Tafsir Ilmu Tafsir Kurikulum 2013
67
menyatakan bahwa amal buruk mereka bukan Allah yang menjerumuskan dan menghalangi mereka meraih rahmat Allah.
• Kata hanya dalam firman-Nya : hanya mereka itulah, dipahami berdasar susunan redaksi ayat ini yang menggunakan kata
كئوا
ulâika yang menunjuk ke kata نيلا alladzî�na. Keduanya bersifat definitif. Redaksi demikian menghasilkan
pengkhususan yang diterjemahkan dengan makna hanya. Tentu saja bukan hanya mereka yang dijerumuskan ke dalam siksa, tetapi karena dosa pelecehan
terhadap ayat-ayat Allah sedemikian besar, maka seakan-akan hanya mereka yang disiksa. Atau boleh jadi siksa buat mereka adalah siksa tersendiri, sehingga
hanya mereka yang mendapatkannya.
d. Mari Menterjemahkan QS. al-An’âm: 70
“ Dan tinggalkanlah orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main- main dan senda gurau, dan mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia. Peringatkanlah
mereka dengan Al-Quran itu agar masing-masing diri tidak dijerumuskan ke dalam neraka, karena perbuatannya sendiri. tidak akan ada baginya pelindung
dan tidak pula pemberi syafa’at selain daripada Allah. dan jika ia menebus dengan segala macam tebusanpun, niscaya tidak akan diterima itu daripadanya. mereka
Itulah orang-orang yang dijerumuskan ke dalam neraka. bagi mereka disediakan minuman dari air yang sedang mendidih dan azab yang pedih disebabkan kekafiran
mereka dahulu.”
e. Mari Memahami Kandungan QS. al-An’âm: 70
Munasabah keterkaitan dengan ayat sebelumnya QS. Al-An’âm: 68-69 yang memerintahkan kepada Nabi Muhammad Saw dan kaum muslimin untuk
meninggalkan majelis siapapun yang melecehkan agama. Perintah itu bukan secara total. Kaum muslimin tidak dilarang bergabung dalam majelis mereka, apabila
mereka melakukan pembicaraan yang lain. Ayat ini turun di Mekkah ketika umat Islam masih dalam posisi lemah.
Pada ayat ke 70 ini Allah melarang Rasulullah agar tidak mengajak duduk berdiskusi dengan orang yang mengejekmengolok-olokmelecehkan ayat-ayat
Allah. Apalagi menyangkut persoalan aqidah, maka harus bersikap tegas dengan mereka.
Al-Qur’an memberi tuntunan kepada Rasulullah dan ummat Islam agar dalam berdiskusiberdialog mengenai ajaran Islam hendaklah cermat memilih mitra
dialog, jika pembicaraan mengarah pada tindakan cemoohmengejek ajaran Islam, maka sebaiknya menghindarkan diri, apalagi kalau kekuatan umat Islam dalam
Buku Siswa Kelas XII 68
kondisi tidak menguntungkan atau lemah. Tugas Rasulullah dan umat Islam adalah tidak putus-putusnya mendakwahkan
ajaran Islam kepada siapapun dengan cara yang santun dan tegas. Tugas ini merupakan bagian dari mewujudkan kehidupan masyarakat yang baik.
Balasan bagi orang-orang yang suka mengolok-olok atau melecehkan ayat-ayat Allah yaitu azab neraka. Kalau dalam konteks kehidupan masyarakat sekarang,
orang yang melecehkan dan menistakan ajaran Islam akan di “siksa” di dunia dengan hukuman penjara.
Selanjutnya untuk memperkuat pembahasan tentang tanggungjawab manusia terhadap keluarga dan masyarakat ini, pelajari QS. An Nisâ’: 36 berikut
Ananda sekalian mari kita pelajari surah An Nisâ’: 36 bersama-sama dan ber ulang-
ulang hingga lancar serta usahakan dapat menghafalnya a. Mari Membaca QS. An Nisâ’: 36 secara Tartil:
ٰ َبۡرُقۡلٱ يِذِبَو اٗنٰ َسۡحِإ ِنۡيَ ِدَٰو ۡلٱِبَو ۖاٗٔ ۡيَش ۦِهِب ْاوُكِ ۡشُت َلَو َ َلٱ ْاوُدُبۡعٱَو۞
ِبَۢ ۡ
لٱِب ِبِحا َصلٱَو ِبُنُ ۡ
لٱ ِراَ ۡ
لٱَو ٰ َبۡرُقۡلٱ يِذ ِراَ ۡ
لٱَو ِنِكٰ َسَم ۡ
لٱَو ٰ َمٰ َتَ ۡ
لٱَو ٦ اًروُخَف
ٗ لاَتۡ ُم َن َك نَم ُبِ ُي
َ ل َ َلٱ َنِإ ۗۡمُكُنٰ َمۡي
َ أ ۡتَكَلَم اَمَو ِليِب َسلٱ ِنۡبٱَو
b. Mari Mengartikan Beberapa Mufradāt Penting secara Teliti: