Mari Memahami QS. Al-Jumu’ah: 9-11

Buku Siswa Kelas XII 102

e. Mari Memahami QS. Al-Jumu’ah: 9-11

Allah telah memilih hari Jum’at sebagai hari besar untuk peribadatan bagi kaum Muslimin karena pada hari ini Dia telah menyempurnakan penciptaan mahluk-Nya. Panggilan untuk melaksanakan shalat jumat sangat tegas, bahkan seseorang yang sedang berniagapun harus menghentikan aktifitas perniagaanya dan bersegera memenuhi panggilan muadzin untuk melaksanakan ibadah shalat juma’at. Bukan mengabaikan seruan muadzin dan memilih kesesatan seperti kaum Yahudi yang lebih memilih hari Sabtu sebagai hari besar peribadatan mereka, dan juga kaum Nasrani yang memilih hari Minggu sebagai hari ibadah mereka. Menunaikan ibadah shalat jum’at merupakan kewajiban bagi laki-laki mukmin mukalaf. Panggilan untuk melaksanakan shalat jumat petunjuk ayatnya sangat tegas. Bahkan orang yang sedang berniagapun harus ditinggalkan dan bersegera memenugi panggilan muadzin dan meninggalkan semua pekerjaannya untuk segera shalat juma’at. Al-Qur’an secara tegas memberi dorongan kepada umat Islam agar memiliki etos kerja tinggi, untuk tampil sebagai pekerja keras dan berprestasi. Untuk menggapai keberuntungan hidup, tidaklah hanya cukup tenggelam dalam masalah ritual formal ibadah mahdhah. Tetapi hendaknya dimanifestaasikan dalam ibadah aktual. Pada tafsiran ayat “ fantasyirû fil ardh: bertebaranlah di muka bumi”, seharusnya mampu memberikan efek batin, berupa ilham untuk menjadikan orang mukmin sebagai sosok manusia yang memiliki prestasi tinggi achievement, yang didalam ayat tersebut dinyatakan dengan“carilah karunia Allah”. Jadi ayat ini harus dilihat dalam pengertian dan tafsiran yang memberikan makna riil workable, sehingga umat Islam menjadi sosok umat pilihan yang punya potensi mencapai amal prestati yang dibanggakan dan berdimensi luas. Orang mukmin yang beretos kerja tinggi hendaknya dilandasi spiritualitas yang kuat dan istiqamah yang dalam ayat itu dilambangkan dengan berdzikir yang banyak, niscaya akan berpeluang besar meraih keberuntungan dan kesuksesan. Hikmah yang bisa diambil dari ayat ini, bahwa Islam sangat menghargai orang yang memiliki etos kerja tinggi, tidak menunggu bantuan orang lain, apalagi bermalas-malasan. Dengan berkerja keras, peluang meraih hasil lebih terbuka dan tinggi. Wal hasil, rizki pun bisa didapatkan. Dari rizki itu, banyak yang bisa diperbuat, yaitu bisa berzakat, berinfak, bersedekah dan membantu untuk kepentingan umum. Tafsir Ilmu Tafsir Kurikulum 2013 103 Ananda sekalian, mari kita pelajari QS. Al-Qashash: 77. bersama-sama dan beru- lang-ulang hingga lancar serta usahakan dapat menghafalnya

a. Mari Membaca QS. Al-Qashash: 77. Secara Tartil: