Penelitian Terdahulu SISTEM PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS PADA ADMINISTRASI PERKANTORAN DI BIRO UMUM SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

58 58 BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis mengambil jenis penelitian deskriptif dengan tujuan untuk mendapatkan informasi mengenai gambaran umum dari pengelolaan arsip dinamis. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang mendeskripsikan dan memberi penjelasan mengenai keadaan yang terjadi di lapangan seperti apa adanya. 53 Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang bertujuan untuk mengetahui “makna” meaning yang sebenarnya di balik fakta-fakta. 54 Bodgan dan Taylor mengemukakan bahwa metodelogi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. 55

B. Sumber Data

1. Data Primer Data primer adalah data yang diambil langsung tanpa adanya perantara atau langsung dari sumbernya. Dalam penelitian ini data primer diperoleh langsung dari lapangan tempat penelitian yaitu dari Kepala Sub Bagian Kearsipan, di bagian administrasi perkantoran di Biro Umum Sekretariat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum. 53 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian Jakarta: STIA-LAN, 1999, h. 60. 54 Ibid h.61 55 Lexy Moleong. J. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya,2001.h.3 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diambil secara tudak langsung dari sumbernya. Data sekunder biasanya diambil dari dokumen-dokumen laporan, karya tulis orang lain, koran dan majalah. Atau, seseorang mendapat informan orang lain. 56 Data sekunder merupakan data mendukung data primer.

C. Indikator Penilaian

Dalam penelitian ini, dasar hukum yang digunakan untuk penentuan indikator penilaian adalah Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan, Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1979 tentang Penyusutan Arsip, Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1971 tentang Ketentuan Pokok Kearsipan dan International Standard Organization ISO 15489 part 2 guidelines serta beberapa literatur yang diperoleh dari buku, skripsi dan jurnal. Adapun variabel yang digunakan sebagai indikator penilaian, terdiri dari: 1. Pengelolaan arsip dinamis, yang meliputi: penciptaan dan penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan, penyusutan dan pemusnahan. 2. Perlengkapan arsip dinamis. 3. Kendala-kendala pengelolaan arsip dinamis 4. Dasar hukum pengelolaan arsip dinamis pada Administrasi Perkantoran di Biro Umum Sekretariat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia. 56 Prasetya Irawan. Logika dan Prosedur Penelitian. Jakarta: STIA-LAN, 1999.h.87. Agar lebih jelas, penulis akan menguraikan variabel tersebut ke dalam bentuk tabel, sebagai berikut: 57 Tabel 1. Indikator Penilaian 57 Yayah Fazriah, Pengelolaan Arsip di SMP An- Nisaa’ Pondok Aren, Skripsi Sarjana Pendidikan Islam Jakarta: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, 2012, h. 49. No. Dimensi Indikator Catatan

A. Pengelolaan Arsip Dinamis

I Penciptaan dan Penerimaan 1. Penciptaan a. Menciptakan arsip dinamis yang baik dan benar b. Mampu menggolongkan arsip dinamis yang diciptakan c. Mendistribusikan arsip dinamis, baik secara internal dan eksternal organisasi dengan cepat dan teliti d. Mencatat surat- surat pada buku agenda surat keluar 2. Penerimaan a. Menerima arsip dinamis dengan baik dan benar b. Mampu menggolongkan arsip dinamis yang diterima c. Merespon dengan cepat dan teliti mengenai arsip dinamis yang diterima dari eksternal organisasi Sesuai dengan sistem TNDE Sesuai dengan pedoman klasifikasi yang di terapkan di Kementrian Pekerjaan Umum. Distribusi surat sudah memakai elektronik, sistem pencariannya langsung terdapat perihal dan tanggal surat. Ada surat keluar dicatat melalui buku agenda. Surat masuk langsung dicatat melalui TNDE. Langsung dikelompokkan sesuai klasifikasi . Dalam pencarian surat sesuai dengan perihal dan tanggalnya surat masuk. d. Mencatat surat- surat pada buku agenda surat masuk Surat masuk langsung dicatat di TNDE surat keluar dengan buku agenda. II Penyimpanan 1. Menggunakan asas penyimpanan yang sesuai dengan lingkup organisasi 2. Menggunakan sistem penyimpanan yang konsisten dan sesuai dengan lingkup organisasi 3. Menemukan kembali arsip dinamis dengan cepat 4. Menentukan retensi arsip 5. Menyimpan arsip dinamis sesuai dengan prosedur Arsip aktif masih di administrasi perkantoran dan in aktif di Kintaka Citerep. Dengan menggunakan sistem TNDE. Dengan sistem TNDE dan bisa mencari nomor klasifikasi di sistem itu. Yang sesuai dengan pedoman klasifikasi Kementrian. Setiap setahun dikirim arsip in aktif di Kintaka III Pemeliharaan 1. Memelihara arsip dinamis dengan baik dan benar 2. Menggunakan ruang penyimpanan arsip dinamis yang sesuai dengan standar 3. Dapat menentukan arsip dinamis yang harus dipelihara Dalam setiap setahun dua kali mengadakan fumigasi. Sesuai dengan yang diterapkan di bagian Biro Umum. Arsip aktif disimpan sesuai dengan ruangan di administrasi perkantoran dan in aktif ada di Kintaka dengan melakukan fumigasi setiap setahun dua kali.