Dampak bagi Daerah yang Ditinggalkan Dampak bagi Daerah Tujuan

GEOGRAFI Kelas XI 82 kebutuhan tentunya akan mengurangi pendapatan, hingga pada akhirnya terjadi penurunan kesejahteraan secara umum.

f. Peningkatan Kebutuhan Pangan dan Tempat Tinggal

Untuk bertahan hidup manusia perlu makan dan tempat tinggal. Ledakan penduduk secara langsung memberikan dampak meningkatnya kebutuhan akan dua hal tersebut. Banyak dampak yang kita lihat akibat meningkatnya kebutuhan tersebut. Pembukaan lahan baru untuk permukiman marak dilakukan. Keter- sediaan tempat tinggal yang terbatas juga meng- akibatkan banyaknya perumahan liar dan kumuh. Upaya Penanggulangan Dampak Pertumbuhan Penduduk a. Tujuan: Menemukan upaya yang tepat untuk mengatasi dampak pertumbuhan penduduk. b. Alat dan Bahan: 1 Alat tulis. 2 Informasi tentang permasalahan yang timbul karena pertumbuhan penduduk dari berbagai media seperti koran, televisi, serta internet.

c. Langkah Kerja:

1 Bagilah kelasmu menjadi lima kelompok. 2 Tiap kelompok mendapatkan satu tema dampak pertumbuhan penduduk. Tiap kelompok harus berbeda tema. 3 Bersama kelompokmu, bagilah tugas untuk mengumpulkan informasi mengenai dampak pertumbuhan penduduk dan upaya mengatasinya. 4 Susunlah informasi-informasi tersebut dalam sebuah karya tulis. 5 Kemudian presentasikan di depan kelas dan diskusikan bersama teman sekelasmu. 6 Buatlah kesimpulan bersama mengenai upaya yang tepat untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul akibat pertumbuhan penduduk. 2. Mobilitas Penduduk Mobilitas penduduk dan atau penyebaran penduduk dapat berbentuk migrasi, baik melalui kebijakan pemerintah, seperti transmigrasi maupun atas keinginan sendiri, seperti urbanisasi. Hal tersebut tentunya akan memberikan dampak bagi daerah tujuan maupun daerah yang ditinggalkan.

a. Dampak bagi Daerah yang Ditinggalkan

Adanya migrasi lokal urbanisasi, transmigrasi maupun internasional memberikan dampak positif dan negatif bagi daerah yang ditinggalkan maupun daerah tujuan. 1 Dampak Positif a Berkurangnya jumlah penduduk. Bagi wilayah yang cukup padat, adanya migrasi mem- berikan dampak berkurangnya kepadatan penduduk. Sumber: www.palimpsest.Iss.wisc.edu Gambar 4.4 Banyaknya penumpang bus di terminal menjadi indikasi tingginya mobilitas pen- duduk. Sumber: Dokumen Penulis Gambar 4.3 Permukiman padat di tepi sungai. Di unduh dari : Bukupaket.com 83 Dinamika Penduduk Dampak ini memberikan akibat berkurangnya tekanan penduduk di wilayah padat. b Berkurangnya jumlah pengangguran. Migrasi biasanya dilakukan oleh penduduk antara lain dengan tujuan untuk pemenuhan kebutuhan dengan men- cari pekerjaan. Pengangguran yang tadinya menumpuk di daerah asal migrasi, akan menjadi berkurang. Akibatnya, kesejahteraan penduduk wilayah tersebut pun bisa terangkat. 2 Dampak Negatif Meskipun memberi dampak positif yang cukup signifikan bagi daerah yang ditinggalkan, ternyata hal tersebut juga diikuti dengan munculnya dampak negatif. a Berkurangnya tenaga kerja muda dan penggerak pem- bangunan, karena pada umumnya sebagian besar pen- duduk yang melakukan migrasi adalah penduduk usia kerja. b Stabilitas keamanan yang menurun, akibat banyaknya penduduk muda yang melakukan migrasi. c Wilayah yang ditinggal pada umumnya merupakan wilayah agraris di mana setiap hari lahan pertaniannya belum tentu digarap. Jika menunggu musim panen tiba para penggarap pertanian tidak mempunyai pekerjaan setengah menganggur. Kondisi inilah yang mendorong banyak penggarap pertanian bermigrasi. Akibatnya, tenaga penggarap pun akan berkurang.

b. Dampak bagi Daerah Tujuan

1 Dampak positif, yaitu: a Jumlah tenaga kerja meningkat. b Terjadi percampuran budaya antara penduduk pribumi dan pendatang yang pada akhirnya dapat membentuk budaya baru. 2 Dampak negatif, yaitu: a Terjadi peningkatan kepadatan penduduk. b Kepadatan lalu lintas meningkat. c Munculnya permukiman kumuh dan pedagang kaki lima. d Berkurangnya lapangan pekerjaan. C. Penyajian Data Kependudukan Pernahkah kamu mengamati dan menyimak peta yang menyajikan informasi penduduk? Pelajaran Geografi tentang perpetaan sudah kamu dapatkan sejak di SMP. Bahkan, ketika di SD kamu sudah dikenalkannya. Pembahasan tentang kependudukan sudah kamu dapatkan juga. Dengan menggabungkan keduanya, sebenarnya kamu bisa membuat peta tentang kependudukan. Banyak informasi kependudukan yang dapat kamu petakan. Misalnya jumlah penduduk, kepadatan penduduk, pertumbuhan penduduk, penduduk kelompok umur produktif, migrasi penduduk, dan sebagainya. Penyajian data atau informasi kependudukan dalam bentuk tabel mempunyai kelebihan dan kekurangan. Coba kamu sebutkan kelebihan dan kekurangannya Sumber: Dokumen Penulis Gambar 4.5 Di desa tenaga penggarap lahan pertanian semakin berkurang. Perhatikan lingkungan tempat tinggalmu. Cermati bagai- mana tingkat migrasi yang terjadi serta dampaknya. Menurutmu, upaya apa yang bisa dilakukan untuk mem- perkecil dampak negatifnya? Di unduh dari : Bukupaket.com GEOGRAFI Kelas XI 84 Banyak cara yang digunakan untuk menyajikan data ke- pendudukan. Tetapi, secara umum data kependudukan dapat disajikan dalam tiga bentuk yaitu tabel, grafikdiagram, dan peta. 1. Tabel Penyajian data dengan tabel merupakan cara yang paling mudah. Penyajian dengan tabel biasanya digunakan untuk kepentingan analisis perbandingan. Misalnya untuk membandingkan tingkat kepadatan penduduk suatu wilayah pada periode waktu tertentu. Nah, agar kamu lebih paham, cermatilah contoh berikut ini. Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Indonesia Berdasarkan Hasil Sensus No. Tahun Sensus Jumlah Penduduk Jiwa 1 1930 60.700.000 2. 1961 97.000.000 3. 1970 119.208.229 4. 1980 147.490.298 5. 1990 179.378.946 6. 1995 194.754.808 7. 2000 206.264.595 Survei Penduduk Antar-Sensus Supas. Tabel 4.4 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Indonesia Tahun, 1980, 1990, 1995, 2000, dan 2002 Penduduk No. Provinsi 1980 1990 1995 2000 2002 Jml Pdt Jml Pdt Jml Pdt Jml Pdt Jml Pdt 1. Nanggroe Aceh 2.611.271 47 3.416.156 62 3.847.583 69 3.930.905 76 4.022.140 73 Darussalam 2. Sumatra Utara 8.360.894 118 10.256.027 145 11.114.667 157 11.649.655 158 11.891.140 166 3. Sumatra Barat 3.406.816 68 4.000.207 80 4.323.170 87 4.248.931 99 4.289.640 99 4. Riau 2.168.535 23 3.303.976 35 3.900.534 41 4.957.627 52 5.285.460 52 5. Jambi 1.445.994 32 2.020.568 45 2.369.959 53 2.413.846 45 2.479.500 49 6. Sumatra Selatan 4.629.801 45 6.313.074 61 7.207.545 70 6.899.675 74 7.167.970 74 7. Bengkulu 768.064 36 1.179.122 56 1.409.117 66 1.567.432 79 1.640.590 82 8. Lampung 4.624.785 139 6.017.573 181 6.657.759 200 6.741.439 191 6.861.880 193 9. Kep. Bangka Belitung - - - - - - 900.197 56 913.870 56 10. DKI Jakarta 6.503.449 11.023 8.259.266 12.495 9.112.652 13.786 8.389.443 12.635 8.379.070 12.664 11. Jawa Barat 27.453.525 593 35.384.352 765 39.206.787 848 35.729.537 1.033 36.914.860 1.047 12. Jawa Tengah 25.372.889 742 28.520.643 834 29.653.266 867 31.228.940 959 31.691.470 964 13. DI Yogyakarta 2.750.813 609 2.913.054 678 2.916.779 920 3.122.268 980 3.156.230 990 14. Jawa Timur 29.188.852 690 32.503.991 814 33.844.002 706 34.783.640 726 35.148.560 750 15. Banten - - - - - - 8.098.780 936 8.529.800 930 16. Bali 2.469.930 444 2.777.811 500 2.895.649 521 3.151.162 559 3.217.150 571 17. Nusa Tenggara Barat 2.724.664 135 3.369.649 167 3.645.713 181 4.009.261 199 4.127.520 204 18. Nusa Tenggara Timur 2.737.166 57 3.268.644 68 3.577.472 75 3.952.279 83 3.924.870 82 19. Kalimantan Barat 2.486.068 17 3.229.153 22 3.635.730 25 4.034.198 27 4.167.290 28 20 Kalimantan Tengah 954.353 6 1.396.486 9 1.627.453 11 1.857.000 12 1.947.270 12 21. Kalimantan Selatan 2.064.649 55 2.597.572 69 2.893.477 77 2.985.240 69 3.054.130 78 22. Kalimantan Timur 1.218.016 6 1.876.663 9 2.314.183 11 2.455.120 11 2.561.090 12 23. Sulawesi Utara 2.115.384 111 2.478.119 130 2.649.093 139 2.012.098 132 2.044.070 133 24. Sulawesi Tengah 1.289.635 18 1.711.327 25 1.938.071 28 2.218.435 35 2.269.260 35 25. Sulawesi Selatan 6.062.212 83 6.981.646 96 7.558.368 104 8.059.627 129 8.244.890 132 26. Sulawesi Tenggara 942.302 34 1.349.619 49 1.586.917 57 1.821.284 48 1.915.190 50 27. Gorontalo - - - - - - 835.044 68 855.060 68 28. Maluku 1.411.006 19 1.857.790 25 2.086.516 28 1.205.539 26 1.204.110 22 29. Maluku Utara - - - - - - 785.059 25 784.970 25 30. Papua 1.173.875 3 1.648.708 4 1.942.627 5 2.220.934 6 2.218.360 5 INDONESIA 147.490.298 77 179.378.946 93 194.754.808 101 206.264.595 109 210.908.030 109 Sumber: Badan Pusat Statistik, 2004. Keterangan: Jml = Jumlah penduduk jiwa. Pdt = Kepadatan penduduk jiwakm 2 . Provinsi Irian Jaya Barat masih tercakup dalam wilayah provinsi Papua. Provinsi Sulawesi Barat masih tercakup dalam wilayah provinsi Sulawesi selatan. Berapakah jumlah penduduk Indonesia berdasarkan hasil Supas tahun 2005? Di unduh dari : Bukupaket.com 85 Dinamika Penduduk 2. GrafikDiagram Penyajian data kependudukan akan lebih mudah dipahami jika ditampilkan dalam bentuk grafik atau diagram. Tentu kamu sudah tahu jenis-jenis grafik atau diagram bukan? Grafik atau diagram pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu diagram garis, diagram batang, dan diagram lingkaran.

a. Diagram Garis