175
Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan
a. Pengentasan kemiskinan.
b. Tata pemerintahan yang baik dan masyarakat madani.
c. Pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan.
d. Perlindungan sumber daya alam dan lingkungan tata ruang dan pengendalian pencemaran.
e. Kemitraan di bidang air, energi, kesehatan, pertanian, keaneka-
ragaman hayati. f.
Pendanaan. g.
Kelembagaan pembangunan berkelanjutan.
a. Tujuan: Merumuskan konsep pembangunan berkelanjutan dari berbagai
referensi. b.
Alat dan Bahan: 1
Alat tulis. 2
Berbagai informasi tentang pembangunan berkelanjutan dari buku, media baik elektronik maupun cetak.
c. Langkah Kerja:
1 Bentuklah kelompok dengan teman sekelasmu yang terdiri atas
2–3 orang. 2
Lakukan pencarian informasi tentang konsep-konsep pembangunan berkelanjutan dan contoh-contohnya.
3 Dari berbagai sumber tersebut, susunlah menjadi karya tulis yang
bertema Membangun Indonesia dengan Prinsip Berkelanjutan. 4
Presentasikan hasil karya tulis kelompokmu di depan kelas. Jangan lupa diskusikan bersama.
2. Pemanfaatan Lingkungan bagi Pembangunan
Berkelanjutan
Pembangunan dilaksanakan dengan memanfaatkan sumber daya yang terdapat di lingkungan. Pemanfaatan lingkungan bagi pembangun-
an dipengaruhi oleh perkembangan teknologi dan pemikiran manusia. Pola pembangunan lama tentu berbeda dengan pola pembangunan
baru seiring dengan perkembangan teknologi dan permukiman. Jenis pembangunan yang memanfaatkan lingkungan juga beragam.
Bagaimana pemanfaatan lingkungan bagi pembangunan yang berpola lama dan berpola baru? Apa saja jenis kegiatan pemanfaatan
lingkungan bagi pembangunan? Simak paparan berikut ini untuk mengetahuinya.
a. Pembangunan Konvensional dan Pembangunan Berkelanjutan
Pemanfaatan lingkungan bagi pembangunan yang di- laksanakan dengan pola konvensional sudah tidak sesuai dengan
tuntutan zaman, sehingga perlu diganti dengan pola berkelanjutan. Apabila pemanfaatan lingkungan pembangunan masih meng-
gunakan pola konvensional maka dampak negatif dari lingkungan hidup, kehidupan sosial, dan ketimpangan ekonomi akan semakin
besar. Ahli lingkungan Emil Salim berpendapat, pembangunan konvensional, yang tidak memerhatikan aspek lingkungan, di satu
pihak berhasil menaikkan produksi barang dan jasa secara
Di unduh dari : Bukupaket.com
GEOGRAFI Kelas XI
176
melimpah, namun di pihak lain menimbulkan ketimpangan eko- nomi penduduk. Pembangunan sosial terutama yang menyangkut
kepentingan kelompok miskin juga terpinggirkan. Dampak pembangunan konvensional terhadap lingkungan hidup begitu
hebat sehingga pengaruhnya tidak hanya di wilayah lokal dan nasional, tetapi juga mencakup wilayah global yang mengancam
kehidupan manusia.
Pembangunan berkelanjutan harus memper- hitungkan perbedaan sifat sumber daya alam. Sumber
daya alam yang bersifat tidak terbarui seperti bahan tambang, memiliki manfaat yang dibatasi waktu, dan
jumlahnya akan menipis dalam proses penambangan. Sebagai contoh, timah di Pulau Bangka diperkirakan
habis tambang dalam 25 tahun lagi. Agar pembangunan di Bangka tetap berlanjut maka perlu memper-
hitungkan penipisan cadangan timah. Laju penipisan timah harus diimbangi dengan biaya sewa penipisan
depletion rent sebagai modal pengganti tambang timah yang telah habis. Modal ini diinvestasikan untuk
kegiatan yang mengandalkan sumber daya alam yang diperbarui seperti pertanian, perkebunan, perikanan,
dan pariwisata. Dengan cara ini maka ketika penambangan berakhir, perekonomian di daerah bekas
tambang tetap dapat berjalan dan berkembang.
Berbeda dengan pola pembangunan berkelanjutan, pola pembangunan konvensional memperlakukan sama
terhadap sumber daya yang terbarui dan tidak terbarui, sehingga penipisan sumber daya tambang tidak
diperhitungkan. Akibatnya, setelah penambangan berakhir, terbentuk ”kota hantu ghost town”. Keterlibat-
an masyarakat sangat diperlukan dalam pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan. Untuk mendorong
partisipasi masyarakat perlu usaha penyebaran informasi mengenai pembangunan berkelanjutan dan
isu lingkungan global.
Sumber: www.freepages.history.rootsweb.com
Gambar 7.10 Kota hantu
Apakah yang dimaksud ”kota hantu ghost town”? Mungkinkah terjadi di Indonesia? Jelaskan
b. Aspek Lingkungan Menentukan Pembangunan Berkelanjutan