P
ERKEMBANGAN
P
EREKONOMIAN
D
AERAH
J
AWA
T
ENGAH
T
RIWULAN
I-2009
10
Sementara itu, sektor lain yang diperkirakan masih tumbuh cukup signifikan adalah sektor keuangan, sektor pertanian, dan sektor bangunan.
Berkurangnya permintaan luar negeri dan relatif tetapnya pertumbuhan sektor Perdagangan, Hotel dan Restaurant PHR merupakan penyebab utama perlambatan
perekonomian Jawa Tengah. Sedangkan kondisi cuaca yang cukup baik mendorong sektor pertanian tumbuh lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
1. Analisis PDRB dari Sisi Penggunaan
Perekonomian Jawa Tengah triwulan I-2009 diperkirakan tumbuh sebesar 4,29. Konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah masih menjadi penopang
utama pertumbuhan walaupun menunjukkan trend perlambatan.
TABEL 1.1 PERTUMBUHAN PDRB JAWA TENGAH
MENURUT JENIS PENGGUNAAN YOY, PERSEN No
Lapangan Usaha I-08
II-08 III-08
IV-08 I-09
Pertumbuhan Year on Year
1 Kons. Rumah Tangga
5.13 5.11
6.51 4.95
4.92 a. Makanan
2.37 2.37
2.97 2.77
2.31 b. Non Makanan
9.11 9.02
11.54 7.96
8.44 2
Kons. LNP 2.65
2.12 6.77
10.27 11.89
3 Kons. Pemerintah
14.71 9.32
8.88 8.23
7.86 4
P M T B 6.18
6.14 7.16
7.24 5.34
5 Ekspor
2.60 -5.75 1.52
2.31 -8.81
6 Impor
16.06 -6.28 -12.51
13.03 -10.96
PDRB 5.49
5.96 6.39
3.94 4.29
Sumber : KBI Semarang dan BPS Propinsi Jawa Tengah data PDRB berdasarkan harga konstan tahun 2000 Keterangan : angka sementara angka sangat sementarapoyeksi KBI Semarang
1.1. Konsumsi Rumah Tangga Konsumsi rumah tangga pada triwulan I-2009 diperkirakan mengalami
pertumbuhan sebesar 4,92 dan memberikan kontribusi sebesar 3,11 terhadap pertumbuhan perekonomian Jawa Tengah. Angka pertumbuhan ini
mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan angka pertumbuhan pada triwulan I-2008 maupun triwulan IV-2008. Perlambatan konsumsi rumah tangga
diperkirakan disebabkan oleh penurunan konsumsi rumah tangga karena faktor musiman serta pengaruh krisis keuangan global yang membuat masyarakat
menurunkan pola pembeliannya, Hasil Survei Konsumen di wilayah Semarang pada triwulan I-2009
P
ERKEMBANGAN
P
EREKONOMIAN
D
AERAH
J
AWA
T
ENGAH
T
RIWULAN
I-2009
11
menunjukkan bahwa keyakinan konsumen masih berada dalam wilayah pesimis angka indeks di bawah 100 walaupun telah menunjukkan trend peningkatan.
grafik 1.2. Indeks Keyakinan Konsumen IKK masih cenderung fluktuatif pada wilayah pesimis selama 2 triwulan terakhir. Demikian pula halnya dengan Indeks
Kondisi Ekonomi Saat Ini IKE juga masih mencerminkan hasil pesimis. Kondisi ini diperkirakan merupakan salah satu penyebab masyarakat mengurangi konsumsi
rumah tangganya. Krisis keuangan global diperkirakan masih menjadi salah satu pertimbangan responden, sehingga menyebabkan IKK dan IKE berada dalam wilayah
pesimis. Namun demikian, hasil survei menunjukkan bahwa ekspektasi masyarakat
terhadap kondisi perekonomian enam bulan ke depan cenderung meningkat. Proses menjelang pemilu legislatif yang cukup kondusif diperkirakan merupakan salah satu
faktor yang menahan indeks hasil survey tidak kembali menurun, namun cenderung membaik. Kondisi ini harus tetap dipertahankan supaya ke depan perekonomian akan
kembali bergerak positif ke arah yang lebih baik.
0.0 20.0
40.0 60.0
80.0 100.0
120.0
Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar 2008
2009
Indeks
Indeks Keyakinan Konsumen IKK Kondisi Ekonomi Saat Ini IKE
Ekspektasi Konsumen IEK
Sumber : Survey Konsumen, Bank Indonesia
Perlambatan konsumsi rumah tangga diantaranya tercermin pula dari hasil Survei Penjualan Eceran SPE yang dilakukan Kantor Bank Indonesia Semarang,
dimana indeks riil penjualan eceran menunjukkan adanya perlambatan selama triwulan I-2009, dibandingkan kondisi pada triwulan I-2008 maupun triwulan IV-
2008. Perkembangan pertumbuhan indeks riil penjualan untuk beberapa kelompok komoditas, seperti kelompok bahan makanan, makanan jadi, minuman dan
tembakau, kelompok komoditas perumahan dan bahan bakar serta kelompok
Grafik 1.2. Perkembangan Indeks Kepercayaan Konsumen
P
ERKEMBANGAN
P
EREKONOMIAN
D
AERAH
J
AWA
T
ENGAH
T
RIWULAN
I-2009
12
sandang menunjukkan adanya trend perlambatan Grafik 1.3.. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa kegiatan konsumsi masyarakat diperkirakan mengalami
penurunan seiring yang ditunjukkan oleh penurunan indeks SPE. Namun, menjelang akhir triwulan I-2009 mulai terlihat adanya tendensi peningkatan indeks SPE.
Diharapkan peningkatan indeks penjualan eceran yang merupakan proksi dari konsumsi masyarakat dapat mendorong pertumbuhan perekonomian Jawa Tengah
ke arah yang positif.
+ ,
+ - .
..
Sumber : SPE Bank Indonesia Semarang
Dari sisi pembiayaan, perlambatan konsumsi rumah tangga antara lain tercermin pula dari perlambatan pertumbuhan kredit secara triwulanan
quarter to quarter, qtq untuk jenis kredit konsumsi bank umum di Jawa Tengah Grafik 1.4. Walaupun posisi kredit konsumsi tetap mengalami peningkatan
namun apabila dilihat laju pertumbuhan triwulanannya, terlihat adanya trend perlambatan pertumbuhan. Perlambatan pertumbuhan triwulanan kredit konsumsi ini
merupakan salah satu prompt indicator perlambatan konsumsi masyarakat.
Grafik 1.3. Pertumbuhan Tahunan Indeks Riil Penjualan Kelompok Makanan Jadi, Minuman Tembakau
P
ERKEMBANGAN
P
EREKONOMIAN
D
AERAH
J
AWA
T
ENGAH
T
RIWULAN
I-2009
13
2 4
6 8
10 12
14
- 5,000
10,000 15,000
20,000 25,000
II I-
6 IV
-0 6
I- 7
II -0
7 II
I- 7
IV -0
7 I-
8 II
-0 8
II I-
8 IV
-0 8
I- 9
Kredit NPL
Pertumb.QtQ
Sumber : Bank Indonesia
Konsumsi pemerintah pada triwulan I-2009 diperkirakan tumbuh sebesar 7,86 yoy. Pertumbuhan tersebut melambat dibandingkan posisi
triwulan I-2008 maupun posisi triwulan IV-2008. Perlambatan ini diantaranya
disebabkan oleh keterlambatan pengesahan APBD 2009 di beberapa kabupatenkota di Jawa Tengah. Sebagai implikasinya, banyak program pembangunan di daerah yang
belum dapat terealisir, sehingga konsumsi pemerintah relatif masih kecil realisasinya.
1 2
3 4
5 6
R p
T ri
ly u
n
Perkembangan Giro Milik Pemerintah
Sumber : Bank Indonesia
Grafik 1.4. Perkembangan Kredit Konsumsi, NPL Jenis Kredit Konsumsi dan Pertumbuhan qtq Kredit Konsumsi Bank Umum di Wilayah Jawa Tengah
Grafik 1.5. Perkembangan Posisi Giro Milik Pemerintah pada Bank Umum di Wilayah Jawa Tengah
P
ERKEMBANGAN
P
EREKONOMIAN
D
AERAH
J
AWA
T
ENGAH
T
RIWULAN
I-2009
14
Untuk melihat perkembangan konsumsi pemerintah, prompt indicator yang dapat digunakan adalah posisi giro milik pemerintah yang disimpan
pada perbankan di Jawa Tengah. Pada Grafik 1.5 terlihat bahwa posisi giro milik
pemerintah pada triwulan I-2009 cukup tinggi dibandingkan posisi triwulan IV-2008. Jumlah giro yang cukup tinggi tersebut merupakan indikasi bahwa realisasi
pengeluaran pemerintah masih relatif belum terlalu besar.
1.2. Investasi