Kemampuan Menulis Tulisan Deskripsi
siswa agak tidak berkaitan dengan tema yang diberikan oleh guru. Hal ini disebabkan organisasi karangan yang dituliskan oleh siswa tidak runtut.
Pada siklus I pertemuan I, organisasi karangan deskripsi sudah cukup baik dalam menulis karangan deskripsi. Organisisasi karangan yang dikemukakan
siswa sesuai dengan objek dan mengisahkan suatu kejadian yang runtut dalam satu kesatuan waktu, tetapi ada beberapa kelompok yang belum mengemukakan
organisasi karangan secara lengkap dan sistematis. Pada siklus I pertemuan II, organisasi karangan yang ditulis oleh siswa sudah sesuai dengan objek dan jelas
dibandingkan pada siklus I pertemuan I. Skor rata-rata organisasi karangan pada siklus I pertemuan II ini meningkat yaitu dari 3,5 menjadi 3,6 karena siswa
menjadi bosan dalam mengerjakan karangan deskripsi. Contoh perbaikan yang dilakukan oleh siswa adalah sebagai berikut:
Pertemuan I :
“Setiap pagi hari Rosaline selalu membereskan tempat tidur dan tidak lupa untuk belajar
Pertemuan II : “Pada pagi hari, Rosaline tidak lupa untuk membereskan tempat
tidur dan belajar.
Pada siklus II pertemuan I, organisasi karangan yang dikemukakan siswa mulai sesuai dengan objek, jelas, lengkap, dan sudah terjadi peningkatan
kemampuan siswa dalam mengeluarkan ide-idenya. Akan tetapi, untuk menuangkan ide dalam bentuk tulisan masih kurang sistematis dan masih bingung
untuk menuliskan kelanjutannya, walaupun sudah dapat dimengerti artinya. Pada siklus II pertemuan II, siswa sudah bisa menjabarkan kalimat dan tulisan deskripsi
lebih jelas dan lengkap. Skor rata-rata yang diperoleh siswa pada siklus II
pertemuan II ini meningkat dari 3,7 menjadi 4,1. Contoh bentuk perbaikan yang dilakukan oleh siswa sebagai berikut:
Pertemuan I : ...Kemudian Helend makan setelah makan Helend memakai
sepatu dan tas untuk berangkat ke sekolah. Pertemuan II : ...Helend makan pagi, setelah makan pagi Helend memakai
memakai sepatu dan tas untuk berangkat ke sekolah. c.
Bahasa Pada kondisi awal bahasa siswa masih belum memiliki kesatuan bentuk dan
arti kalimat yang digunakan tidak efektif dan kurang baku. Kalimat yang ditulis oleh siswa kurang sistematis atau tidak runtut. Pada siklus I pertemuan I, bahasa
yang digunakan dalam tulisan deskripsi sudah memiliki kesatuan bentuk dan arti, kalimat yang digunakan efektif dan struktur kalimatnya sudah lengkap. Namun,
ada kelompok yang melakukan kesalahan. Contoh kesalahan yang dilakukan siswa dari kelompok 3 dan 4 yaitu kalimat dan struktur kalimatnya tidak lengkap
atau utuh, yaitu mengulang-ulang kalimat, yaitu sebagai berikut:
Pada hari minggu yang cerah itu Ayah, Ibu dan Reno selalu membersihkan halaman untuk halaman terlihat bersih. Karena suka membuang sampah
sembarangan. Akhirnya Reno capek untuk membersihkan halaman rumahnya. Keesokan harinya. Ayah, ibu dan Reno kembali membersihkan
halaman rumah dari sampah yang menumpuk.
Pada pertemuan II hasil tulisan deskripsi yang ditulis oleh siswa sebagian sudah memiliki kesatuan bentuk dan arti, kalimat yang digunakan efektif dan
struktur kalimatnya lengkap. Skor rata-rata yang diperoleh siswa pada pertemuan II ini meningkat yaitu dari 3,2 menjadi 3,4. Pada pertemuan II beberapa siswa
sudah bisa memperbaiki bahasa dari segi kelengkapan kalimatnya sebagai berikut:
Pertemuan I : ....Reno kecapeaan membersihkan halaman rumah dari sampah
Pertemuan II : ....Reno merasa capek membersihkan halaman rumah yang penuh dengah sampah
Pada siklus II pertemuan I hasil tulisan siswa sudah memiliki kesatuan bentuk dan arti, struktur kalimatnya runtut. Pendahuluan tulisan sudah diuraikan
yang isinya mengantarkan kepada pembaca untuk mengetahui isi yang ditulis, tulisan sudah berupa pernyataan dan fakta yang menggambarkan kejadian yang
terjadi pada gambar. Namun masih ada beberapa siswa yang belum menuliskan kesimpulan pada tulisan mereka. Pada siklus II pertemuan II, bahasa yang
digunakan siswa sudah semakin baik tetapi mengalami menurun skor rata-rata bahasa yang digunakan yaitu dari 3,2 menjadi 3,1. Hal tersebut dikarenakan siswa
mulai merasa bosan harus dipancing agar siswa dapat bersemangat kembali dalam menulis karangan deskripsi.
d. Mekanik Karangan
Pada kondisi awal mekanik karangan yang digunakan oleh sebagian besar siswa belum memenuhi kata-kata yang baku. Contoh kalimat yang sering
digunakan oleh siswa yaitu terus, aku, dan senang. Pada siklus I pertemuan I, mekanik karangan yang digunakan oleh siswa sudah memenuhi kata-katanya
baku, tetapi ada beberapa hasil tulisan deskripsi siswa yang belum menggunakan bahasa yang baku, sering menggunakan kata sambung yang digunakan secara
berulang-ulang yaitu setelah itu, lalu, dan kemudian, serta yang ditaruh didepan
untuk memulai sebuah kalimat. Contoh kesalahan yang dilakukan oleh kelompok 4 sebagai berikut:
Setelah itu Dika bersama temannya mengumpulkan uang jajan mereka untuk ditabung guna untuk memberikan bantuan kepada temannya yang
berada dipanti asuhan, rencanannya mereka akan memberikan mainan dan buku pelajaran dan baju tetapi mereka tidak tahu panti asuhan yang ada
disekitar lingkungan rumah mereka.”
Pada pertemuan II tulisan deskripsi yang ditulis oleh siswa beberapa sudah menggunakan bahasa yang menggunakan kalimat yang baku. Dari pertemuan I ke
pertemuan II sudah terlihat ada usaha perbaikan yang dilakukan oleh siswa. Hal tersebut diperkuat dengan peningkatan skor rata-rata yang diperoleh siswa yaitu
dari 3,3 menjadi 3,2. Berikut contoh perbaikan yang dilakukan oleh siswa: Pertemuan I
: Dika mengumpulkan uang jajan bersama teman untuk membantu temannya yang kesulitan dipanti asuhan tapi mereka
tidak tahu panti asuhan yang ada disekitar lingkungan mereka. Pertemuan II : Dika bersama teman mengumpulkan uang jajan mereka untuk
membantu teman yang kesusahan yang berada dipanti asuhan tetapi mereka tidak tahu panti asuhan yang berada dilingkungan
sekitar erumah mereka.
Pada siklus II pertemuan I, tulisan deskripsi yang ditulis oleh siswa sebagian sudah menggunakan pilihan kata yang mekanik karangan yang
menggunakan kata yang baku, namun kebanyakan dari siswa selalu menggunakan kata yang diulang-ulang dan ada beberapa kata yang tidak baku. Hal tersebut
sering dilakukan oleh siswa, meskipun pada siklus I sudah pernah dibahas. Contoh kata yang seringdiulang adalah sebagai berikut:
Lalu ia membersihkan halaman rumah dengan senang hati. Lalu membersihkan sepatu yang akan digunakan besok untuk pergi ke sekolah .
Setelah membersihkan sepatu, ia pergi untuk mandi.
Pada pertemuan II tulisan deskripsi yang ditulis oleh siswa sebagian sudah menggunakan mekanik kata yang memenuhi menggunakan kata yang baku,
sehingga tulisan yang ditulis oleh siswa lebih mudah dipahami. Pada siklus II pertemuan II terjadi peningkatan skor rata-rata yaitu 2,9 menjadi 3,0.
Gambar Diagram 19: Hasil Peningkatan Kemampuan Menulis Deskripsi Siswa
67,5 73,3
81,6
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Hasil Belajar Siswa Kondisi Awal
Hasil Belajar Siswa Kondisi Siklus I
Hasil Belajar Siswa Kondisi Siklus II
133