Teknik Pengumpulan Data Metodologi Penelitian
zamannya dan kemudian sampai kepada kita. Dalam arti luas sejarah berusaha mengungkapkan manusia masa lalu dalam menjalani riwayatnya sejak dari mula,
tidak peduli apakah keterangan yang ditinggalkannya berupa keterangan tertulis atau bukan.
5
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata sejarah mengandung tiga pengertian yaitu: asal-usul keturunan silsilah; kejadian dan peristiwa yang
benar-benar terjadi pada masa lampau; riwayat; tambo, pengetahuan atau uraian tentang peristiwa dan kejadian yang benar-benar terjadi di masa lampau; ilmu
sejarah. Beberapa pengertian dari sejarah salah satunya dipaparkan oleh Louis
Gottschalk sebagaimana berikut ini. Sejarah
—dalam bahasa Inggris history—berasal dari kata benda Yunani istoria yang berarti ilmu. Dalam penggunaannya oleh filsuf Yunani
Aristoteles, istoria berarti suatu penelaahan sistematis mengenai seperangkat gejala alam, entah susunan kronologis merupakan faktor atau
tidak di dalam penelaahan; penggunaan itu meskipun jarang, masih tetap hidup di dalam bahasa Inggris yang disebut natural history.
6
Pengertian lain mengenai sejarah dapat dilihat dari pemaparan Jan Romein berikut ini.
Kata history berarti “masa lampau umat manusia”. Bandingkan dengan
kata Jerman untuk sejarah, yakni geschichte, yang berasal dari kata geschehen yang berarti terjadi. Geschichte adalah sesuatu yang telah
terjadi. Peristiwa dan kejadian itu benar-benar terjadi pada masa lampau.
7
. Nilai sejarah yaitu pendekatan karya sastra yang melihat satu fenomena
atau gejala sejarah. Karya sastra dipahami selalu berkaitan dengan masa lalu karena karya satra terlahir sebagai buah karya seorang pengarang, maka
keterkaitan masa lalu itu juga berlaku untuk pengarang, sejarah sastra dengan implikasi para pengarang, karya sastra, dan periode-periode tertentu.
5
Dra. Sugihastuti, M.S., Teori Apresiasi Sastra, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Cet ke-2. 2007, h. 161.
6
Dikutip dari Prof. Drs. H. Rustam E. Tamburaka, Pengantar Ilmu Sejarah, Teori Filsafat Sejarah, Sejarah Filsafat, dan Iptek. Jakarta: Rineka Cipta. 2002, h. 27.
7
Ibid., h. 27.
Nilai sejarah adalah hal-hal yang erat kaitannya dengan sejarah. Waktu yang telah lewat sudahlah lewat, tidak dapat diraih atau dikejar lagi. Begitu juga
dengan peristiwa-peristiwa yang hanya sekali terjadi. Oleh karena itu, semua peristiwa yang telah lewat tidak dapat ditemui lagi dan tidak akan terulang
kembali. Peristiwa yang telah lewat itu dapat juga sampai kepada manusia karena meninggalkan jejak. Jejak tersebut menjadi komponen penting yang tidak dapat
ditinggalkan dalam penulisan sejarah.