Perumusan Masalah Pembatasan dan Perumusan Masalah

14

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab ini berisi landasan teori yang mendiskripsikan definisi dan konsep dasar forgiveness dalam pernikahan, kualitas hubungan, apology, kepribadian, gender dan usia; kerangka berpikir serta hipotesis penelitian.

2.1. Forgiveness

2.1.1. Definisi Forgiveness

Para ahli telah berusaha meneliti dan merumuskan definisi forgiveness, seringkali mereka menggunakan bahasa dan gambaran yang berbeda namun saling melengkapi teori yang ada. Enright, Gassin, dan Wu dalam McCullogh et al., 2003 mendefinisikan forgiveness sebagai tindakan untuk mengatasi perasaan negatif dan penghakiman terhadap pelaku, bukan dengan menolak hak untuk bersikap negatif dan menghakimi, namun dengan berusaha melihat pelaku dengan belas kasih, kemurahan hati dan cinta. Forgiveness adalah ketika seseorang mengalami serangkaian perubahan motivasional, yaitu a menurunnya motivasi membalas dendam pada pelaku; b menurunnya motivasi menghindari pelaku; c meningkatnya motivasi beritikad baik dan berdamai dengan pelaku, meskipun pelaku sudah melakukan tindakan yang menyakitkan McCullough et al., 1997. Worthington et al. dalam Wade Worthington, 2005 mengatakan bahwa forgiveness terjadi bila 1. individu menyadari bahwa ia telah disakiti, 2. 15 melawan rasa sakit hati kemudian melepaskan rasa sakit dan keinginan balas dendam, dan muncul kembali rasa nyaman untuk memulihkan hubungan dengan pelaku. Pada tahun 2002, Rye dan Pargament dalam Wade Worthington, 2005 mendefinisikan forgiveness sebagai tindakan untuk mengatasi perasaan negatif misal: permusuhan, kognisi negatif misal: pikiran untuk membalas dendam dan perilaku negatif misal: agresi verbal saat terjadi ketidakadilan pada dirinya, dan mungkin juga melibatkan respon positif misal: kasih sayang pada pelaku. Philpot, C. 2006 dalam buku forgiveness: A Sampling as Research Results dikompilasi oleh American Psychological Association, 2006 menyimpulkan definisi forgiveness dari beberapa ahli, forgiveness terjadi ketika seseorang menyadari dirinya telah disakiti dan merasa seharusnya ia memperoleh perlakuan yang lebih baik. Forgiveness adalah proses atau hasil dari sebuah proses yang melibatkan perubahan emosi dan sikap terhadap orang yang menyakiti. Sebagian ahli melihat ini sebagai proses mengambil keputusan untuk memaafkan adalah disengaja dan dilakukan secara sukarela oleh individi yang tersakiti. Proses ini menurunkan motivasi untuk membalas dendam atau menjauhkan diri dari pelaku, dan melepaskan emosi negatif terhadap pelaku. Para teoris berbeda pendapat mengenai seberapa jauh forgiveness juga menyiratkan pergantian emosi negatif menjadi sikap positif seperti kasih sayang dan itikad baik. Berdasarkan berbagai definisi di atas peneliti menggunakan definisi forgiveness yang dikemukakan oleh McCullough et al. 1997 yaitu a