propinsi atau nasional. Dilakukan aktifitas khusus dalam rangka preservasi dan mendeskripsikan archives yang disimpan.
16
Didalam  setiap  fase  ini  ada  berbagai  elemen  dan  aktifitas.  Diakhir siklus,  sebuah  rekod  bisa  menuju  siklus  berikutnya,  siklus  hidup  arsip
statis. Arsiparis
mengidentifikasi dan
menilai guna
rekod, mengakuisisinya,  mendokumentasikan,  memelihara  dan  menyediakan
akses ke arsip tersebut.
17
Berbagai literatur menyebutkan fase atau tahapan yang  dialami  rekod  dalam  siklus  hidupnya  secara  beragam.  Penn  Ira
menyebutkan bahwa siklus hidup terdiri dari lahir fase penciptaan, hidup fase  pemeliharaan  dan  penggunaan  dan  mati  fase  pemusnahan.
18
Menurut Kennedy, siklus hidup  rekod menjadi lima fase  yaitu pencitaan, distribusi,  penggunaan,  pemeliharaan,  dan  penyusutan.
19
Sedangkan menurut Patria Wallace terdapat delapan fase yaitu penciptaan, distribusi,
penggunaan,  penyimpanan  rekod  aktif,  pemindahan,  penyimpanan  rekod inaktif,  pemusnahan,  dan  penyimpanan  permanen.  Pada  fase  pertama
sampai  ke  empat,  rekod  berupa  rekod  aktif  yang  dikelola  dan  disimpan oleh  unit  kerja  penciptanya.  Pada  fase  lima  dan  enam,  rekod  sudah
menjadi rekod inaktif yang menjadi tanggung jawab dan disimpan di pusat rekod. Pusat rekod bisa berlokasi di lingkungan organisasi itu sendiri atau
16
Philip C Bantin. n.d. Strategies for managing elecrtonic records: a new archival paradigm? An affirmation of our archival traditions?
http:www.indiana.edu~libarchERmacpaper12.pdf . diunduh pada
tanggal 30 April 2015.
17
Kennedy, Jay and Cherry Schauder. Record Management: A Guide to Corporate Record Keeping.2
nd
ed. Sydney: Longman Australia, 1998.h.9
18
Penn. Ira A., dkk,. Records Management Handbook. 2
nd
ed.. Cambridge:Gower,1994.h.12.
19
Kennedy, Jay and Cherry Schauder. Record Management: A Guide to Corporate Record Keeping.2
nd
ed. Sydney: Longman Australia, 1998.h.9
outsorcing  ke  pusat  rekod  komersial.  Pada  fase  terakhir  ,  rekod  in  aktif dinilai untuk dimusnahkan atau disimpan permanen di lembaga  kearsipan
atau deporepository arsip.
20
Gambar 1 Menurut Patricia Wallace Model Siklus hidup Rekod
21
2. Model Kontinum
Model  kontinum  rekod  merupakan  model  manajamen  rekod  sebagai sebuah  proses  berkesinambungan  mulai  dari  rekod  diciptakan  sampai
disebarluaskan.  Model  ini  memandang  perlunya  mengelola  rekod  dari perspektif  aktifitas  yang  didokumentasikan  oleh  organisasi,  bukan
visualisasi  dalam  tahapan  berurutan,  yang  merupakan  penekanan  dari analogi  siklus  hidup.  Hal  ini  seperti  mengelola  rekod  dengan  pertanyaan
rekod apa yang perlu dimasukkan ke dalam sistem sebagai bukti kegiatan,
20
Patricia Wallace. Record Management: Integrated Information System. Englewood Cliff, NJ: Prentince Hall,1992.h.4
21
Ibid h.16
sistem  dan  peraturan  apa  yang  diperlukan  untuk  menjamin  rekod  teratur dan terpelihara, berapa lama masa simpannya untuk kebutuhan organisasi
dan  siapa  yang  berhak  mengakses  rekod  tersebut.  Model  kontinum mendorong  antisipasi  kebutuhan  organisasi  pada  masa  mendatang  untuk
dokumentasi pembuktian sebagai bagian integrasi manajemen operasional dan strategis.
22
Kontinum  rekod  sebagai  sebuah  model  mulai  diformulasikan  oleh Upward berdasarkan 4 prinsip
23
, yaitu: a.
Sebuah konsep “rekod” yang termasuk didalamnya rekod dengan nilai berkelanjutan archives  yang menekankan pada penggunaan
untuk  transaksi,  pembuktian,  dan  tujuan  ingatan,  dan  menyatukan pendekatan penataan rekod, apakah untuk disimpan sementara atau
selamanya. b.
Fokus  kepada  rekod  sebagai  entitas  logik  daripada  fisik  tanpa melihat apakah berbentuk kertas atau elektronik.
c. Institusionalisasi  profesi  kearsipan  menekankan  pada  kebutuhan
mengintegrasikan kearsipan kedalam proses dan  tujuan bisnis dan masyarakat.
d. Ilmu kearsipan adalah dasar pengetahuan bagi penataan rekod.
22
Kennedy, Jay and Cherry Schauder. Record Management: A Guide to Corporate Record Keeping.2
nd
ed. Sydney: Longman Australia, 1998.h.10
23
Frank Upward. Structuring the Records Continuum - Part One: Postcustodial principles and properties. 1998.
http:www.infotech.monash.edu.auresearchgroupsrcrgpublicationsrecordscontinuum-fupp1.html .
Diunduh 30 April 2015.
Kennedy  menerangkan  empat  dimensi  yang  digunakan  Upward  pada model kontinumnya
24
,yaitu: a.
Pada tingkatan pertama, model kontinum mengidentifikasi aktifitas yang  akuntable  dan  menciptakan  bukti  aktifitas  yang  dapat
diandalkan  reliable  dengan  menangkap  capturing  rekod transaksi yang berhubungan. Rekod dari aktifitas bisnis diciptakan
sebagai  bagian  dari  komunikasi  proses  bisnis  dalam  organisasi contoh:  melalui  email,  software  manajemen  dokumen,  atau
software aplikasi lainnya. b.
Pada  tingkatan  kedua,  sistem  penataan  rekod  mengelola “kumpulan”  transaksi  dan  seri  rekod  yang  mendokumentasikan
proses  pada  unit  kerja  atau  sebuah  fungsi  tunggal  dari  suatu kompleksitas.  Rekod  yang  telah  diciptakan  atau  diterima  pada
sebuah  organisasi  ditandai  dengan  metadata,  termasuk  bagaimana rekod bisa saling terhubung.
c. Institusionalisasi  profesi  kearsipan  mensyaratkan  penekanan
khusus  pada  kebutuhan  untuk  mengintegrasikan  penataan  rekod kedalam bisnis dan proses dan tujuan masyarakat.
d. Pada  tingkatan  keempat,  pembentukan  kearsipan  kolaboratif
dibawah  panduan  otoritas  kearsipan  publik  yang  berwenang melayani  masyarakat,  fungsi  konstituennya,  dan  entitas  yang
24
Kennedy, Jay and Cherry Schauder. Record Management: A Guide to Corporate Record Keeping.2
nd
ed. Sydney: Longman Australia, 1998.