3. Teori Kontingensi Contingensy Theory
Teori-teori kontingensi berasumsi bahwa berbagai pola perilaku pemimpin atau ciri dibutuhkan dalam berbagai situasi bagi efektivitas kepemimpinan. Teori Path-
Goal tentang kepemimpinan meneliti bagaimana empat aspek perilaku pemimpin memengaruhi kepuasan serta motivasi pengikut. Pada umumnya pemimpin
memotivasi para pengikut dengan memengaruhi persepsi mereka tentang konsekuensi yang mungkin dari berbagai upaya. Bila para pengikut percaya bahwa hasil-hasil
dapat diperoleh dengan usaha yang serius dan bahwa usaha yang demikian akan berhasil, maka kemungkinan akan melakukan usaha tersebut. Aspek-aspek situasi
seperti sifat tugas, lingkungan kerja dan karakteristik pengikut menentukan tingkat keberhasilan dari jenis perilaku kepemimpinan untuk memperbaiki kepuasan dan
usaha para pengikut. Leader Participation Model menggambarkan bagaimana perilaku pemimpin
dalam proses pengambilan keputusan dikaitkan dengan variabel situasi. Model ini menganalisis berbagai jenis situasi yang mungkin dihadapi seorang pemimpin dalam
menjalankan tugas kepemimpinannya. Penekanannya pada perilaku kepemimpinan seseorang yang bersifat fleksibel sesuai dengan keadaan yang dihadapinya.
2.3. Faktor yang Memengaruhi Kepemimpinan
Pendekatan ciri dan perilaku menghasilkan riset yang menunjukkan bahwa kepemimpinan yang baik tampaknya tergantung kepada beberapa variabel seperti
kultur organisasi, sifat dari tugas, aktivitas kerja serta nilai dan pengalaman
Universitas Sumatera Utara
manajerial seseorang. Tak ada satu ciri pun yang belaku sama untuk semua pemimpin yang efektif. Tak satupun gaya yang paling efektif untuk semua situasi.
Faktor-faktor yang memengaruhi baik tidaknya pemimpin mencakup kepribadian, pengalaman masa lampau dan harapan dari pemimpin tersebut, harapan
dan perilaku atasan, karakteristik, harapan dan perilaku bawahan, persyaratan tugas, kultur, kebijaksanaan organisasi dan harapan serta perilaku rekan. Pada gilirannya
faktor-faktor ini juga memengaruhi pemimpin. Proses pengaruh memengaruhi hingga memengaruhi efektifitas kelompok secara keseluruhan.
a. Kepribadian, pengalaman masa lampau dan harapan pemimpin
Nilai, latar belakang dan pengalaman manajer memengaruhi pilihan gaya kepemimpinan seorang manajer. Kenyataan bahwa kepribadian atau pengalaman
masa lampau seorang manajer membantu membentuk gaya kepemimpinannya tidaklah berarti bahwa gaya tersebut tidak adapat di ubah.
Ada sejumlah faktor yang menentukan baiknya seorang pemimpin, diantaranya : 1 harapan dan perilaku atasan, 2 persyaratan tugas, 3 kepribadian,
pengalaman masa lau dan harapan, 4 kultur dan kebijakan organisasi, 5 perilaku harapan rekan kerja, dan 6 karakteristik harapan dan perilaku bawahan. Berikut
akan digambarkan faktor-faktor kepribadian dan situasi yang memengaruhinya :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1. Faktor-faktor kepribadian dan situasi yang memengaruhi Kepemimpinan yang efektif Sumber : Stoner 2001
b. Harapan dan perilaku atasan
Gaya kepemimpinan yang disetujui atasan seorang manajer sangat penting dalam penentuan orientasi yang akan dipilih seorang manajer. Karena kekuasaannya
untuk mengeluarkan imbalan seperti bonus dan promosi, jelas atasan akan
Kepribadian Pengalama Masa
Lalu dan Harapan Harapan dan perilaku
Atasan
Persyaratan Tugas
Perilaku Harapan
Rekan Karakteristik harapan dan
Perilaku bawahan Kultur dan
Kebijaksanaan Organisasi
Kepemimpin yang efektif
Universitas Sumatera Utara
memengaruhi perilaku manajer tingkat yang lebih rendah. Cenderung manajer dengan tingkat yang lebih rendah menjadikan atasannya sebagai model.
c. Karakteristik, harapan dan perilaku bawahan