3 selalu bergaul dengan orang, 4 menghindari profesionalisme tiruan, 5 mengelola perubahan, 6 memilih orang, 7 hindari “mengerjakan semua sendiri’,
dan 8 menghadapi kegagalan. Berdasarkan uraian yang dikemukakan diatas, dapat disintesiskan bahwa
kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang pemimpin untuk memengaruhi orang lain bawahan dalam rangka untuk mencapai tujuan organisasi.
Dalam hal ini kepemimpinan mengandung unsur-unsur; 1 orang yang memengaruhi, 2 orang yang dipengaruhi, 3 adanya tindakan untuk memengaruhi,
4 adanya maksud dan tujuan Meyer, 1989. Indikator dari kepemimpinan yaitu : 1 integritas, 2 percaya diri, 3
pendorong, 4 kemampuan memotivasi karyawan, 5 intelegensi, 6 memahami bisnis perusahaan dengan baik, dan 7 kemampuan mengendalikan emosi emotional
intelligence, untuk memengaruhi karyawan yang menjadi bawahannya dalam mencapai tujuan perusahaan Jewell dan Stegall, 1998.
2.2. Teori Kepemimpinan
1. Kepemimpinan Menurut Teori Sifat Trait Theory
Menurut teori ini bahwa untuk mengetahui tentang kepemimpinan harus dimulai dengan memusatkan perhatiannya pada pemimpin itu sendiri. Penekanannya
ialah tentang sifat-sifat yang membuat seseorang sebagai pemimpin. Seperti halnya teori “Great Man” yang menyatakan bahwa seorang yang dilahirkan sebagai
pemimpin ia akan menjadi pemimpin apakah ia mempunyai sifat atau tidak
Universitas Sumatera Utara
mempunyai sifat sebagai pemimpin. Teori Great Man dapat memberikan arti lebih realistis terhadap pendekatan sifat dari pemimpin, setelah mendapat pengaruh dari
aliran perilaku pemikir psikologi yaitu ditegaskan bahwa dalam kenyataannya sifat- sifat kepemimpinan itu tidak seluruhnya dilahirkan tetapi dapat juga dicapai melalui
pendidikan dan pengalaman. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh para peneliti sebelumnya dapat disimpulkan bahwa diantara sifat-sifat yang cenderung
mempengaruhi timbulnya kepemimpinan antara lain kecerdasan, inisiatif, keterbukaan, antusiasme, kejujuran, simpati, dan kepercayaan pada diri sendiri.
Namun tidak semua sifat-sifat tersebut bisa diterapkan pada semua bidang, terutama pada organisasi. Dikatakan bahwa keberhasilan seorang manajer tidak semata-mata
dipengaruhi oleh sifat-sifat tadi, artinya tidak ada hubungan sebab akibat dari sifat kepemimpinan dengan keberhasilan seorang manajer.
Keith Davis yang disarikan dalam Mifta Thoha 1996:33 untuk merumuskan empat sifat umum yang mempengaruhi terhadap keberhasilan kepemimpinan
organisasi yaitu : a.
Kecerdasan : hasil penelitian pada umumnya membuktikan bahwa pemimpin mempunyai tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang
dipimpin, namun demikian yang sangat menarik adalah pemimpin tidak bisa melampaui terlalu banyak dari kecerdasan pengikutnya.
b. Kedewasaan dan keleluasaan hubungan sosial : pemimpin cenderung menjadi
matang dan mempunyai emosi yang stabil serta mempunyai perhatian yang
Universitas Sumatera Utara
luas terhadap aktivitas-aktivitas sosial serta mempunyai keinginan untuk menghargai dan dihargai.
c. Motivasi diri dan dorongan berprestasi : para pemimpin secara relatif
mempunyai dorongan motivasi yang kuat untuk berprestasi dengan bekerja berusaha mendapatkan penghargaan yang intrinsik dibandingkan yang
ekstrinsik. d.
Sikap-sikap hubungan kemanusiaan : pemimpin-pemimpin yang berhasil mau mengakui harga diri dan kehormatan pengikutnya dan mampu berpihak
kepadanya atau dengan kata lain pemimpin itu berorientasi pada karyawan bukan pada hasil produksi.
Studi-studi mengenai sifat-sifatciri-ciri mula-mula mencoba untuk mengidentifikasi karakteristik-karakteristik fisik, ciri kepribadian, dan kemampuan
orang yang dipercaya sebagai pemimpin alami. Ratusan studi tentang sifatciri telah dilakukan, namun sifat-sifatciri-ciri tersebut tidak memiliki hubungan yang kuat dan
konsisten dengan keberhasilan kepemimpinan seseorang. Penelitian mengenai sifatciri tidak memperhatikan pertanyaan tentang bagaimana sifatciri itu berinteraksi
sebagai suatu integrator dari kepribadian dan perilaku atau bagaimana situasi menentukan relevansi dari berbagai sifatciri dan kemampuan bagi keberhasilan
seorang pemimpin. Berbagai pendapat tentang sifat-sifatciri-ciri ideal bagi seorang pemimpin telah dibahas dalam kegiatan belajar ini termasuk tinjauan terhadap
beberapa sifatciri yang ideal tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Berikut adalah kompetensi pemimpin yang efektif dalam teori kepemimpinan menurut sifat :
Tabel 2.1. Sifat Kepemimpinan dan Deskripsinya
Sifat Kepemimpinan Deskripsi
Dorongan dalam diri Penggerak
Motivasi dalam diri pemimpin dalam mencapai tujuan Motivasi Pimpinan
Kebutuhan akan kekuasaan sosialisasibergaul pemimpin dalam menyempurnakanmenguatkan tim atau tujuan organisasi
Integritas Keadaan sifat yang sebenarnya dari seorang pemimpin dan
cenderung menterjemahkan kata-kata kedalam perbuatanaktivitas
Kepercayaan Diri Keyakinan pemimpin dengan ketrampilan kepemimpinannya
dan kemampuan dalam mencapai tujuan Kecerdasan
Kemampuan kognitif pemimpin yang diatas rata-rata dalam memproses sejumlah informasi yang besar
Pengetahuan tentang bisnis
Pemahaman pemimpin terhadap lingkungan perusahaan dalam membuat keputusan berdasan intuisi
Kecerdasan emosi Kemampuan pemimpin untuk memantau dirinya sendiri dan
perasaan hati lainnya, membeda-bedakan diantara mereka karyawan, dan menggunakan informasi sebagai
panduanpedoman pikiran ide dan tindakannya.
Sumber : Terjemahan dari Organizational Leadership Theory
Dorongan dalam diriPenggerak, para pemimpin harus mempunyai motivasi yang tinggi terhadap prestasi. Sifat penggerak ini menggambarkan motivasi dalam
diri yang pemimpin miliki dalam mencapai tujuan mereka dan mendorong yang lainnya bergerak ke arah mereka tujuan.
Motivasi pimpinan, para pemimpin harus mempunyai kekuatan kebutuhan akan kekuasaan karena mereka ingin memengaruhi yang lain. Bagaimanapun, mereka
cenderung mempunyai “kekuasaan bergaul” karena motivasi mereka dibatasi oleh rasa mementingkan kepentingan orang lain yang kuat dan tanggung jawab sosial.
Dengan kata lain, pemimpin yang efektif mencoba kekuasaan tambahan sehingga
Universitas Sumatera Utara
mereka dapat memengaruhi yang lain dalam menyempurnakan tujuan yang menguntungkan tim atau organisasi.
Integritas, kompetensi ini berarti kondisi yang sebenarnya dari pemimpin dan kecenderungan menerjemahkan kata-kata kedalam perbuatan. Integritas merupakan
karakteristik kepemimpinan yang paling penting. Karyawan ingin pemimpin yang jujur yang dapat mereka percayai.
Kepercayaan diri, para pemimpin percaya ketrampilan kepemimpinannya dan kemampuan untuk mencapai tujuan. Mereka juga menggunakan pengaruh
managemen taktik untuk meyakinkan pengikut terhadap kepercayaan mereka. Inteligen, para pemimpin memiliki kemampuan kognitifteori diatas rata-rata,
untuk memproses informasi dalam jumlah besar. Pemimpin tidak butuh pandai, lebih baik mereka mempunyai kemampuan superior untuk menganalisis skenario alternatif
dan mengidentifikasi peluang yang potensial. Pengetahuanpemahaman tentang bisnis, para pemimpin harus tahu
lingkungan bisnis yang mereka operasikan. Pengetahuan ini membantu intuisi mereka, memungkinkan mereka untuk mengenali peluang, dan mengerti kapasitas
organisasi mereka untuk menangkap peluang. Kecerdasan emosi, kecerdasan emosi dibutuhkan untuk pengawasan diri
pribadi karena seorang pemimpin harus sensitif terhadap situasi dan siap beradaptasi terhadap perilaku yang sewajarnya.
Universitas Sumatera Utara
2. Kepemimpinan Menurut Teori Perilaku Behavioral Theory