16
menurunnya motivasi membalas dendam pada pasangan yang bersalah; b menurunnya motivasi menghindari pelaku; c meningkatnya motivasi beritikad
baik dan berdamai dengan pelaku, meskipun pelaku sudah melakukan tindakan yang menyakitkan.
2.1.2. Dimensi Forgiveness
Baumeister, Exline dan Sommer dalam Worthington, 1998 menjelaskan dua dimensi dari
forgiveness yaitu dimensi intrapsikhis dan interpersonal. Dimensi intrapsikhis melibatkan aspek emosi dan kognisi dari
forgiveness. sedangkan dimensi interpersonal
melibatkan aspek sosial dari forgiveness. Berdasarkan kehadiran dua dimensi ini, terdapat empat jenis
forgiveness yaitu:
Tabel 2.1 Dimensi
Forgiveness Worthington, 1998 Kombinasi Kehadiran Dimensi
Jenis Forgiveness
Interpersonal Act + No Intrapsychic state Hollow Forgiveness
Intrapsychic state state + No Interpersonal Act Silent Forgiveness
Intrapsychic state + Interpersonal Act Total Forgiveness
No Intrapsychic state + No Interpersonal Act No Forgiveness
1. Hollow forgiveness
Kombinasi ini terjadi saat pihak yang tersakiti dapat mengekspresikan forgiveness secara konkret melalui perilaku, namun ia belum dapat
merasakan dan menghayati adanya forgiveness didalam dirinya. Pihak
yang tersakiti masih menyimpan rasa dendam dan kebencian meskipun ia telah mengatakan kepada pelaku “saya memafkan kamu”.
2. Silent Forgiveness
Kombinasi ini ke balikan dari kombinasi pertama. Dalam kombinasi ini intrapsychic forgiveness dirasakan, namun tidak diekspresikannya melalui
17
perbuatan dalam hubungan interpersonal, no interpersonal forgiveness.
Pihak yang tersakiti tidak lagi menyimpan perasaan marah, dendam, benci kepada pelaku namun tidak mengekspresikannya. Pihak yang tersakiti
membiarkan pelaku terus merasa bersalah dan terus bertindak seakan-akan pelaku tetap bersalah.
3. Total Forgiveness
Dalam kombinasi ini pihak yang tersakiti menghilangkan perasaan kecewa, benci atau marah terhadap pelaku tentang kesalahan yang terjadi.
Kemudian, hubungan antara pihak yang tersakiti dengan pelaku pulih secara total seperti keadaan sebelum peristiwa yang menyakitkan terjadi.
4. No Forgiveness
Dalam kombinasi ini, intrapsychic dan interpersonal forgiveness tidak
terjadi pada pihak yang tersakiti. Baumeister, Exline dan Sommer menyebut kondisi ini sebagai
total grudge combination. Keadaan ini terjadi karena pihak yang tersakiti telah salah persepsi mengenai
forgiveness, berikut adalah persepsi salah yang menjadi faktor terjadinya no forgiveness:
a. Claims on Reward and Benefit
Pihak yang tersakiti merasa bahwa dirinya berhak atas reward atau
keuntungan sebelum ia harus memaafkan. Karena ia beranggapan bahwa pelaku telah memiliki ‘hutang’ yang harus dibayar karena telah menyakiti
dirinya.