari pa- rameter ini akan menggambarkan dinamika penduduk sekaligus meng- gambarkan permasalahan-permasalahan penduduk yang mungkin timbul. Untuk mengetahui perkembangan jumlah penduduk dapat dilihat dari pertumbuhan penduduk. A. Pertumbuhan Penduduk Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatan-kekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Pertumbuhan penduduk menunjukkan perkembangan jumlah penduduk di suatu wilayah selama periode waktu tertentu. Angka kelahiran dan kematian merupakan faktor alami yang memengaruhi pertumbuhan penduduk di suatu wilayah. Selain faktor alami tersebut, ada juga faktor nonalami yang memengaruhi pertumbuhan penduduk seperti migrasi, baik migrasi lokal maupun migrasi internasional. 1. Kelahiran atau Fertilitas Fertilitas dalam pengertian demografi adalah kemampuan riil seorang wanita untuk melahirkan, yang dicerminkan dalam jumlah bayi yang dilahirkan. Kelahiran menyebabkan bertambahnya jumlah penduduk. Beberapa ukuran dasar fertilitas yang sering digunakan sebagai berikut.

a. Angka Kelahiran Kasar atau Crude Birth RateCBR

Angka kelahiran kasar merupakan penentuan tingkat kelahiran bayi tanpa membeda-bedakan golongan dan umur dalam satu tahun dari setiap 1.000 orang penduduk suatu wilayah. Angka kelahiran seperti ini dapat dihitung menggunakan rumus berikut. Sumber: Earth Our Home, halaman 128 Gambar 4.1 Tingkat kelahiran meme- ngaruhi pertumbuhan penduduk. Di unduh dari : Bukupaket.com GEOGRAFI Kelas XI 70 CBR = × 1.000 Keterangan: CBR = Angka kelahiran kasar. B = Jumlah kelahiran selama 1 tahun. P = Jumlah penduduk. Contoh soal: Desa Tegalwangi pada tahun 2005 berpenduduk 7.000 jiwa. Jumlah kelahiran pada tahun yang sama adalah 147 bayi. Berapakah angka kelahiran kasarnya? Penyelesaian: CBR = P B × 1.000 = 000 . 7 147 × 1.000 = 21 jiwa Angka kelahiran kasar Desa Tegalwangi pada tahun 2005 adalah 21 jiwa. Hal ini berarti di tahun 2005, dari setiap 1.000 penduduk Desa Tegalwangi terjadi kelahiran sejumlah 21 bayi.

b. Angka Kelahiran Menurut Umur Age Specific Fertility Rate ASFR

Perhitungan angka kelahiran yang mempertimbangkan umur dan jenis kelamin disebut angka kelahiran menurut kelompok umur atau Age Specific Fertility Rate ASFR. ASFR menunjukkan jumlah kelahiran dari setiap seribu wanita pada kelompok umur tertentu selama setahun. Untuk menentukan angka kelahiran menurut kelompok umur tertentu digunakan rumus sebagai berikut. ASFR x = × 1.000 Keterangan: ASFR x = Angka kelahiran menurut kelompok umur x tahun. B x = Jumlah kelahiran dari wanita kelompok umur x tahun selama setahun. P x = Jumlah penduduk wanita kelompok umur x tahun. Contoh soal: Penduduk wanita kelompok umur 25–30 tahun di Desa Tegalwangi pada tahun 2005 berjumlah 900 jiwa. Jumlah kelahiran dari wanita kelompok tersebut 45 bayi. Berapa angka kelahiran dari wanita kelompok umur tersebut? Penyelesaian: ASFR x = x x P B × 1.000 = 900 45 × 1.000 = 50 jiwa Angka kelahiran dari wanita kelompok umur 25–30 tahun di Desa Tegalwangi pada tahun 2005 adalah 50 jiwa. Hal ini berarti dari setiap 1.000 wanita kelompok umur 25–30 tahun terjadi kelahiran 50 bayi. Mengapa di negara maju angka kelahiran pada umum- nya lebih rendah dibandingkan di negara berkembang? Tahukah kamu, mengapa metode di samping disebut perhitungan angka kelahiran kasar? Perhitungan ini tidak memisahkan penduduk laki- laki dan perempuan. Juga tidak berdasarkan usia. Oleh karena itu, perhitungan ini disebut perhitungan kelahiran kasar. Di unduh dari : Bukupaket.com 71 Dinamika Penduduk Apakah angka kelahiran kasar di negara berkembang dan negara maju sama? Berdasarkan penelitian yang dilakukan PBB, menunjukkan angka kelahiran kasar di negara berkembang lebih tinggi dibanding negara maju. Nah, berikut ini adalah besarnya perbandingan angka kelahiran di negara berkembang dan negara maju. Tabel 4.1 Klasifikasi Angka Kelahiran Kasar CBR Kategori Negara Angka Kelahiran Kasar per 1.000 penduduk Negara maju 11 Negara berkembang 24 Dunia 21 Sumber: demography.anu.edu.au Mengapa angka kelahiran di setiap wilayah tidak sama? Tentu ada faktor-faktor yang memengaruhinya. Apa saja itu? 1 Perkawinan di usia muda. Perkawinan di usia muda biasanya terjadi di daerah pedesaan, karena banyak orang tua yang merasa malu apabila anak gadisnya yang menginjak dewasa belum mendapatkan jodoh. Wanita yang kawin di usia muda mempunyai kesempatan melahirkan lebih lama sehingga kemungkinan mendapatkan anak lebih banyak. 2 Anggapan bahwa banyak anak berarti banyak rezeki. Penilaian orang tua yang menganggap anak mendatangkan rezeki, sehingga mereka berkeinginan untuk mempunyai banyak anak agar mendapatkan banyak rezeki. 3 Kebutuhan tenaga kerja. Untuk mengolah lahan pertanian yang luas, para petani membutuhkan tenaga kerja yang banyak. Agar biaya yang dikeluarkan lebih hemat, mereka akan mempekerjakan anggota keluarga, terutama anak-anaknya. 4 Kurangnya informasi tentang keluarga berencana. Banyak pasangan suami istri yang kurang mendapatkan informasi tentang pentingnya perencanaan dalam keluarga, sehingga mereka kurang memperhitungkan dampak dan konsekuensi dari jumlah anak yang banyak. 5 Keinginan memperoleh anak laki-laki. Beberapa golongan masyarakat menganggap bahwa anak laki- laki sebagai penentu status dan penerus nama keluarga. Di beberapa kasus, banyak pasangan suami istri yang akan berusaha terus-menerus tidak membatasi kelahiran sampai mendapatkan anak laki-laki. Sedangkan faktor-faktor yang menghambat kelahiran anti- natalitas, antara lain: 1 Pelaksanaan program keluarga berencana. 2 Adanya undang-undang perkawinan yang membatasi usia pernikahan, untuk wanita minimal 16 tahun dan laki-laki minimal berusia 19 tahun. 3 Adanya anggapan anak menjadi beban keluarga. Faktor-faktor yang me- mengaruhi tingginya angka kelahiran, yaitu: 1. Perkawinan di usia muda. 2. Anggapan bahwa banyak anak berarti banyak rezeki. 3. Kebutuhan tenaga kerja. 4. Kurangnya informasi tentang keluarga be- rencana. 5. Keinginan memperoleh anak laki-laki. Di unduh dari : Bukupaket.com GEOGRAFI Kelas XI 72 4 Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri, yaitu tunjangan yang diberikan hanya sampai anak ke 2. 5 Penundaan usia perkawinan. 2. Kematian atau Mortalitas Kematian atau mortalitas adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Secara otomatis, kematian akan menyebabkan jumlah penduduk berkurang. Seseorang tidak akan mengetahui kapan ia mati. Kadang kematian terjadi saat manusia masih bayi, ketika umur dewasa, atau sudah tua. Tinggi rendahnya tingkat kematian ditunjukkan oleh jumlah kematian penduduk dalam setahun. Tingkat kematian penduduk di suatu wilayah dapat dibedakan sebagai berikut.

a. Angka Kematian Kasar atau Crude Death Rate CDR