Tipe Asia Langkah Kerja:

28 GEOGRAFI Kelas XI Weber untuk menunjukkan pembagian jenis faunanya. Ada pula Garis Lydekker yang digunakan sebagai batas paling barat dari satwa tipe Australia. Penentuan garis ini didasarkan pada batas kedalaman laut di Dangkalan Sahul. Namun, baik Garis Wallace maupun Garis Weber itu telah menjadi agak kabur. Dari fakta yang ada, beberapa fauna tipe Asia dan Australia telah beralih ke kawasan Wallacea. Burung pelatuk, bajing, dan cerurut yang bertipe Asia telah melintasi Garis Wallace, yaitu dari Bali ke Lombok, Sumbawa, Flores, dan Alor. Mungkin binatang itu telah dibawa oleh orang Melanesia sebagai bahan makanan dan binatang piaraan. Demikian halnya dengan fauna tipe Australia. Possum berkantong dan kakaktua yang merupakan fauna tipe Australia telah menempati Sulawesi tetapi tidak ada di Kalimantan. Demikian juga burung madu australia yang ada di Lombok tetapi tidak ada di Bali. Jadi, kawasan Wallacea selain memiliki fauna yang bersifat endemi, yaitu anoa, komodo, dan babi rusa juga memiliki fauna peralihan dari kawasan Asia dan Australia. Oleh karena itu, fauna yang ada di kawasan Wallacea disebut tipe peralihan. Dari uraian di atas, jelaslah mengapa persebaran fauna di Indonesia dibagi menjadi tiga, yaitu tipe Asia, Australia, dan peralihan. Sekarang marilah kita mengidentifikasi persebaran fauna Indonesia melalui tiga tipe itu.

a. Tipe Asia

Fauna tipe Asia terdiri atas beberapa jenis mamalia, burung, ikan, dan reptil. Di beberapa daerah, fauna ini sudah punah dan di beberapa daerah lain sudah sangat langka. Berikut ini beberapa fauna langka tersebut. 1 Gajah Gajah Elephas maximus terdapat di seluruh Sumatra menghuni hutan hujan dataran rendah. Oleh karena itu, disebut gajah sumatra. Sebenarnya, persebaran gajah juga sampai ke Jawa, namun diperkirakan gajah jawa sudah punah karena terdesak kegiatan manusia. Gajah yang biasanya ber- kelompok selalu bergerak dalam mencari makan. Mereka sering melalui jalur perkebunan dan pedesaan sehingga terjadi perselisihan dengan manusia. Karena inilah jumlah gajah berkurang. 2 Badak Di Indonesia terdapat dua jenis badak, yaitu badak jawa Rhinocerus sondaicus dan badak sumatra Dicerorhinus sumatrensis. Badak jawa lebih besar dibanding badak sumatra. Badak jawa bisa mencapai berat 2 ton, sedangkan badak sumatra hanya 1 ton. Badak sumatra merupakan badak terkecil yang masih hidup. Perbedaan lainnya adalah badak jawa bercula satu, sedangkan badak sumatra mempunyai tonjolan kecil selain cula sehingga terkesan bercula dua. Sumber: Indonesian Heritage, Margasatwa, halaman 122 Gambar 2.27 Badak sumatra kiri dan badak jawa kanan. Sumber: Indonesian Heritage, Margasatwa, halaman 58 Gambar 2.26 Gajah Asia Di unduh dari : Bukupaket.com 29 Keanekaragaman Hayati 3 Tapir Tapir Tapirus indicus merupakan fauna yang menakjubkan. Fauna ini diduga berasal dari hutan tropis Amerika Selatan. Mengapa fauna ini sampai di Indonesia belum diketahui penyebabnya? Saat ini tapir hanya bisa ditemukan di hutan-hutan Sumatra. Melihat dari persebarannya, mungkin tapir juga pernah hidup di Jawa dan Kalimantan tetapi kini sudah punah. 4 Banteng Tentu kamu pernah melihat sapi bukan? Sapi, terutama sapi bali adalah kerabat dekat dari banteng Bos javanicus. Sapi adalah jenis banteng yang diternakkan. Di Indonesia, jumlah sapi jauh lebih banyak dibanding jumlah banteng yang masih liar. Bahkan di Sumatra, banteng telah mengalami kepunahan. Saat ini, banteng liar hanya terdapat di Jawa dan kecil sekali jumlahnya di Kalimantan. 5 Kerbau Liar Seperti halnya sapi, kerbau adalah binatang yang diternakkan. Kerbau telah menjadi bagian budaya di Indonesia. Contohnya orang Minangkabau yang dianggap memperoleh nama dari kata minang dan kerbau yang artinya ”kerbau yang menang”. Menurut legenda suku Minangkabau dan suku Jawa pernah sepakat untuk tidak berperang tetapi lebih baik mengadakan pertandingan antara dua kerbau. Di tempat lain kerbau menjadi bagian dari upacara adat seperti di Toraja. Kerbau juga berguna mem- bantu tugas petani membajak sawah. Karena itulah kerbau banyak diternakkan. Saat ini, ada sekitar empat juta lebih kerbau yang diternakkan. Namun, populasi kerbau liar Bubalus bubalis di dunia diperkirakan tinggal 100 ekor saja. Penyebab semakin berkurangnya populasi kerbau liar adalah nilai ekonomis yang ada pada fauna ini. 6 Harimau Sumatra Pada mulanya ada tiga jenis harimau di Indo- nesia, yaitu harimau bali, harimau jawa, dan harimau sumatra. Kini tinggal harimau sumatra saja yang masih hidup. Harimau bali dan harimau jawa telah punah akibat kerusakan habitat, gangguan ekosistem, dan perburuan. Harimau sumatra Panthera tigris saat ini pun jumlahnya tinggal sedikit karena diburu untuk kulitnya yang berharga dan bagian tubuhnya sebagai obat tradisional. 7 Macan Tutul Kerabat kucing selain harimau adalah macan tutul Panthera pardus. Fauna ini adalah jenis predator yang sangat cekatan. Hidupnya di atas pohon dengan makan tikus, burung, kelelawar, babi hutan, dan rusa. Saat ini, macan tutul hanya ter- Sumber: Indonesian Heritage, Margasatwa, halaman 45 Gambar 2.28 Tapir Sumber: Indonesian Heritage, Margasatwa, halaman 114 Gambar 2.29 Banteng Sumber: Indonesian Heritage, Margasatwa, halaman 74 Gambar 2.30 Kerbau liar Sumber: Indonesian Heritage, Margasatwa, halaman 48 Gambar 2.31 Macan tutul Di unduh dari : Bukupaket.com 30 GEOGRAFI Kelas XI dapat di Jawa menghuni kawasan perlindungan dan sedikit sekali yang secara liar hidup di hutan. Fauna ini terancam punah karena perburuan dan banyaknya penggunaan racun untuk umpan babi hutan yang merupakan makanan macan tutul. 8 Beruang Madu Hewan ini terdapat di Sumatra dan Kalimantan. Di Jawa, hewan ini telah punah. Beruang madu Helarctos malayanus merupakan beruang terkecil di antara keluarga beruang. Hewan ini lamban dalam bergerak, berat, jarak pandang pendek, man- tel bulu mengkilap, dan memiliki cakar yang besar. Mereka adalah pemanjat ulung ketika harus mengambil madu di atas pohon. Cakarnya sangat tajam sehingga meninggalkan goresan- goresan yang dalam ketika memanjat pohon. Binatang ini sangat berbahaya ketika bersama anaknya. Karena inilah binatang ini banyak dibunuh sehingga terancam kelestari- annya. 9 Orang Utan Orang utan Pongo pyomaeus merupakan jenis primata yang hidup di hutan pegunungan Sumatra dan Kalimantan. Fauna ini merupakan fauna endemik Indonesia yang hidup dengan makan buah-buahan hutan. Sayang, keberadaan or- ang utan sangat terancam seiring dengan kerusakan hutan. Perburuan dan penangkapan anakan orang utan juga merupakan bencana yang gawat bagi kelangsungan hidup mereka. Hal ini telah menimpa di Jawa yang mengakibatkan kepunahan orang utan. 10 Bekantan Inilah fauna paling aneh dari keluarga primata. Pada umumnya, primata berhidung pesek tetapi bekantan Nasalis larvatus, terutama yang jantan, berhidung mancung dan besar. Hidung yang panjang ini berfungsi untuk mengeluarkan suara keras sebagai tanda ada bahaya. Fauna ini persebarannya sempit sekali yaitu di hutan pantai dan tepi sungai Kalimantan. Fauna ini sangat giat memanjat pada pagi hari saat makan dan pada sore hari saat bergerak menuju tempat tidurnya. Keber- adaan fauna ini perlu dijaga karena fauna ini jenis primata endemi yang hanya terdapat di Kalimantan. 11 Siamang Jenis primata yang paling atraktif adalah siamang Hylobates klossi. Mereka dapat melakukan lompatan- lompatan berbahaya di atas pohon-pohon yang sangat tinggi. Gerakan mereka sering disebut brakiasi. Dengan tungkai depan yang panjang, binatang yang sangat terampil ini berayun-ayun dari dahan ke dahan, tampak indah seolah-olah didasari rasa seni dan terkadang dengan kecepatan tinggi. Persebaran sia- mang lebih merata dibanding dua kerabatnya, orang utan dan bekantan. Siamang dapat ditemukan di Sumatra, Jawa, dan Kalimantan. Namun, keberadaannya juga terancam karena kerusakan habitat mereka. Sumber: Indonesian Heritage, Margasatwa, halaman 49 Gambar 2.32 Beruang madu Sumber: Indonesian Heritage, Margasatwa, halaman 56 Gambar 2.33 Orang utan Sumber: www.nationalgeographic.com Gambar 2.34 Bekantan Sumber: www.nationalgeographic.com Gambar 2.35 Siamang Di unduh dari : Bukupaket.com 31 Keanekaragaman Hayati 12 Elang Jawa Lihatlah lambang negara kita, Garuda Pancasila. Sebetul- nya lambang itu adalah gambaran dari elang jawa Spizaetus bartelsi. Burung ini dipilih sebagai lambang negara karena mirip dengan mitologi Garuda, dikenal sebagai kendaraan Dewa Wisnu. Populasi elang jawa saat ini tinggal sedikit sekali dan hanya ditemukan di Jawa. Ancaman serius terhadap kelangsungan hidup fauna ini adalah rusaknya habitat yang mengakibatkan terputusnya rantai makanan. Ancaman lain adalah penangkapan dan perdagangan ilegal sebagai hewan peliharaan. 13 Curik Bali Curik bali Leucopasar rothschildi adalah burung endemi di Bali, menghuni hutan musim ujung barat Laut Bali. Burung ini sangat indah dan bersuara merdu. Karena itulah burung ini banyak ditangkap dan diperdagangkan. Harganya yang mahal merupakan godaan besar bagi para pemburu. Inilah yang menyebabkan burung ini menjadi sangat langka. Ancaman lain adalah perubahan hutan secara bertahap menjadi permukiman dan pertanian. 14 Merak Merak Pavo muticus berkerabat dekat dengan ayam hutan. Meskipun bersayap lebar, fauna ini tidak bisa terbang jauh seperti burung. Merak hanya bisa terbang dari cabang ke cabang pohon lain yang berdekatan. Di Indonesia, merak hanya terdapat di Jawa. Konon, binatang ini dibawa pedagang dari India. Merak menyukai hutan terbuka dan daerah perkebunan. Populasi terbesar di Jawa terdapat di tiga taman nasional, yaitu di Ujung Kulon, Alas Purwo, dan Baluran. Di beberapa daerah di Jawa terdapat pantangan membunuh atau menangkap merak, bahkan tabu memiliki bulunya. Namun, adat lama itu tidak dipatuhi lagi. Oleh karena bulunya yang indah, merak banyak diburu. Inilah yang menyebabkan kelestarian mereka sangat terancam. 15 Rangkong Beberapa spesies burung rangkong terdapat di wilayah barat. Sebagian lagi terdapat di wilayah Wallacea. Beberapa yang terdapat di wilayah barat adalah rangkong badak Buceros rhinoceros, rangkong jambul Aceros corrugatus, rangkong papan Buceros bicornis, rangkong perut putih Anthracoceros albirostris, dan rangkong emas Aceros undulatus. Burung rangkong biasanya menempati pohon-pohon besar seperti beringin di hutan Sumatra dan Kalimantan. Yang menarik dari burung ini adalah perkembangbiakannya. Si betina mengerami telurnya di dalam lubang pohon yang ditutup semen campuran tanah, kotoran, dan sisa makanan hingga menyisakan celah sempit pada pohon. Rangkong jantan memberi makan melalui lubang sempit itu. Rangkong betina baru keluar lubang setelah anak-anak tumbuh besar. Burung ini juga terancam kelestarian- nya karena diburu untuk diambil daging dan paruhnya yang besar. Sumber: Indonesian Heritage, Margasatwa, halaman 126 Gambar 2.37 Curik bali Sumber: Indonesian Heritage, Margasatwa, halaman 74 Gambar 2.38 Merak Sumber: Indonesian Heritage, Margasatwa, halaman 37 Gambar 2.39 Rangkong Sumber: Indonesian Heritage, Margasatwa, halaman 127 Gambar 2.36 Elang jawa Di unduh dari : Bukupaket.com 32 GEOGRAFI Kelas XI 16 Pesut Mahakam Fauna ini termasuk mamalia yang hidup di air tawar. Sesuai namanya, habitatnya di Sungai Mahakam, Kalimantan. Di beberapa negara Asia juga terdapat jenis fauna ini misalnya di Sungai Gangga, India dan di Sungai Irawadi, Myanmar. Karena bentuknya yang mirip lumba-lumba dolphin, ikan ini sering disebut freshdolphin atau lumba-lumba air tawar. Yang menarik dari fauna ini adalah bernapas dengan paru- paru. Paus dan lumba-lumba memang juga bernapas dengan paru-paru tetapi keduanya hidup di perairan laut. Lain halnya dengan pesut yang hidup di air tawar. Fauna ini pun terancam karena erosi yang mengakibatkan pendangkalan sungai. 17 Siluk Siluk atau arwana Scleropages formosus merupakan salah satu jenis ikan purba. Habitat ikan siluk adalah sungai dan danau. Akhir-akhir ini, siluk yang semula hidup secara liar telah beralih ke akuarium. Siluk telah menjadi lambang yang menunjukkan status sosial seseorang. Akibatnya, siluk banyak diburu dan diperdagangkan. Karena itu, ikan ini resmi dilindungi sejak tahun 1980. Namun demikian, perdagangan siluk tidak berhenti. Untuk mencegah kepunahan fauna ini, beberapa jenis telah ditangkarkan.

b. Tipe Australia