Mari Membaca QS. al-An’âm: 70 secara tartil. Mari Mengartikan Beberapa Mufradāt Penting secara teliti. Mari Memaknai Mufradāt Penting dari QS. al-An’âm: 70

Buku Siswa Kelas XII 66 Ananda sekalian mari kita pelajari surah al-An’âm: 70 bersama-sama dan ber- ulang-ulang hingga lancar serta usahakan dapat menghafalnya

a. Mari Membaca QS. al-An’âm: 70 secara tartil.

ن َ أ ٓۦِهِب ۡرِ ّكَذَو ۚاَيۡنُدٱ ُةٰوَيَۡلٱ ُمُهۡتَرَغَو اٗوۡهَلَو اٗبِعَل ۡمُهَنيِد ْاوُذَ َتٱ َنيِ َلٱ ِرَذَو ۡ لِدۡعَت نِ ٞعيِفَش َ لَو ّٞ ِلَو ِ َلٱ ِنوُد نِم اَه َل َسۡيَل ۡتَبَسَك اَمِب ُۢسۡفَن َلَسۡبُت ٖميِ َح ۡنِّم ٞباَ َر ۡمُه َل ْۖاوُبَسَك اَمِب ْاوُلِسۡبُأ َنيِ َلٱ َكِئٓ َلْوُأ ۗٓاَهۡنِم ۡذَخۡؤُي َل ٖلۡدَع َ ُك 0 َنوُرُفۡكَي ْاوُن َك اَمِب ُۢم ِل َ أ ٌباَذَعَو

b. Mari Mengartikan Beberapa Mufradāt Penting secara teliti.

permainan اًبِعَل dan senda gurau اًوْهَلَو mereka telah ditipu ُمُهْتَرَغ dijerumuskan َلَسْبُت

c. Mari Memaknai Mufradāt Penting dari QS. al-An’âm: 70

• Kata dî�n agama, dalam Yqôgs9urY6I�ès9Nåks]ƒI�S� menjadikan agama mereka permainan dan kelengahan, dipahami oleh sementara ulama dalam arti kebiasaan hidup mereka dalam arti perhatian dan keseharian mereka adalah permainan. Ada juga yang memahaminya dalam arti kepercayaan dan tata cara mereka berhubungan dengan Tuhan, yakni mereka berpesta pora di hadapan berhala-berhala mereka pada waktu-waktu tertentu, serta bersiul dan bertepuk tangan dihadapan Ka’bah sebagaimana firman-Nya “Shalat mereka di sekitar Baitullah tidak lain kecuali siulan dan tepukan tangan” QS. Al-Anfal [8] : 35. • Kata Y�|¡ö6è? tubsala pada mulanya berarti terhalangi. Kata ini biasanya digunakan untuk keterhalangan yang tidak dapat dielakkan lagi buruk akibatnya. Dari sini, kata tersebut digunakan dalam arti dijerumuskan dalam siksa, atau penjara atau neraka. Sementara ulama memilih makna terhalangi, sehingga yang dimaksud adalah terhalangi dari rahmat dan kebajikan. Ayat di atas secara tegas Tafsir Ilmu Tafsir Kurikulum 2013 67 menyatakan bahwa amal buruk mereka bukan Allah yang menjerumuskan dan menghalangi mereka meraih rahmat Allah. • Kata hanya dalam firman-Nya : hanya mereka itulah, dipahami berdasar susunan redaksi ayat ini yang menggunakan kata كئوا ulâika yang menunjuk ke kata نيلا alladzî�na. Keduanya bersifat definitif. Redaksi demikian menghasilkan pengkhususan yang diterjemahkan dengan makna hanya. Tentu saja bukan hanya mereka yang dijerumuskan ke dalam siksa, tetapi karena dosa pelecehan terhadap ayat-ayat Allah sedemikian besar, maka seakan-akan hanya mereka yang disiksa. Atau boleh jadi siksa buat mereka adalah siksa tersendiri, sehingga hanya mereka yang mendapatkannya.

d. Mari Menterjemahkan QS. al-An’âm: 70