Latar Belakang SISTEM PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS PADA ADMINISTRASI PERKANTORAN DI BIRO UMUM SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA
apapun jenisnya baik yang tekstual maupun non tekstual. Arsip inilah yang nantinya akan diberkaskan berdasarkan transaksi dan kegiatannya sesuai
kepentingan unit kerja agar mudah dicari dan ditemukan kembali. Manajemen rekod adalah mengelola berbagai macam informasi
yang ditangkap dalam berbagai bentuk yang dapat direproduksi untuk melaksanakan kegiatan bisnis.
3
Pada dasarnya arsip yang disimpan akan digunakan kembali oleh pengguna yang memiliki akses. Di dalam
manajemen arsip ini lah diatur tata cara pengelolaan arsip, seperti tahapan- tahapan yang dilakukan ketika ada arsip yang masuk ke pusat arsip,
pencatatan, pemilahan,
pengklasifikasian, penataan,
jadwal retensi,penyusutan, dan juga sistem temu kembali arsip. Arsip yang
disimpan bisa untuk dipinjam oleh pengguna ketika dibutuhkan. Sebuah pusat arsip dinamis dianggap baik dilihat dari kemampuan temu kembali
arsipnya. Oleh karena itu, temu kembali arsip merupakan sebuah tahapan yang sangat penting dalam manajemen arsip.
4
Temu kembali arsip memiliki prosedur-prosedur pengoperasian yang spesifik. Dalam sasaran utama dari temu kembali arsip adalah
menyediakan akses dengan cepat ke informasi yang dibutuhkan dan untuk orang yang tepat serta membangun prosedur yang efisien untuk proses
keluarnya arsip
dari tempat
penyimpanan dan
mengendalikan pengembalian arsip ke file penyimpanan. Untuk dapat memberikan arsip
kepada orang yang tepat, sistem harus dapat menjamin hak akses untuk setiap arsip. Pengguna arsip dapat mencakup staf unit bisnis dimana arsip
3
Penn. Ira A., dkk,. “Records Management Handbook 2
nd
ed. .” Cambridge:Gower,1994.h.5
4
Sulistyo-basuki, Manajemen Arsip Dinamis, Jakarta: PT. GramediaPustaka Utama,2003.h.16.
tersebut terciptakan, unit bisnis lain yang berada dalam organisasi tersebut atau pengguna diluar organisasi yang telah mendapatkan hakperizinan
untuk mengakses. Tingkat intensitas penemuan kembali arsip yang paling tinggi terjadi pada saat arsip disimpan di Unit Kerja atau Unit Pengolah
maka arsip tersebut merupakan jenis arsip aktif. Pengelolaan arsip dalam manajemen akses informasi yang tepat
sekaligus menjadi wujud dalam pengembangan budaya keterbukaan informasi yang diamanatkan melalui Undang-undang No. 14 tahun 2008
tentang Keterbukaan Informasi Publik.
5
Undang-undang ini mengikat badan-badan publik untuk menyediakan layanan informasi mengenai
aktivitas kelembagaannya secara transparan dan akuntabel bagi masyarakat. Dalam kewajiban sekaligus kewenangan ini tentunya
merupakan hasil yang mendalam mengingat pentingnya arsip-arsip bernilai guna tinggi khususnya di bidang dalam Unit Kerja yang harus di
lestarikan untuk dimanfaatkan secara lebih luas. Seiring dengan semakin membengkaknya jumlah arsip yang harus
di tangani dan perkembangan teknologi informasi saat ini maka sangat di perlukan suatu sistem manajemen kearsipan yang terkomputerisasi atau
disebut dengan Sistem Informasi Kearsipan. Upaya untuk mendukung pengelolaan arsip dinamis di lingkungan Kementrian Pekerjaan Umum
adalah dengan mewujudkan sistem aplikasi kearsipan yang dapat dioperasikan melalui jaringan komputer internetintranet, dengan maksud
5
Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
untuk meningkatkan percepatan proses layanan pencarian suatu arsip dinamis.
Secara umum,Sistem Informasi Kearsipan adalah suatu sistem informasi yang mengelola data yang menyangkut pengumpulan,
pengelolaan, pemusnahan, pencetakan laporan dan pencarian kembali arsip yang berbasis komputer sehingga mampu mengelola arsip dengan lebih
efektif dan efesien dan pada akhirnya dapat memberi masukan informasi secara aktual dan akurat tentang perumusan kebijakan, strategi dan
program pembangunan. Sejak banyak organisasi yang menangani arsip dalam jumlah besar, sistem harus mampu memastikan arsip-arsip tersebut
ada dan dapat ditemukan sesuai dengan kebutuhan pengguna sehingga dapat mendukung aktivitas dan pencapaian tujuan manajemen instansi atau
perusahaan sesuai target yang telah ditentukan. Oleh karena itu, sebuah unit kearsipan perlu menerapkan prosedur temu kembali arsip.
Berdasarkan uraian di atas serta tinjauan di Biro Umum Sekretariat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum adalah untuk mengetahui sistem
pengelolaan arsip dinamis. Sistem pengelolaan arsip dinamis yaitu proses pengendalian arsip dinamis secara efisien, efektif, dan sitematis melalui
penciptaan, penggunaan, pemeliharaan, dan penyusutan arsip yang didukung oleh sumber daya manusia, prasarana, dan sarana, serta sumber
daya lainnya. Salah satu upaya untuk mendukung pengelolaan arsip dinamis di lingkungan Kementrian Pekerjaan Umum adalah dengan
mewujudkan sistem aplikasi kearsipan yang dapat di operasikan melalui jaringan komputer internetintranet, dengan maksud untuk meningkatkan
percepatan proses layanan pencarian suatu arsip dinamis. Arsip dinamis belum memaksimalkan pemanfaatan Tekhnologi TI dan Sistem
Informasi SI dalam penataan dan pendataan arsip aktif, maka sulit dalam pengorepasian sistem pengelolaan arsip, sehingga makin lama nya mencari
dalam penemuan suatu dokumen. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian skripsi yang berjudul
“ Sistem Pengelolaan Arsip Dinamis bagian Administrasi Perkantoran di
Biro Umum Sekretariat Jenderal
Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia”.