Mari Menterjemahkan QS. Al-Mâ’idah: 56-57 Mari Memahami QS. Al-Mâ’idah: 56-57

Tafsir Ilmu Tafsir Kurikulum 2013 89

c. Mari Memaknai Mufradāt Penting Dari QS. Al-Mâ’idah: 56-57

1. Kata َبْزِح , pengikut adalah kelompok tertentu yang memiliki militansi dan menyatu dalam satu wadah yang disepakati untuk membendung atau menanggulangi kesulitan. Makna ini berkembang sehingga termasuk juga untuk memperjuangkan cita-cita, baik atau buruk. Dari sini kata tersebut diartikan sebagai partai. 2. Kata َنوُِلاَغْلا , pemenang dengan pengertian meraih apa yang mereka harapkan, yakni kehidupan bahagia di dunia, keamanan dan ketentraman dalam masyarakat serta kebahagiaan di akhirat dengan meraih surga dan ridha-Nya. 3. Kata نيد din mempunyai banyak arti, antara lain ketundukan, ketaatan, perhitungan, balasan. Juga berarti agama, karena dengan agama seseorang bersikap tunduk dan taat, serta akan diperhitungkan seluruh amalnya, yang atas dasar itu ia memperoleh balasan dan ganjaran. Agama, atau ketaatan kepada- Nya, ditandai oleh penyerahan diri secara mutlak kepada Allah SWT. Islam dalam arti penyerahan diri adalah hakikat yang ditetapkan Allah dan diajarkan oleh para nabi sejak Nabi Adam as. hingga Nabi Muhammad SAW. 4. Kata اًوُزُه huzua, adalah gurauan yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan dengan tujuan melecehkan. 5. Kata اًبِعَل , permainan makna dasarnya adalah segala aktivitas yang dilakukan bukan pada tempatnya, atau untuk tujuan yang tidak benar. Karena itu air liur yang biasanya keluar tanpa disengaja, apalagi pada anak kecil dinamai lu›ab karena ia keluar atau mengalir bukan pada tempatnya. Mereka menjadikan agama sebagai bahan permainan, berarti juga mereka tidak menempatkan pengagungan kepada Allah yang menggariskan ketentuan agama itu, pada tempat yang sewajarnya, tidak juga men empatkan Rasul pada tempat beliau yang wajar.

d. Mari Menterjemahkan QS. Al-Mâ’idah: 56-57

56. dan Barangsiapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut agama Allah Itulah yang pasti menang. 57. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil Jadi pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu Jadi buah ejekan dan permainan, yaitu di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir orang-orang musyrik. dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang- orang yang beriman. Buku Siswa Kelas XII 90

e. Mari Memahami QS. Al-Mâ’idah: 56-57

Ayat ini menjelaskan bahwa yang patut dijadikan sebagai pemimpin umat Islam adalah Allah, kemudian Rasul-Nya, dan orang beriman. Sebab orang mukminitu selalu berusaha menjalankan bimbingan Allah dan Rasul. Mereka itulah golongan hizbun yang dijamin memperoleh kemenangan. Kemenangan yang dimaksud oleh ayat di atas adalah menang kebenaran dan menang keadilan. Bukan menang karena mendapat kedudukan jabatan. Sebab dalam kenyataan, banyak orang yang mengkhiati amanah. Orang yang beriman akan menang dalam menghadapi segala tipudaya dan rayuan duniawi dari jabatan meskipun untuk itu mereka menderita Selanjutnya dalam ayat tersebut secara gamblang dijelaskan siapa saja yang patut dijadikan sebagai auliya’. Yakni orang-orang Yahudi, Nasrani, dan juga orang-orang munafik dan mereka yang ada penyakit di dalam jiwanya. Hal ini merupakan peringatan terhadap menjalin hubungan sejawat dengan musuh- mush Islam baik dari kalangan kaum Ahli Kitab dan kaum musyrik karena mereka adalah orang-orang yang senantiasa menjadikan syari’at Islam sebagai bahan ejekan dan permainan. Ananda sekalian, mari kita pelajari QS. At-Taubah: 71. bersama-sama dan berulang- ulang hingga lancar serta usahakan dapat menghafalnya a. Mari Membaca QS. At-Taubah: 71. Secara Tartil: ِنَع َنۡوَهۡنَيَو ِفوُرۡعَم ۡ لٱِب َنوُرُم ۡ أَي ۚ ٖضۡعَب ُء ٓاَ ِلۡوَأ ۡمُه ُضۡعَب ُتَٰنِمۡؤُمۡلٱَو َنوُنِمۡؤُمۡلٱَو َكِئٓ َلْوُأ ۚٓۥُ َهوُسَرَو َ َلٱ َنوُعيِطُيَو َةٰوَكَزلٱ َنوُتۡؤُيَو َةٰوَل َصلٱ َنوُميِقُيَو ِرَكنُمۡلٱ ٞميِكَح ٌزيِزَع َ َلٱ َنِإ ُۗ َلٱ ُمُهُ َحۡ َرَس

b. Mari Mengartikan Beberapa Mufradāt Penting Dengan Teliti: