76
beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan
Chi –Square = 36,91 ; df = 28 ; P-value = 0,12093 ; RMSEA = 0,040.
Nilai Chi –Square menghasilkan P-value 0,05 tidak signifikan, yang artinya
model dengan satu faktor unidimensional dapat diterima di mana seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu
agreeableness. Peneliti selanjutnya melihat apakah signifikansi item tersebut mengukur
faktor yang hendak diukur atau tidak, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di-
drop atau tidak. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian hipotesis tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat
nilai-t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.14 berikut:
Tabel 3.14 Muatan Faktor Item
Agreeableness
No. Item Koefisien
Standar Error Nilai t
Signifikan 3
0,46 0,08
5,80 V
9 0,13
0,07 1,92
X 15
0,20 0,07
2,79 V
21 0,15
0,07 2,19
V 27
0,83 0,11
7,78 V
33 0,39
0,08 5,09
V 39
0,19 0,07
2,68 V
45 0,30
0,07 4,13
V 51
0,78 0,12
6,27 V
57 0,33
0,08 4,05
V Keterangan: Tanda V = Signifikan t 1,96 ; X = Tidak Signifikan
Dari tabel 3.14 dapat kita lihat bahwa terdapat sembilan item yang signifikan t 1,96 dan seluruh item yang memiliki koefisien bermuatan positif.
Namun pada item 9 nilai t 1,96 sehingga item 9 perlu di- drop.
5. Conscientiousness
Peneliti menguji apakah sepuluh item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur
conscientiousness. Dari hasil awal analisis CFA yang
77
dilakukan dengan model satu faktor ternyata tidak fit, dengan Chi
–Square = 114,66 ; df =35 ;
P-value = 0,00000, RMSEA = 0,107. Oleh karena itu, peneliti melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada
beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan
Chi –Square = 38,47 ; df = 26 ; P-value = 0,05477 ; RMSEA = 0,049.
Nilai Chi –Square menghasilkan P-value 0,05 tidak signifikan, yang artinya
model dengan satu faktor unidimensional dapat diterima di mana seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu
conscientiousness.
Peneliti selanjutnya melihat apakah signifikansi item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur atau tidak, sekaligus menentukan apakah item tersebut
perlu di- drop atau tidak. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian hipotesis
tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai-t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.15 berikut:
Tabel 3.15 Muatan Faktor Item
Conscientiousness
No. Item Koefisien
Standar Error Nilai t
Signifikan 2
0,39 0,08
4,93 V
8 0,45
0,09 5,23
V 14
0,58 0,08
7,66 V
20 0,66
0,08 8,64
V 26
0,56 0,08
7,14 V
32 0,15
0,08 1,83
X 38
0,33 0,08
4,04 V
44 0,52
0,08 6,96
V 50
0,19 0,08
2,38 V
57 0,20
0,09 2,28
V Keterangan: Tanda V = Signifikan t 1,96 ; X = Tidak Signifikan
Dari tabel 3.15 dapat kita lihat bahwa terdapat sembilan item yang signifikan t 1,96 dan seluruh item yang memiliki koefisien bermuatan positif.
Namun pada item 32 nilai t 1,96 sehingga item 32 perlu di- drop.