dengan p 0.0210.05. Sedangkan dari ke enam variabel tersebut yang menjadi variabel paling dominan berpengaruh yaitu motivasi pimpinan dengan nilai
β 0,609.
4.9. Evaluasi Model
4.9.1. Uji Normalitas Data
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini digunakan uji keselarasan chi kuadrat. Uji ini dapat dilakukan untuk menetukan apakah suatu frekuensi yang di
observasi sesuai dengan frekuensi yang diharapkan yang distribusinya mendekati
kurva nomal.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2. Grafik normalitas data
Berdasarkan kurva dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara teratur di sekitar sumbu Y, sehingga dapat dinyatakan data yang digunakan adalah normal.
Artinya data layak untuk memprediksi motivasi kerja berdasarkan variabel penggerak SKP1, variabel motivasi pimpinan SKP 2, variabel integritas SKP 3, variabel
kepercayaan diri SKP 4, variabel kecerdasab SKP 5, variabel pengetahuan bisnis SKP 6, dan variabel kecerdasan emosi SKP 7.
4.9.2. Uji Multikolenieritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji adanya korelasi antara variabel independen yaitu variabel penggerak X1, variabel motivasi pimpinan X2, variabel
integritas X3, variabel kepercayaan diri X4, variabel kecerdasan X5, variabel Pengetahuan tentang bisnis X6 dan variabel kecerdasan emosi X7. Jika terjadi
korelasi maka ada gejala multikol yaitu adanya masalah multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independennya.
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Constanta
SKP1 .206
4.865 SKP2
.735 1.361
SKP3 .796
1.256 SKP4
.468 2.137
SKP6 .692
1.445 SKP7
.303 3.302
Sumber : Pengolahan data Kuesioner
Pedoman suatu model regresi yang bebas multikol adalah dengan melihat Varian Inflation Factor VIF, jika VIF 5 menunjukkan bahwa variabel bebas tidak
Universitas Sumatera Utara
mempunyai masalah multikolinearitas. Tabel di atas menjelaskan besarnya nilai VIF untuk masing-masing variabel bebas kurang dari 5, yaitu variabel penggerak SKP1,
nilai VIF 4,865 5, variabel motivasi pimpinan SKP 2, nilai VIF 1,361 5, variabel integritas SKP 3, nilai VIF 1,256 5, variabel kepercayaan diri SKP 4,
nilai VIF 2,137 5, variabel pengetahuan bisnis SKP 6, nilai VIF 1,445 5, dan variabel kecerdasan emosi SKP 7, nilai VIF 3,302 5. Maka dapat dinyatakan
bahwa masalah multikolinearitas tidak ada.
4.9.3. Pengujian Goodness of Fit
Pengujian goodness of fit dilakukan untuk menentukan kelayakan suatu model regresi yang dilihat dari R square yang diperoleh dari hasil pengolahan data
pada tabel dibawah ini :
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 0.555
0.309
a
0.227 0.543
a. Predictors constanta penggerak, motivasi pimpinan, integritas, kepercayaan diri,
kecerdasan, pengetahuan tentang bisnis, kecerdasan emosi b.
Dependent variabel : motivasi kerja c.
Sumber : Pengolahan data Kuesioner
Berdasarkan tabel di atas pengujian koefisien determinasi, pada kolom R dapat dilihat bahwa koefisien korelasi R square sebesar 0,309 menunjukkan
kemampuan yang tidak kuat dari variabel penggerak SKP1, variabel motivasi pimpinan SKP 2, variabel integritas SKP 3, variabel kepercayaan diri SKP 4,
variabel kecerdasan SKP 5, variabel pengetahuan bisnis SKP 6, dan variabel kecerdasan emosi SKP 7 menjelaskan variabel tidak bebas motivasi kerja
Universitas Sumatera Utara
karyawan. Dapat disimpulkan variabel penggerak SKP1, variabel motivasi pimpinan SKP 2, variabel integritas SKP 3, variabel kepercayaan diri SKP 4,
variabel kecerdasan SKP 5, variabel pengetahuan bisnis SKP 6, dan variabel kecerdasan emosi SKP 7 hanya mampu menjelaskan variabel motivasi kerja
karyawan 30,9 sedangkan sisanya sebesar 69,1 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian.
4.9.4. Uji Serempak Uji F
Coefficients
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity Statistic
B Std.
Error Beta
Tolerance VIF
Constant -.122
.559 -.218 .828
SKP1 .822
.710 .298 1.159 .252
.206 4.865
SKP2 .609
.255 .324 2.387 .021
.735 1.361
SKP3 .177
.211 .109
.837 .406 .796
1.256 SKP4
.254 .470
.092 .539 .592
.468 2.137
SKP6 .181
.218 .116
.828 .412 .692
1.445 SKP7
-.178 .710
-.053 -.250 .803
.303 3.302
a. Dependen Variabel : Motivasi
b. Sumber : Pengolahan data Kuesioner
Berdasarkan tabel di atas juga dapat diperoleh persamaan regresi linear berganda :
Y = - 0,122 + 0,822 SKP1 + 0,609 SKP2 + 0,177 SKP3 + 0,254 SKP4 + 0,181 SKP6 – 0,178 SKP7
Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : a.
Konstanta a = - 0,122 menunjukkan harga konstan, dimana jika variabel penggerak SKP1, variabel motivasi pimpinan SKP 2, variabel integritas SKP
3, variabel kepercayaan diri SKP 4, variabel pengetahuan bisnis SKP 6, dan
Universitas Sumatera Utara
variabel kecerdasan emosi SKP 7 = 0 maka motivasi kerja karyawan di PT. Gold Coin Indonesia Medan bernilai – 0,122.
b. Koefisien b1 SKP1 = 0,822 menunjukkan bahwa Variabel penggerak
berpengaruh positif terhadap motivasi kerja karyawan dan jika variabel penggerak ditingkatkan sebesar satu satuan maka sifat kepemimpinan akan
meningkat sebesar 0,822. c.
Koefisien b2 SKP2 = 0,609 menunjukkan bahwa Variabel motivasi pimpinan berpengaruh positif terhadap motivasi kerja karyawan dan jika variabel motivasi
pimpinan ditingkatkan sebesar satu satuan maka sifat kepemimpinan akan meningkat sebesar 0,609.
d. Koefisien b3 SKP3 = 0,177 menunjukkan bahwa Variabel integritas
berpengaruh positif terhadap motivasi kerja karyawan dan jika variabel integritas ditingkatkan sebesar satu satuan maka sifat kepemimpinan akan meningkat
sebesar 0,177. e.
Koefisien b4 SKP4 = 0,254 menunjukkan bahwa Variabel kepercayaan diri berpengaruh positif terhadap motivasi kerja karyawan dan jika variabel
kepercayaan diri ditingkatkan sebesar satu satuan maka esifat kepemimpinan akan meningkat sebesar 0,254.
f. Koefisien b5 SKP6 = 0,181 menunjukkan bahwa Variabel pengetahuan bisnis
berpengaruh positif terhadap motivasi kerja karyawan dan jika variabel pengetahuan bisnis ditingkatkan sebesar satu satuan maka sifat kepemimpinan
akan meningkat sebesar 0,181.
Universitas Sumatera Utara
g. Koefisien b6 SKP7 = - 0,178 menunjukkan bahwa variabel kecerdasan emosi
berpengaruh negatif terhadap motivasi kerja karyawan dan jika variabel kecerdasan emosi ditingkatkan sebesar satu satuan maka sifat kepemimpinan
akan meningkat sebesar 0,178.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1. Pengaruh Sifat Kepemimpinan Variabel Dorongan dalam diri