untuk mengunkan media gambar pada pembelajaran menulis diskripsi. 2 Sekolah disarankan untuk lebih bekerja keras dalam menggunakan metode
ataupun model pembelajaran dengan mengunakan media yang lebih menarik agar mutu pendidikan di SDN Ngaringan 02 juga dapat meningat, 3
pemerintah disarankan agar dapat memotivasi dan sarana parasarana yang mendukung sekolah, bagi peneliti lain agar mengunakan media gambar untuk
penelitiannya dalam pembelajaran menulis deskripsi.
Dari penelitian yang pernah dilakukan oleh beberapa peneliti di atas, disimpulkan bahwa penggunaan media gambar karikatur dapat digunakan untuk meningkatan minat
dan kemampuan menulis karangan deskripsi pada peserta didik. Hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian yang terdahulu adalah menggunakan dua variabel yaitu
minat dan kemampuan menulis.
F. Kerangka berpikir:
Belajar menulis deskripsi yang ideal bagi siswa kelas IV SD Kanisisus Kintelan I Yogyakarta adalah menggunakan langkah
–langkah penulisan diskripsi antara lain, pertama merumuskan tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan karangan diskripsi,
kedua mengamati objek yang akan dijadikan sebagai topik karangan diskripsi, ketiga membuat perincian tentang apa yang didengar, dilihat, dirasakan oleh penulis tentang
objek tersebut, terutama yang berhubungan dengan tujuan penulisan. Keempat agar kekhusussannya menonjol, berikan penjelasan tambahan.
Kegiatan dan hasil belajar menulis deskripsi pada siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan I relatif rendah. Rendahnya minat belajar dan hasil belajar tersebut
dikarenakan pembelajaran belum optimal. Pendekatan bepusat pada guru
teacher
center
yang menerapkan kegiatan kearah peningkatan kualitas pembelajaran belum dilaksanakan sepenuhnya oleh guru. Penggunaan media belajar juga kurang variatif,
sehingga minat belajar kurang dan berakibat pada rendahnya hasil belajar Bahasa Indonesia materi menulis deskripsi.
Penerapan pendekatan bepusat pada siswa
student center
melalui gambar karikatur, diharapkan siswa dapat lebih minat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
Siswa dapat lebih tertarik dan termotivasi karena didukung oleh media gambar karikatur yang digunakan guru. Dengan gambar karikatur, siswa lebih mudah dalam
menuliskan ide-idenya dan mengembangkan imajinasinya. Dengan demikian hasil belajar diharapkan meningkat dan tujuan pembelajaran menulis deskripsi tercapai.
Pembelajaran menulis deskripsi dengan pendekatan tematik melalui gambar karikatur dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I dan II terdiri dari tahap perencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Pada siklus I terdiri dari dua pertemuan, dimana setiap pertemuan diakhiri dengan evaluasi sebagai umpan balik atas hasil
belajar siswa. Siklus II terdiri dari dua pertemuan. Hasil belajar pada siklus II kemudian dibandingkan dengan siklus I apakah terjadi peningkatan atau tidak terjadi peningkatan.
G. Hipotesis tindakan:
Berdasarkan rumusan masalah diatas, peneliti mengajukan hipotesis, yaitu Penggunaan media gambar karikatur dapat meningkatkan minat dan kemampuan
menulis deskripsi pada siswa Kelas IV SD Kanisius Kintelan I Semester II Tahun Ajaran 20152016.
36
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas PTK. Mulyasah 2009: 34 mengemukakan penelitian tindakan kelas PTK adalah salah satu upaya yang
ditunjukan untuk memperbaiki proses pembelajaran atau memecahkan masalah yang dihadapi dalam pembelajaran. Kemmis dalam Setiaji, 2010: 1 mengatakan penelitian
tindakan adalah sebuah bentuk penelitian refleksi diri yang dilakukan oleh pertisipan dalam situasi-situasi sosial termasuk pendidikan untuk memperbaki praktik yang
dilakukan sendiri.
B. Desain Penelitian
1. Model Penelitian
Model penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral model Kemmis dan Mc. Taggart. Model penelitian ini berbentuk
spriral dari siklus yang satu ke siklus yang berikut. Setiap siklus meliputi
planning
rencana,
action
tindakan,
observation
observasi, dan
reflection
refleksi. Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang dirivisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus I dilakukan
tindakan pendahuluan yang berupa indentifikasi pemersalahan, seperti terlihat pada bagan di bawah ini.