P
ERKEMBANGAN
P
EREKONOMIAN
D
AERAH
J
AWA
T
ENGAH
T
RIWULAN
I-2009
104
-10 -5
5 10
15
I II
III IV
I II
III IV
I II
2007 2008
2009 P ertanian
P ertambangan
masih akan terjadi sampai dengan triwulan II-2009, dan akan membaik mulai triwulan III-2009.
Kajian sektoral ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu: a sektror primer yang terdiri dari sektor pertanian dan sektor pertambangan, b sektor sekunder mencakup sektor
industri, sektor listrik dan sektor bangunan, serta c sektor tersier yang terdiri dari sektor PHR, sektor pengangkutan, sektor keuangan dan sektor jasa.
a. Sektor Primer Sektor pertanian pada awal triwulan II-2009 diperkirakan masih berada dalam
siklus panen raya, termasuk beberapa daerah di Pantura yang mengalami pergeseran musim tanam akibat bencana banjir.
Namun, di beberapa daerah sudah mulai memasuki masa tanam pada
akhir triwulan II sehingga produksi sektor pertanian triwulan II-2009
diperkirakan mengalami penurunan dibandingkan
triwulan I-2009.
Perhatian pemerintah daerah, di Jawa
Tengah terhadap
permasalahan distribusi pupuk kepada petani menyebabkan akses petani untuk mendapatkan pupuk menjadi lebih mudah. Kondisi ini diperkirakan turut mendukung
produksi sektor pertanian. Adapun sektor pertambangan diperkirakan akan mengalami pertumbuhan yang sedikit meningkat pada triwulan mendatang
disebabkan oleh naiknya permintaan barang tambang dan galian, khususnya pasir, seiring dengan naiknya daya beli sebagian masyarakat yang menyebabkan kembali
terjadi peningkatan pembangunan properti residensial. Selain itu, pertumbuhan sektor ini juga didorong oleh pelaksanaan proyek infrastruktur yang dilakukan oleh
pemerintah daerah, seperti pembangunan jalan tol Semarang-Solo serta perbaikan jalan raya dan jembatan yang rusak di beberapa daerah. Sektor pertanian
diperkirakan tumbuh dalam kisaran 5-6 yoy, sedangkan sektor pertambangan diperkirakan tumbuh 4,5-5,5.
b. Sektor Sekunder Sektor industri diperkirakan akan mulai tumbuh positif pada triwulan II-
2009, meskipun masih dalam level yang relatif rendah dalam kisaran 1-2 yoy. Peningkatan sektor industri diperkirakan akan didorong terutama oleh peningkatan
permintaan domestik. Sementara untuk permintaan luar negeri diperkirakan mulai tumbuh, namun masih lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Pertumbuhan sektor
industri akan didorong oleh peningkatan produksi sub sektor industri migas yang
P
ERKEMBANGAN
P
EREKONOMIAN
D
AERAH
J
AWA
T
ENGAH
T
RIWULAN
I-2009
105
6 ,6
4 2
,8 2
9 7
,0 2
4 ,7
2 9
7 ,4
2 ,9
3 8
1 3
,5 5
,0 6
4 1
3 ,0
7 1
,4 3
6 1
4 ,7
6 3
,6 9
3
2,000,000 4,000,000
6,000,000 8,000,000
10,000,000 12,000,000
14,000,000 16,000,000
2007 2008
2009
Daya tersambung kVA Energi terjual Mwh
-4 -2
2 4
6 8
10 12
I II
III IV
I II
III IV
I II
2007 2008
2009 Industri
Listrik Bangunan
diperkirakan akan tumbuh lebih tinggi
di triwulan
mendatang dibandingkan
triwulan laporan.
Adapun sub sektor industri non migas diperkirakan akan sedikit
melambat dibandingkan
triwulan sebelumnya.
Perlambatan pertumbuhan
sub sektor
industri terutama
disebabkan oleh turunnya produksi TPT dan produk kayu, khususnya yang memiliki pasar ekspor di AS dan Eropa. Komoditas ekspor yang memiliki orientasi di luar AS
dan Eropa masih memiliki pertumbuhan yang cukup baik, misalnya ke Timur Tengah dan Asia. Adapun industri non migas lain seperti industri makanan dan minuman,
rokok, elektronik dan industri kerajinan diperkirakan tetap mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi dari triwulan sebelumnya. Berdasarkan hal tersebut, sektor industri
pengolahan diperkirakan akan tumbuh di kisaran 1-2, lebih tinggi dari pertumbuhan triwulan laporan yang mengalami kontraksi sebesar -2,38 yoy.
Sektor bangunan diperkirakan tumbuh dalam kisaran 8-9, sedikit lebih
tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan I-2009 sebesar 7,61. Perkiraan tersebut didasarkan pada mulai banyak proyek infrastruktur yang direalisasikan oleh
pemerintah pada triwulan II. Pemerintah daerah diperkirakan akan mempercepat
realisasi pembangunan fisik dalam rangka membuka lapangan kerja dan
sebagai stimulus perekonomian. Di samping itu, pembangunan properti
residensial diperkirakan akan menngkat sejalan dengan turunnya suku bunga BI
rate dan turunnya beberapa komoditas bahan
bangunan seiring
dengan turunnya harga komoditas internasional.
Sektor listrik diperkirakan tumbuh
meningkat dalam kisaran 3,5-4,5, lebih tinggi dari triwulan I-2009 sebesar 3,04. Hal ini sejalan dengan meningkatnya penggunaan listrik oleh perusahaan di
sektor perdagangan, hotel restoran, serta industri. Selain itu, bertambahnya jumlah pelanggan rumah tangga yang menjadi target PLN juga ikut meningkatkan nilai
tambah sektor listrik.
b. Sektor Tersier Sektor PHR diperkirakan akan tumbuh meningkat dalam kisaran 5-6