Evaluasi Model Pengaruh Sifat Kepemimpinan terhadap Motivasi Kerja Karyawan PT. Gold Coin Indonesia Medan Tahun 2010

dengan p 0.0210.05. Sedangkan dari ke enam variabel tersebut yang menjadi variabel paling dominan berpengaruh yaitu motivasi pimpinan dengan nilai β 0,609.

4.9. Evaluasi Model

4.9.1. Uji Normalitas Data

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini digunakan uji keselarasan chi kuadrat. Uji ini dapat dilakukan untuk menetukan apakah suatu frekuensi yang di observasi sesuai dengan frekuensi yang diharapkan yang distribusinya mendekati kurva nomal. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2. Grafik normalitas data Berdasarkan kurva dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara teratur di sekitar sumbu Y, sehingga dapat dinyatakan data yang digunakan adalah normal. Artinya data layak untuk memprediksi motivasi kerja berdasarkan variabel penggerak SKP1, variabel motivasi pimpinan SKP 2, variabel integritas SKP 3, variabel kepercayaan diri SKP 4, variabel kecerdasab SKP 5, variabel pengetahuan bisnis SKP 6, dan variabel kecerdasan emosi SKP 7.

4.9.2. Uji Multikolenieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji adanya korelasi antara variabel independen yaitu variabel penggerak X1, variabel motivasi pimpinan X2, variabel integritas X3, variabel kepercayaan diri X4, variabel kecerdasan X5, variabel Pengetahuan tentang bisnis X6 dan variabel kecerdasan emosi X7. Jika terjadi korelasi maka ada gejala multikol yaitu adanya masalah multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independennya. Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constanta SKP1 .206 4.865 SKP2 .735 1.361 SKP3 .796 1.256 SKP4 .468 2.137 SKP6 .692 1.445 SKP7 .303 3.302 Sumber : Pengolahan data Kuesioner Pedoman suatu model regresi yang bebas multikol adalah dengan melihat Varian Inflation Factor VIF, jika VIF 5 menunjukkan bahwa variabel bebas tidak Universitas Sumatera Utara mempunyai masalah multikolinearitas. Tabel di atas menjelaskan besarnya nilai VIF untuk masing-masing variabel bebas kurang dari 5, yaitu variabel penggerak SKP1, nilai VIF 4,865 5, variabel motivasi pimpinan SKP 2, nilai VIF 1,361 5, variabel integritas SKP 3, nilai VIF 1,256 5, variabel kepercayaan diri SKP 4, nilai VIF 2,137 5, variabel pengetahuan bisnis SKP 6, nilai VIF 1,445 5, dan variabel kecerdasan emosi SKP 7, nilai VIF 3,302 5. Maka dapat dinyatakan bahwa masalah multikolinearitas tidak ada.

4.9.3. Pengujian Goodness of Fit

Pengujian goodness of fit dilakukan untuk menentukan kelayakan suatu model regresi yang dilihat dari R square yang diperoleh dari hasil pengolahan data pada tabel dibawah ini : Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 0.555 0.309 a 0.227 0.543 a. Predictors constanta penggerak, motivasi pimpinan, integritas, kepercayaan diri, kecerdasan, pengetahuan tentang bisnis, kecerdasan emosi b. Dependent variabel : motivasi kerja c. Sumber : Pengolahan data Kuesioner Berdasarkan tabel di atas pengujian koefisien determinasi, pada kolom R dapat dilihat bahwa koefisien korelasi R square sebesar 0,309 menunjukkan kemampuan yang tidak kuat dari variabel penggerak SKP1, variabel motivasi pimpinan SKP 2, variabel integritas SKP 3, variabel kepercayaan diri SKP 4, variabel kecerdasan SKP 5, variabel pengetahuan bisnis SKP 6, dan variabel kecerdasan emosi SKP 7 menjelaskan variabel tidak bebas motivasi kerja Universitas Sumatera Utara karyawan. Dapat disimpulkan variabel penggerak SKP1, variabel motivasi pimpinan SKP 2, variabel integritas SKP 3, variabel kepercayaan diri SKP 4, variabel kecerdasan SKP 5, variabel pengetahuan bisnis SKP 6, dan variabel kecerdasan emosi SKP 7 hanya mampu menjelaskan variabel motivasi kerja karyawan 30,9 sedangkan sisanya sebesar 69,1 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian.

4.9.4. Uji Serempak Uji F

Coefficients Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistic B Std. Error Beta Tolerance VIF Constant -.122 .559 -.218 .828 SKP1 .822 .710 .298 1.159 .252 .206 4.865 SKP2 .609 .255 .324 2.387 .021 .735 1.361 SKP3 .177 .211 .109 .837 .406 .796 1.256 SKP4 .254 .470 .092 .539 .592 .468 2.137 SKP6 .181 .218 .116 .828 .412 .692 1.445 SKP7 -.178 .710 -.053 -.250 .803 .303 3.302 a. Dependen Variabel : Motivasi b. Sumber : Pengolahan data Kuesioner Berdasarkan tabel di atas juga dapat diperoleh persamaan regresi linear berganda : Y = - 0,122 + 0,822 SKP1 + 0,609 SKP2 + 0,177 SKP3 + 0,254 SKP4 + 0,181 SKP6 – 0,178 SKP7 Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : a. Konstanta a = - 0,122 menunjukkan harga konstan, dimana jika variabel penggerak SKP1, variabel motivasi pimpinan SKP 2, variabel integritas SKP 3, variabel kepercayaan diri SKP 4, variabel pengetahuan bisnis SKP 6, dan Universitas Sumatera Utara variabel kecerdasan emosi SKP 7 = 0 maka motivasi kerja karyawan di PT. Gold Coin Indonesia Medan bernilai – 0,122. b. Koefisien b1 SKP1 = 0,822 menunjukkan bahwa Variabel penggerak berpengaruh positif terhadap motivasi kerja karyawan dan jika variabel penggerak ditingkatkan sebesar satu satuan maka sifat kepemimpinan akan meningkat sebesar 0,822. c. Koefisien b2 SKP2 = 0,609 menunjukkan bahwa Variabel motivasi pimpinan berpengaruh positif terhadap motivasi kerja karyawan dan jika variabel motivasi pimpinan ditingkatkan sebesar satu satuan maka sifat kepemimpinan akan meningkat sebesar 0,609. d. Koefisien b3 SKP3 = 0,177 menunjukkan bahwa Variabel integritas berpengaruh positif terhadap motivasi kerja karyawan dan jika variabel integritas ditingkatkan sebesar satu satuan maka sifat kepemimpinan akan meningkat sebesar 0,177. e. Koefisien b4 SKP4 = 0,254 menunjukkan bahwa Variabel kepercayaan diri berpengaruh positif terhadap motivasi kerja karyawan dan jika variabel kepercayaan diri ditingkatkan sebesar satu satuan maka esifat kepemimpinan akan meningkat sebesar 0,254. f. Koefisien b5 SKP6 = 0,181 menunjukkan bahwa Variabel pengetahuan bisnis berpengaruh positif terhadap motivasi kerja karyawan dan jika variabel pengetahuan bisnis ditingkatkan sebesar satu satuan maka sifat kepemimpinan akan meningkat sebesar 0,181. Universitas Sumatera Utara g. Koefisien b6 SKP7 = - 0,178 menunjukkan bahwa variabel kecerdasan emosi berpengaruh negatif terhadap motivasi kerja karyawan dan jika variabel kecerdasan emosi ditingkatkan sebesar satu satuan maka sifat kepemimpinan akan meningkat sebesar 0,178. Universitas Sumatera Utara BAB 5 PEMBAHASAN

5.1. Pengaruh Sifat Kepemimpinan Variabel Dorongan dalam diri

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepemimpinan Dan Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Asam Jawa Medan.

0 62 86

Pengaruh Perilaku Pekerja terhadap Penerapan Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Bagian Produksi PT. Gold Coin Indonesia Tahun 2010

27 95 135

Pengaruh Biaya Produksi Terhadap Laba Kotor pada PT. Gold Coin Indonesia Cabang Medan.

37 186 98

PENGARUH KEPEMIMPINAN, LINGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh kepemimpinan, Lingkungan kerja dan Motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT. Aston Graphindo Indonesia.

0 2 15

PENGARUH KEPEMIMPINAN, LINGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh kepemimpinan, Lingkungan kerja dan Motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT. Aston Graphindo Indonesia.

0 2 16

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA Pengaruh Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Pos Indonesia (Persero) Ungaran.

0 2 13

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA Pengaruh Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Pos Indonesia (Persero) Ungaran.

0 3 14

Pengaruh Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT. Tjipta Rimba Djaja Medan

1 6 1

Pengaruh Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT. Tjipta Rimba Djaja Medan

0 1 1

Pengaruh Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT. Tjipta Rimba Djaja Medan

0 1 6