Tujuan karangan deskripsi Karangan Deskripsi
c. Organisasi Karangan
The Liang Gie 1992: 31 menyatakan bahwa paragraf yang baik harus menarapkan azas-azas yang berkenanan dengan gagasan. Azas-azas
adalah sebagi berikut: 1
Kejelasan, sebuah karangan dapat dipahami sehingga tidak disalah-tafsirkan pembaca. Kejelasan sebuah karangan dapat
dilihat dari gagasan-gagasan yang disampaikan kepada pembaca. 2
Keringkasan, karangan harus singkat atau pendek, tidak mengulang-gulang kalimat.
3 Ketepatan, karangan mengandung penataan terhadap berbagai
aturan ketatabahasaan, ejaan, tanda baca, dan kelaziman bahasa tulisan yang ada.
4 Kesatupahaman, suatu yang disajikan salam karangan harus
berkisar pada satu gagasan pokok atau tema karangan. Kesatuan gagasan menjadi landasan seluruh karangan Keraf, 2004: 139.
5 Pertautan, suatu karangan harus memiliki keterkaitan antara
kalimat satu sama lain, alinea satu dengan alinea yang lain. 6
Pengharkatan, bahwa butir-bitir ide diungkapkan dengan penekanan atau menonjolkan tertentu sehingga mengesankan
bagi pembaca. Organisasi karangan terdiri dari 3 yaitu pendahuluan, isi, dan penutup.
Berikut akan dijelaskan orgainisasi dalam karangan secara terperinci yaitu: 1
Pendahuluan Pendahuluan adalah pembukaan atau pengantar dari sebuah
karangan.Pendahuluan karangan dapat diuraikan yang isinya
mengantarkan kepada pembaca untuk mengetahui pokok masalah.
2 Isi karangan
Isi karangan biasanya berupa pernyataan, data, fakta, contoh yang diambil dari pendapat umum, pendapat para ahli, hasil penelitian,
kesimpulan yang didapat mengukuhkan jawaban rumusan masalah. Penyusunan isi karangan harus kritis dan logis sehingga
isi karangan adan benar Keraf, 1982: 104-107. 3
Penutup Penutup karangan merupakan konklusi atau kesimpulan yang
harus tetap dijaga agar kesimpulan tersebut tetap memelihara tujuan dan menyegarkan kembali ingatan pembaca.
d. Tata Bahasa
Tata bahasa suatu karangan deskripsi adalah susunan bahasa yang dapat dipahami pembaca. Susunan bahasa yang baik akan menghasilkan
yang kalimat efektif itu menjadi alat pengungkap suatu gagasan dalam berkomunikasi, termasuk dalam berkomunikasi tulis.
e. Diksi atau pilihan bahasa
Keraf 1982: 105 menyatakan bahwa pemilihan dan
pendayagunaan kata mengacu pada kesanggupan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan yang tepat pada imanjinasi pembaca atau
pendengar seperti apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh penulis atau pembaca
f. Ejaan
Ejaan adalah perlambangan fenom dengan huruf dan ejaan. Selain sebagai perlambangan fenom dengan huruf dan ejaan juga
mengatur ketepatan menulis suatu-suatu morfologi misalnya kata sambung, kata dasar, kata ulang, kata mejemuk, imbuhan dan partikel-
pertikel, ketepatan menuliskan kalimat dan bagian-bagian kalimat dengan pemakaian tanda baca.
Karangan yang baik harus memperhatikan pemakaian ejaan yang berlaku. Ejaan tersebut meliputi pemakian huruf kapital dan huruf miring,
penulisan unsur serapan, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca.
g. Kebersihan dan kerapian
Keraf 1984: 250 menyatakan bahwa karangan dikatakan bersih dan rapi apabila tidak ada coretan, penulisan antara kata yang satu dengan
yang lain tidak berjejal-jejal. Kebersihan dan kerapian merupakan salah satu faktor yang dinilai dalam karangan.
3. Proses Penulisan Karangan Deskripsi Tujuan penulisan karangan diskripsi adalah untuk memberikan
gambaran kepada pembaca agar seolah –olah pembaca menyaksikan kejadian secara
langsung, maka diperlukan langkah –langkah agar karangan deskripsi itu
benar –benar menarik perhatian pembacanya. Adapun langkah–langkah penulisan
diskripsi antara lain : a
Merumuskan tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan karangan diskripsi.
b Mengamati objek yang akan dijadikan sebagai topik karangan diskripsi.
c Membuat perincian tentang apa yang didengar, dilihat, dirasakan oleh
penulis tentang objek tersebut, terutama yang berhubungan dengan tujuan penulisan.
d Agar kekhusussannya menonjol, berikan penjelasan tambahan.