C. Karangan Deskripsi
1. Pengertian Karangan Deskripsi Muchlisoh 1996: 376 mengatakan karangan deskripsi adalah karangan
yang menggambarkan suatu kejadian, artinya apa yang dapat diamati oleh penulis dapat juga diamati oleh si pembaca, di sini si penulis berusaha memaparkan keadaan
nyata dari sebuah objek sesuai dengan keinginan dan kemampuan penulis dalam mengindera mendengar, melihat, dan merasakan tentang obyek karya tulisnya.
Senada dengan Muchlisoah, Keraf 2007: 165 berpendapat bahwa karangan deskriptif karangan yang menggambarkan suatu kejadian menurut urutan
waktu, sehingga pembaca seakan –akan menyaksikan atau terlibat dalam suatu
kejadian itu. Dari uraian di atas penulis berpendapat bahwa karangan diskripsi adalah karangan yang didalamnya melukiskan suatu situasi atau kejadian dengan
kata –kata, sehingga pembaca seolah–olah melihat, mendengar, dan merasakan
sendiri kejadian itu.
2. Tujuan karangan deskripsi
Muchlisoh 1996: 376 berpendapat tujuan penulisan karangan diskripsi adalah untuk memberikan gambaran keadaan atau suatu kejadian kepada pembaca
agar seolah –olah pembaca menyaksikan, mendengarkan, dan merasakan kejadian itu
secara langsung. Dari pendapat Muchlisoh ini dapat disimpulkan bahwa tujuan karangan deskripsi adalah untuk memberikan gambaran atau keadaan atau situasi
kepada pembaca.
3. Aspek-aspek Deskripsi
Keraf 2007: 121-146: 239 menyatakan bahwa karangan yang baik harus mencangkup aspek judul karangan, isi atau gagasan, organisasi, tata bahasa, diksi
atau pulihan kata, ejaan, keberhasilan dan kerapian. Aspek-aspek tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Judul Karangan
Judul karangan harus menarik dan sesuai dengan tema karangan, syarat-syarat judul yang baik yaitu:
1. Judul harus relevan, artinya judul harus memiliki pertalian dengan
tema 2.
Judul harus proaktif, artinya judul harus dapat menimbulkan
keingintahuan pembaca terhadap isi karangan. 3.
Judul harus singkat, artinya judul harus memiliki rangkaian kata yang singkat.
b. Isi atau gagasan
Gagasan adalah pesan dalam dunia batin seseoarang yang hendak disampaikan kepada orang lain. gagasan dapat berupa pengetahuan,
pendapat, renungan, keinginan, perasaan, dan emosi. Isi atau gagasan ditungkan secara tertulis sehingga dapat dipahami dan dipetik manfaatnya
bagi orang lain kerena bagian isi merupakan inti karangan. Isi atau gagasan diskripsi mengisahkan suatu kejadian atau
peristiwa yang secara runtut dalam satu kesatuan waktu. Isi karangan meliputi komponen-komponen pembentukan suatu karangan diskripsi
yaitu perbuatan, penokohan, latar, sudut pandang dan alur.
c. Organisasi Karangan
The Liang Gie 1992: 31 menyatakan bahwa paragraf yang baik harus menarapkan azas-azas yang berkenanan dengan gagasan. Azas-azas
adalah sebagi berikut: 1
Kejelasan, sebuah karangan dapat dipahami sehingga tidak disalah-tafsirkan pembaca. Kejelasan sebuah karangan dapat
dilihat dari gagasan-gagasan yang disampaikan kepada pembaca. 2
Keringkasan, karangan harus singkat atau pendek, tidak mengulang-gulang kalimat.
3 Ketepatan, karangan mengandung penataan terhadap berbagai
aturan ketatabahasaan, ejaan, tanda baca, dan kelaziman bahasa tulisan yang ada.
4 Kesatupahaman, suatu yang disajikan salam karangan harus
berkisar pada satu gagasan pokok atau tema karangan. Kesatuan gagasan menjadi landasan seluruh karangan Keraf, 2004: 139.
5 Pertautan, suatu karangan harus memiliki keterkaitan antara
kalimat satu sama lain, alinea satu dengan alinea yang lain. 6
Pengharkatan, bahwa butir-bitir ide diungkapkan dengan penekanan atau menonjolkan tertentu sehingga mengesankan
bagi pembaca. Organisasi karangan terdiri dari 3 yaitu pendahuluan, isi, dan penutup.
Berikut akan dijelaskan orgainisasi dalam karangan secara terperinci yaitu: 1
Pendahuluan Pendahuluan adalah pembukaan atau pengantar dari sebuah
karangan.Pendahuluan karangan dapat diuraikan yang isinya