Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

melibatkan dirinya dengan keinginan mencapai norma artistik, nilai-nilai kesenian dan ketujuh tujuan pemecahan masalah penulis bertujuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam menulis karangan deskripsi. Sehingga diambil kesimpulan dari tujuan menulis diatas, yaitu salah satu bentuk ekspresi dari komunikasi dan memberikan sebuah keterangan terhadap sesuatu yaitu berupa benda dan seseorang. Secara lisan, anak susah mengungkapkan emosi atau kebutuhannya, maka ia akan menyampaikannya lewat tulisan. Pada dasarnya, menulis tersebut adalah suatu keterampilan. Menulis sangat penting bagi kehidupan karena dengan menulis secara aktif akan bermanfaat bagi diri seseorang. Kesulitan utama yang mereka hadapi adalah menentukan apa yang ingin ditulis. Selain itu, kesulitan dalam hal struktur atau pengorganisasian tulisan. Semua bisa ditulis asalkan siswa itu sendiri memiliki kemauan untuk menulis. Kemauan dalam menulis inilah yang perlu dibangkitkan oleh guru. Demikian pula halnya pada pengorganisasian, sebuah tulisan akan dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca apabila penyajiannya sistematis atau telah diorganisasikan dengan baik. Termasuk dalam hal ini menulis paragraf deskripsi. Karangan deskripsi dapat diartikan sebagai karangan yang menggambarkan suatu kejadian, artinya apa yang dapat diamati oleh penulis dapat juga diamati oleh si pembaca, di sini si penulis berusaha memaparkan keadaan nyata dari sebuah objek sesuai dengan keinginan dan kemampuan penulis dalam mengindera mendengar, melihat, dan merasakan tentang obyek karya tulisnya Muchlisoh, 1996: 376. Tujuan penulisan karangan deskripsi adalah untuk memberikan gambaran keadaan atau suatu kejadian kepada pembaca agar seolah –olah pembaca menyaksikan, mendengarkan, dan merasakan kejadian itu secara langsung Muchlisoh, 1996: 376. Dari pendapat Muchlisoh ini dapat disimpulkan bahwa karangan deskripsi merupakan karangan yang paling sesuai dengan siswa kelas IV sekolah dasar, karena tujuan karangan deskripsi adalah untuk memberikan gambaran atau keadaan atau situasi kepada pembaca. Menulis paragraf deskripsi didahului dengan pengamatan terhadap suatu objek. Apa yang dilihat, dirasakan, dan dialami penulis menjadikan dasar dalam penyusunan paragraf ini. Dalam proses pembelajaran penyusunan paragraf deskripsi, objek yang sering dijadikan bahan pengamatan adalah ruang kelas, alam di sekitar sekolah, maupun alam sekitar yang berada di lingkungan tempat tinggal siswa. Hal ini menimbulkan ketidaktertarikan siswa terhadap objek tersebut karena 1 objek-objek tersebut sering digunakan dalam kegiatan keseharian siswa, 2 latar belakang kehidupan siswa berasal dari daerah atau awilayah yang setiap hari ia temukan, dan 3 objek-objek tersebur “dianggap” tidak memiliki keunikan, sehingga tidak memiliki daya tarik untuk dijadikan bahan pengamatan. Pembelajaran menulis deskripsi yang sekarang ini masih menggunakan cara tradisional, sehingga orientasi belajar masih berpusat pada guru dan bukan pada siswa. Permasalahan yang masih ada disebagian sekolah khususnya SD Kanisius Kintelan I adalah kurang keterlibatan siswa di kelas, karena guru paling banyak berperan dalam pembelajaran menulis di kelas. Selain itu, guru kurang bervariasi dalam pembelajaran menulis deskripsi sehingga siswa mudah bosan dan mengalami kesulitan belajar. Kurang minat dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran khususnya kemamapuan menulis dapat menjadi pemicu rendahnya kemampuan menulis. Menarik minat siswa dalam mengarang dapat dilakukan dengan berbagai cara. Sadirman 2002: 16 mengatakan dengan menggunakan media yang tepat dan bervariasi dapat mengatasi sifat pasif anak didik, menimbulkan kegairahan siswa dalam belajar dan proses pembelajaran berjalan optimal karena dengan adanya media dapat membantu siswa menuangkan gagasannya dalam bentuk tulisan dan dapat memicu kreativitasnya. Berdasarkan wawancara informal yang dilakukan peneliti kepada guru Bahasa Indonesia dan siswa SD Kanisius Kintelan I kelas IV, dalam proses menulis karangan deskripsi, guru lebih sering menggunakan metode ceramah. Mengenai hal itu, guru belum mencoba menggunakan metode atau media lain sebagai upaya memperbaiki kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi dan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, ketika proses belajar mengajar di kelas terutama dalam menulis karangan peserta didik mengalami kesulitan. Kesulitan yang dialami peserta didik adalah menuangkan ide dalam tulisan, kurangnya dorongan peserta didik untuk menulis, siswa malas untuk mengerjakan tugas mengarang yang diberikan oleh guru, dan peserta didik tidak tertarik untuk menulis karangan. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya media yang digunakan oleh guru, sehingga prestasi siswa kurang memuaskan atau kurang maksimal Saat prapenelitian, peneliti menemukan berbagai permasalah yang timbulkan berkaitan dengan minat dan kemampuan menulis deksripsi. Pada Tahun Ajaran 20152016, jumlah siswa di SD Kanisius Kintelan I adalah 20 siswa. Minat siswa pada mata pelajaran Bahasa indonesia, khususnya menulis deskripsi di tahun ajaran 20152016 di SD Kanisius Kintelan I menggunakan kuesioner minat siswa adalah 85,5 termasuk kriteria tinggi dan minat siswa SD Kanisius Kintelan I menggunakan rubrik obervasi minat adalah 9 termasuk kriteria cukup, sehingga memperoleh total rata-rata minat kondisi awal SD Kanisius Kintelan I kelas IV adalah 65,2 termasuk dalam kriteria sedang. Kemampuan menulis SD Kanisius Kintelan I mempunyi nilai KKM mata pelajaran Bahasa Indonesia di tahun ajaran 20152016 di SD Kanisius Kintelan I adalah 75. Dari 20 siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan I yang memperoleh nilai sudah mencapai KKM ada 4 siswa dan yang tidak mencapai KKM ada 13 siswa. Rata-rata nilai karangan yang diperoleh adalah 67,4, data tersebut didapatkan dari guru kelas IV SD Kanisius Kintelan I sebelum peneliti melakukan penelitian. Masalah yang sering dihadapi siswa adalah sering salah dalam penempatan tanda baca dan huruf kapital, tidak bisa melanjutkan paragraf karena bingung akan alur cerita yang digunakan, susah dalam penentuan tema tetapi kerangka menulis deskripsi sudah benar. Pada Tahun Ajaran 20142015, jumlah siswa di SD Kanisius Kintelan I adalah 21 siswa. Dari jumlah tersebut siswa yang memenuhi KKM menulis deskripsi dengan rata-rata sebesar 70 hanya 10 siswa yang lulus, KKM mata pelajaran Bahasa Indonesia pada tahun ajaran 20142015 di SD Kanisius Kintelan I adalah 70. Dari 21 siswa kelas IV SD Kanisius yang memperoleh nilai sudah mencapai KKM ada 8 siswa dan yang tidak mencapai KKM ada 12 siswa. Rata-rata nilai karangan yang diperoleh adalah 65,40, data tersebut didapatkan dari guru kelas IV SD Kanisius Kintelan I sebelum peneliti melakukan penelitian. Masalah yang dihadapi sering dihadapi adalah salah dalam penempatan tanda baca dan huruf kapital, tidak bisa melanjutkan paragraf karena bingung akan alur cerita yang digunakan, susah dalam penentuan tema tetapi kerangka menulis deskripsi sudah benar dan penilaian tersebut juga didasarkan pada aspek isi gagasan, organisasi isi, tata bahasa, kosa kata, dan ejaan. Kesalahan yang sering muncul pada karangan siswa adalah pertama terletak pada aspek pemakaian huruf kapital yang tidak sesuai dengan EYD. Kedua pada aspek isi siswa juga kurang dalam pengembangan karangannya. Ketiga pada aspek kerangka karangan, siswa kurang dalam menyusun karangan yang logis. Keempat pada aspek tata bahasa, konstruksi kalimat yang dibuat siswa juga masih banyak kesalahan dan kelima pada aspek kosa kata masih banyak kesalahan dalam menggunakan kosa kata yang tepat. Berdasarkan fakta di atas peneliti menduga proses belajar mengajar yang dilakukan kurang menarik bagi peserta didik. Dalam hal ini diperlukan media yang menarik bagi peserta didik. Salah satu media yang dapat digunakan adalah media gambar karikatur untuk menumbuhkan minat peserta didik dalam menulis karangan penggunaan media gambar karikatur ini diharapkan peserta didik dapat berminat dalam menulis karangan deskripsi. Pada akhirnya, peserta didik akan memperoleh hasil yang baik, sehingga prestasi belajarnya dapat meningkat. Karikatur merupakan gambar olok-olok yang mengandung pesan, ejekan, cemoohan, dan sebagainya Depdiknas, 2001: 508. Kartun, baik film kartun, kertas kartun, maupun karikatur merupakan jenis objek yang memiliki daya tarik untuk dicermati. Karikatur sangat mudah ditemukan dan karikatur melahirkan rasa penasaran bagi yang melihatnya. Kesungguhan dalam pengamatan akan menghasilkan pemahaman. Pemahaman inilah yang akan mempermudah kita dalam menyususn suatu karya khususnya karangan deskripsi. Pembelajaran menulis dengan menggunakan media karikatur akan sangat membantu siswa dalam pencapaian hasil. Karikatur sebagai media pembelajaran, diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran. Siswa dapat menikmati karikatur melalui gambar- gambarnya dan membaca tulisan-tulisannya, yang berfungsi membantu siswa dalam memahami makna dari karikatur tersebut. Isi dari karikatur mengandung materi pelajaran yang disampaikan guru. Peneliti berharap, dengan melihat dan membuat sendiri gambar karikatur, siswa dapat diajak berpikir kritis dalam mempelari materi sejarah dan memahami isinya. Untuk mengatasi hal ini diperlukan media yang cocok untuk meningkatkan daya imajinasi siswa dalam mengembangkan karangan. Oleh sebab itu, penulis berusaha mengadakan penelitian tentang peranan media gambar karikatur dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam membuat karangan deskripsi.

B. Identifikasi Masalah

Adapun identifikasi permasalahannya adalah sebagai berikut : 1 Pembelajaran kemampuan menulis siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan I menggunakan pendekatan tradisional, yaitu ceramah. 2 Siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan I kurang memiliki kebiasaan menulis atau membuat karangan sebagai akibat dari pemakaian metode pembelajaran yang kurang relevan dengan kurikulum KTSP yang berlaku sekarang ini. 3 Siswa kurang memiliki daya imajinasi untuk mengembangkan pikiran utama topik kalimat dalam mengarang sehingga kemampuan mengarangnya sangat rendah. 4 Siswa memerlukan media yang cocok untuk meningkatkan kemampuan menulis suatu karangan.

C. Pembatasan Masalah:

Peneliti ini berfokus pada peningkatan minat dan kemampuan menulis dekripsi menggunakan media gambar karikatur pada siswa Kelas IV SDK Kintelan I Semester II Tahun Ajaran 20152016.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi permasalahan di atas maka dapat dirumuskan permasalah sebagai berikut, yaitu: 1 Bagaimana penggunaan media gambar karikatur dalam upaya meningkatkan minat dan kemampuan menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan I Semester II tahun ajaran 20152016? 2 Apakah penggunaan media gambar karikatur dapat meningkatkan minat dan kemampuan menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan I Semester II tahun ajaran 20152016?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui penggunaan media gambar karikatur dalam upaya meningkatkan dan kemampuan menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan I Semester II tahun ajaran 20152016. 2. Untuk mengetahui peningkatkan minat dan kemampuan menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar karikatur pada siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan I Semester II tahun ajaran 20152016.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat : 1 Bagi Guru Penelitian ini bermanfaat untuk memperbaiki proses pembelajaran Bahasa Indonesia. 2 Bagi Siswa Penelitian ini bermanfaat sebagai sarana yang dapat meningkatkan motivasi belajar serta pada akhirnya dapat meningkatkan kemampuan mengarang siswa. 3 Bagi peneliti Penelitian ini sebagai pengalaman yang sangat berarti dan sekaligus sebagai bekal dalam mengajar.

G. Definisi Operasional

Agar tidak menimbulkan suatu pertanyaan dan tidak menimbulkan multi tafsir tentang suatu istilah yang dikemukakan, maka perlu adanya batasan pengertian. Berikut ini merupakan batasan pengertian yang peneliti ambil, yaitu sebagai berikut: 1. Minat adalah kecenderungan pada seseorang yang ditandai dengan rasa senang atau ketertarikan pada objek tertentu disertai dengan adanya pemusatan perhatian kepada objek tersebut dan keinginan untuk terlibat dalam aktivitas objek tertentu, sehingga mengakibatkan seseorang memiliki keinginan untuk terlibat secara langsung dalam suatu objek atau aktivitas tertentu, karena dirasakan bermakana bagi dirinya dan ada harapan yang dituju. 2. Kemampuan menulis deskripsi adalah kemampuan menuangkan atau menggambarkan ide, gagasan, perasaan dalam bentuk bahasa tulis sehingga orang lain yang membaca dapat memahami isi tulisan tersebut dengan baik. 3. Media Karikatur adalah media yang dapat dipergunakan untuk menyampaikan pesan kepada penerimanya dalam bentuk gambar, sedangkan pesan yang tersembunyi itu dapat diceritakan dalam bentuk tulisan, panjang pendeknya tulisan tergantung dengan pengalaman dan pengetahuan serta kosa-kata yang dimiliki oleh seseorang.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR ILUSTRASI PADA SISWA KELAS PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR ILUSTRASI PADA SISWA KELAS X TKR 2 SMK MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO TAHUN AJARAN

0 0 18

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS XI Peningkatan Kemampuan Menulis Deskripsi dengan Media Gambar pada Siswa Kelas XI SMK Dwija Dharma Boyolali Tahun Pelajaran 2008/2009.

0 1 14

Peningkatan minat dan kemampuan menulis deskripsi menggunakan media gambar karikatur pada siswa kelas IV SDK Kintelan I semester II tahun ajaran 2015/2016.

0 0 2

Peningkatan kemampuan menulis karangan sederhana menggunakan media cerita bergambar pada siswa kelas III SD Muhammadiyah Tamantirto semester II tahun ajaran 2015/2016.

1 1 203

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL MIND MAPING DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV

0 0 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI KELAS IV SEKOLAH DASAR

0 0 12

Peningkatan kemampuan menulis karangan narasi dengan menggunakan media gambar seri pada siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta tahun ajaran 2009/2010 - USD Repository

0 0 146

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS IX SMPN 4 NARMADA TAHUN AJARAN 2016-2017

0 0 19

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS I SD KANISIUS KEMBARAN SEMESTER I TAHUN AJARAN 2011 2012

0 0 158

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENULIS MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI SISWA KELAS IV SD NEGERI KLEDOKAN SEMESTER II TAHUN AJARAN 20112012

0 1 237