Konsumsi Energi Tenaga Kerja di Sektor Industri

GEOGRAFI Kelas XI 184 Dewasa ini, jaringan telepon sudah dapat me- nembus setiap kecamatan di seluruh wilayah Indonesia. Saluran telepon pun tidak hanya melalui kabel, tetapi juga melalui gelombang elektromagnetik sehingga memungkinkan pesawat telepon dibawa ke mana-mana mobile. Salah satu jenis telepon yang bersifat mobile ini disebut telepon genggam atau handphone HP. Jumlah pelanggan atau saluran telepon per 1.000 penduduk yang meningkat seperti ditunjukkan pada tabel di bawah ini mengindikasikan kemajuan pembangunan nasional. Tabel 7.3 Teledensitas Pengguna Telepon Penduduk Indonesia Tahun Teledensitas Keterangan 2004 4,5 ASEAN 6,6 2005 4,7 dari 12,1 juta sst, 71 sambungan kabel 29 sambungan tanpa kabel. Keterangan: sst: satuan sambungan telepon Sumber: Economie Review No 204 – Juni Di bidang transportasi, kemajuan pembangunan nasional ditunjukkan oleh peningkatan penunjang jalan aspal per 1.000.000 penduduk. Selama tahun 1993–2001 panjang jalan di Indonesia meningkat dari 356.878 km menjadi 361.782 km. Tabel 7.4 Panjang Jalan di Indonesia Tahun Panjang Jalan km 1993 344.892 1994 356.878 1995 327.227 1996 336.377 1997 341.467 1998 355.363 1999 355.951 2000 355.951 2001 361.782 Sejak 1999 tidak termasuk Timor Timur Sumber: BPS

c. Konsumsi Energi

Pembangunan membutuhkan banyak energi, termasuk energi listrik. Di Indonesia energi listrik banyak dihasilkan dari bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan batu bara. Konsumsi energi diukur dari energi total yang digunakan negara atau di- konsumsi penduduk dalam kurun waktu setahun. Peningkatan pembangunan terjadi bila konsumsi energi juga meningkat. Perhatikan tabel produksi listrik dan gas yang dikonsumsi negara dan penduduk Indonesia tahun 1994–2003 berikut ini. Sumber: www.priyadi.net Gambar 7.22 Lalu lintas jalan. Sumber: www.metrotvnews Gambar 7.23 Memasak dengan gas LPG. Di unduh dari : Bukupaket.com 185 Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan Tabel 7.5 Produksi Listrik dan Gas Tahun 1994–2003 Tahun Listrik ribu mwh Gas ribu m 3 1994 43,0 902,1 1995 49,6 1.186,0 1996 57,0 1.444,8 1997 64,3 1.692,5 1998 65,4 1.600,0 1999 71,7 1.642,0 2000 79,2 1.968,0 2001 84,5 2.116,5 2002 88,4 2.458,0 2003 90,4 2.849,0 Sumber: BPS

d. Tenaga Kerja di Sektor Industri

Pembangunan ekonomi juga dicerminkan dari persentase pekerja yang bekerja di berbagai sektor industri. Peningkatan pembangunan dapat dilihat dari jumlah penduduk yang bekerja di sektor industri primer turun dan yang bekerja di sektor industri sekunder dan tersier meningkat. Di negara berkembang seperti Indonesia banyak pekerja yang bekerja di industri primer. Sedang di Singapura dan Jepang, banyak penduduk bekerja di sektor industri sekunder dan tersier. Apakah pekerja Indonesia yang bekerja di sektor industri mengalami kenaikan? Coba kamu amati tabel berikut ini. Tabel 7.6 Pekerja Industri Indonesia Tahun 2001–2005 No. Jenis Industri Jumlah Pekerja Juta 2001 2002 2003 2004 2005 1. Pertanian, kehutanan, dan perikanan 39,7 40,6 43,0 40,6 41,8 2. Tambang - 0,6 0,7 1,0 0,8 3. Pengolahan 12,1 12,1 11,5 11,1 11,6 4. Listrik, gas, dan air - 0,2 0,1 0,2 0,2 5. Konstruksi 3,8 4,3 4,0 4,5 4,4 6. Perdagangan 17,5 17,8 17,2 19,1 18,9 7. Transportasi dan komunikasi 4,4 4,7 4,9 5,5 5,5 8. Keuangan, pengembangan, dan jasa bisnis 1,1 1,0 1,3 1,1 1,0 9. Sosial kemasyarakatan 11,0 10,4 10,0 10,5 10,6 Sumber: BPS 2. Indikator Kualitas Hidup Peningkatan kualitas hidup oleh kegiatan pembangunan dapat diketahui melalui beberapa indikator, misalnya angka melek huruf serta tingkat kesehatan dan kesejahteraan.

a. Melek Huruf