13
BAB 1 PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan dibahas beberapa hal yaitu, latar belakang dilakukannya penelitian, perumusan dan pembatasan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB 2 LANDASAN TEORI
Bab ini berisi landasan teori yang mendiskripsikan definisi dan konsep dasar
forgiveness dalam pernikahan, kualitas hubungan, apology, kepribadian, gender dan usia; kerangka berpikir serta
hipotesis penelitian.
BAB 3 METODE PENELITIAN
Bab ini berisi pemaparan tentang populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional variabel, instrumen pengumpulan data,
uji validitas konstruk, teknik analisis data, dan prosedur pengumpulan data.
BAB 4 HASIL PENELITIAN
Pada bab ini, akan diuraikan mengenai karakteristik responden penelitian, deskripsi data, analisis data dan hasilnya.
BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
Pada bab ini, peneliti akan merangkum keseluruhan isi penelitian dan menyimpulkan hasil penelitian. Kesimpulan dibuat berdasarkan
analisis dan interpretasi data yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya. Dalam bab ini juga akan dimuat diskusi dan saran
14
BAB 2 LANDASAN TEORI
Bab ini berisi landasan teori yang mendiskripsikan definisi dan konsep dasar forgiveness dalam pernikahan, kualitas hubungan, apology, kepribadian, gender
dan usia; kerangka berpikir serta hipotesis penelitian.
2.1. Forgiveness
2.1.1. Definisi Forgiveness
Para ahli telah berusaha meneliti dan merumuskan definisi forgiveness, seringkali
mereka menggunakan bahasa dan gambaran yang berbeda namun saling melengkapi teori yang ada. Enright, Gassin, dan Wu dalam McCullogh et al.,
2003 mendefinisikan forgiveness sebagai tindakan untuk mengatasi perasaan
negatif dan penghakiman terhadap pelaku, bukan dengan menolak hak untuk bersikap negatif dan menghakimi, namun dengan berusaha melihat pelaku dengan
belas kasih, kemurahan hati dan cinta.
Forgiveness adalah ketika seseorang mengalami serangkaian perubahan motivasional, yaitu a menurunnya motivasi membalas dendam pada pelaku; b
menurunnya motivasi menghindari pelaku; c meningkatnya motivasi beritikad baik dan berdamai dengan pelaku, meskipun pelaku sudah melakukan tindakan
yang menyakitkan McCullough et al., 1997. Worthington et al. dalam Wade Worthington, 2005 mengatakan
bahwa forgiveness terjadi bila 1. individu menyadari bahwa ia telah disakiti, 2.