BAB 5 PEMBAHASAN
5.1. Pengaruh Sifat Kepemimpinan Variabel Dorongan dalam diri
penggerak terhadap Motivasi Kerja Karyawan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran sifat kepemimpinan terhadap motivasi kerja karyawan adalah deskripsi kepemimpinan di PT. Gold Coin Indonesia
dapat diambil kesimpulan baik. Hasil penelitian menjelaskan bahwa motivasi kerja karyawan PT. Gold Coin Indonesia berada pada motivasi sedang 63.16, motivasi
tinggi 22.18 dan motivasi rendah 8. Dengan dominasi motivasi karyawan dalam kategori sedang maka ciri
tersebut dapat digambarkan sebagai motivasi yang berada diantara motivasi tinggi dan motivasi rendah. Persaingan dalam berprestasi dikatakan menengah, dan motivasi
ingin mengetahui hasil konkrit usaha tidak terlalu antusias, motivasi orientasi ke masa depan seperti orang kebanyakan jika promosi jabatan maka dianggap sebagai hasil
kerja atau keajaiban, jika tidak dianggap biasa, tanggung jawan terhadap pekerjaan hanya berorientasi pada peneyelesaian tugas, serta menjalankan pekerjaan dianggap
sebagai tugas dari pekerjaan. Ciri-ciri karyawan yang memiliki motivasi kerja yang tinggi adalah bersaing
dalam berprestasi, ingin segera mengetahui hasil konkrit dari usaha, tingkat
Universitas Sumatera Utara
aspirasinya menengah, berorientasi ke masa akan datang, tidak suka buang-buang waktu, mempunyai rasa tanggung jawab, percaya diri, dan ulet dalam menjalankan
tugas. Sebaliknya, ciri-ciri karyawan yang memiliki motivasi kerja yang rendah
adalah kemampuan bersaing dalam berprestasi rendah, cenderung tidak peduli dengan hasil pekerjaan yang dilakukan, tingkat aspirasi rendah, berorientasi pada saat ini,
suka buang-buang waktu, tidak bertanggung jawab, tidak percaya diri, dan tidak ulet dalam bekerja Schein, 1991.
Hasil uji statistik analisis multivariat menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara penggerak dengan motivasi kerja dimana nilai p
0,206 0,05. Diketahui bahwa untuk kriteria sifat penggerak dari 54 orang dengan kategori
baik terdapat sebanyak 35 orang 64.8 dengan motivasi kerja sedang sedangkan motivasi kerja tinggi sebanyak 13 orang 24.1. Hasil uji statistik menunjukkan
bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara penggerak dengan motivasi kerja dimana nilai p 0,000 0,05.
Radig 1998, Soegiri 2004:27-28 dalam Antoni 2006:24 mengemukakan bahwa pemberian dorongan sebagai salah satu bentuk motivasi, penting dilakukan
untuk meningkatkan gairah kerja karyawan sehingga dapat mencapai hasil yang dikehendaki oleh manajemen. Hubungan motivasi, gairah kerja dan hasil optimal
mempunyai bentuk linear dalam arti dengan pemberian motivasi kerja yang baik, maka gairah kerja karyawan akan meningkat dan hasil kerja akan optimal sesuai
Universitas Sumatera Utara
dengan standar kinerja yang ditetapkan. Gairah kerja sebagai salah satu bentuk motivasi dapat dilihat antara lain dari tingkat kehadiran karyawan, tanggung jawab
terhadap waktu kerja yang telah ditetapkan. Para pemimpin secara relatif mempunyai dorongan motivasi yang kuat untuk
berprestasi dengan bekerja berusaha mendapatkan penghargaan yang intrinsik dibandingkan yang ekstrinsik.
5.2. Pengaruh Sifat Kepemimpinan Variabel Motivasi Pimpinan terhadap
Kategori