193
Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan
Di banyak negara, pembuangan sampah dilakukan dengan mengubur dalam lubang landfill. Metode ini cukup efektif. Hanya
saja, bahan kimia beracun yang berbahaya dapat merembes keluar dari lubang penimbunan dan mencemari tanah. Beberapa negara
lebih suka membuang sampah dengan cara dibakar. Metode pembakaran memungkinkan sampah padat melepas zat kimia
beracun ke udara ketika pembakaran berlangsung.
b. Pencemaran Air
Pencemaran air menyebabkan penurunan kualitas air dan membahayakan makhluk hidup. Di beberapa
negara berkembang, pembuangan limbah air dan sampah langsung ke sungai dan laut merupakan
pemandangan yang sering dijumpai. Air pada saluran pembuangan juga digunakan untuk keperluan minum,
memasak, mandi, dan mencuci pakaian. Keadaan ini sangat memungkinkan timbulnya penyakit dan tingkat
kematian bayi yang tinggi. Bahan pencemar dari sampah yang tidak membusuk seperti plastik dan karet
dapat terdampar dan menumpuk di sepanjang pantai.
Selain sampah, sumber pencemaran air yang lain adalah minyak dari kapal tanker dan industri.
Tumpahan minyak yang berasal dari kecelakaan kapal tanker merusak ekosistem laut dan mematikan ribuan ikan, burung, dan
hewan lain. Perairan laut menjadi tercemar, pariwisata pantai terganggu, dan kesehatan penduduk menurun. Kadang-kadang
minyak yang mencemari laut dapat juga berasal dari kapal, pelabuhan, dan industri yang berada di dekat laut.
Kegiatan pertanian turut menyumbang pencemaran air permukaan dan air tanah. Penggunaan pupuk kimia yang
meningkat telah menyebabkan masalah pencemaran air semakin meluas dari sebelumnya. Bahan kimia dalam tanah merembes ke
dalam air tanah dan mencemarinya. Ketika hujan berlangsung, bahan kimia dalam tanah juga larut menuju sistem sungai. Bahan
kimia ini memacu pertumbuhan alga dan plankton dengan cepat.
c. Pencemaran Udara
Pencemaran udara paling mudah menyebar. Pembakaran bahan bakar fosil menjadi penyebab utama pencemaran udara,
khususnya berasal dari kendaraan bermotor, industri, dan pembangkit listrik. Sejumlah besar bahan pencemar dilepaskan
ke atmosfer sejak Revolusi Industri. Partikel asap dan gas seperti sulfur oksida SO
x
, karbon monoksida CO, dan karbon dioksida CO
2
dihasilkan dari proses pengolahan atau manufaktur. Kendaraan bermotor mengeluarkan nitrogen oksida NO
x
yang kemudian menjadi asap setelah bereaksi dengan sinar ultravio-
let. Asap ini dapat menyebabkan sesak napas dan pedih di mata. Pembakaran hutan dan kayu bakar juga menyebabkan pen-
cemaran udara. Asap dari pembakaran hutan Indonesia, terutama dari Sumatra dan Kalimantan setiap tahun menjadi masalah bagi
negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia. Asap membatasi jarak pandang sehingga lalu lintas kendaraan bermotor dan pe-
nerbangan terganggu. Asap hasil pembakaran hutan juga dapat
Sumber: Alam Asli Indonesia, halaman 277
Gambar 7.35 Pencemaran air
Pertumbuhan alga dan plank- ton yang cepat dalam air dapat
menyebabkan eutrofikasi. Jelaskan proses terjadinya
eutrofikasi secara singkat
Sumber: www.bath.ac.uk
Gambar 7.36 Asap pabrik.
Di unduh dari : Bukupaket.com
GEOGRAFI Kelas XI
194
mengganggu pernapasan. Sedang di perkotaan pencemaran udara banyak ditimbulkan oleh industri
dan kendaraan bermotor.
Gas dari batu bara dan kayu bakar yang tidak terbakar habis, asap jelaga, debu, karbon monoksida,
dan gas hidrokarbon banyak dilepaskan ke udara dan mencemarinya. Bahan pencemar ini menyebabkan
iritasi mata, gangguan jalan napas, dan meningkatkan penyakit kanker paru-paru dalam jangka panjang.
Sumber: Our World a Closer Look, halaman 191
Gambar 7.37 Kebakaran hutan.
Berikan contoh-contoh kasus pencemaran tanah, air, dan udara di Indonesia yang merusak lingkungan hidup. Kamu dapat mencari contoh
kasusnya dari berbagai media seperti koran, majalah, dan internet. Kemudian, diskusikan dengan temanmu mengenai penyebab, dampak
terhadap lingkungan, dan usaha mengatasinya.
Pada tahun 1997 dan 1998, asap menyelimuti
banyak wilayah di Asia Tenggara, yang meliputi
Malaysia, Singapura, Thailand, dan Brunei
Darussalam. Asap ini menyebabkan pedih di
mata. Muncul asap dise- babkan pembakaran
hutan yang tidak ter- kendali di wilayah
Sumatra dan Kalimantan. Pembakaran hutan ini dilakukan oleh pemilik hak penguasaan hutan untuk membuka lahan hutan. Sejumlah 220–290 juta
ton karbon dioksida dilepaskan ke atmosfer dan lebih dari 1 juta hektare hutan rusak. Diperkirakan kerugian dari pencemaran udara ini adalah
10 triliun rupiah. Sampai saat ini, kabut asap seolah menjadi langganan tahunan bagi Indonesia.
Sumber: Our World A Closer Look, halaman 207
4. Pemanasan Global
Atmosfer yang menyelubungi Bumi berperan penting bagi kehidupan di Bumi. Seandainya Bumi tidak memiliki atmosfer maka
semua kehidupan akan musnah terbakar sinar matahari. Bumi memiliki mekanisme alamiah menjaga kehangatan agar kehidupan
tetap berlangsung. Mekanisme ini dikenal dengan efek rumah kaca green house effect. Gas-gas rumah kaca seperti karbon dioksida CO
2
, uap air H
2
O, metana NH
4
, nitrogen oksida NO
x
terdapat secara alamiah di atmosfer. Gas-gas tersebut menahan panas sinar Matahari
dan menjaga kestabilan temperatur Bumi sekitar 15°C.
Di unduh dari : Bukupaket.com
195
Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan
Pada tahun-tahun terakhir ini telah terjadi kenaikan temperatur udara. Kenaikan temperatur ini disebabkan
oleh peningkatan sejumlah gas-gas rumah kaca di atmosfer. Kenaikan temperatur di seluruh permukaan Bumi dikenal
dengan pemanasan global global warning. Apakah kegiatan manusia yang menyebabkan pemanasan global?
Ada dua jenis kegiatan manusia yang menyebabkannya, yaitu industri dan pertanian.
a. Industri