P
ERKEMBANGAN
P
EREKONOMIAN
D
AERAH
J
AWA
T
ENGAH
T
RIWULAN
I-2009
70
jangka panjang dan memiliki risk exposure yang lebih besar, serta berpotensi
menimbulkan mismatch.
Dengan melihat struktur liabilitis yang didominasi dana jangka pendek, maka struktur aset secara tidak langsung harus menyesuaikan struktur liabilitis, dimana
kredit didominasi oleh kredit jangka pendek. Kualitas earning assets juga relatif baik, dan tidak adanya dominasi nasabah inti, maka secara keseluruhan risiko likuiditas
perbankan di Jawa Tengah relatif masih terjaga.
3.4 Risiko Pasar
Risiko pasar bank umum di Jawa Tengah relatif rendah. Risiko pasar
adalah risiko yang berpengaruh terhadap bank yang disebabkan oleh pergerakan arah yang berlawanan dari tingkat bunga atau harga pasar suku bunga, nilai
tukarkurs, atau harga komoditassaham.
Perbankan lebih diuntungkan dengan relatif fleksibelnya suku bunga DPK, dalam arti lebih cepat menyesuaikan apabila terdapat penurunan suku bunga SBI.
Sementara suku bunga kredit relatif lebih sulit untuk turun, tapi sangat fleksibel untuk naik. Kondisi tersebut menjadikan bank relatif lebih aman dalam memelihara
spread marginnya, mengingat spread bunga saat ini masih cukup tinggi. Dengan kondisi tersebut maka fluktuasi suku bunga secara keseluruhan masih dapat dihadapi
oleh bank. Kemungkinan risiko yang terjadi, hanya berkurangnya margin keuntungan bank.
Perbankan di Jawa Tengah relatif jarang memiliki eksposur valuta asing yang besar dan juga belum intensif memasarkan produk-produk derivatif. Transaksi pasar
uang yang terjadi biasanya dilakukan di kantor pusat masing-masing bank, yang umumnya berlokasi di Jakarta. Hal ini mengakibatkan risiko yang terkait dengan
perubahan kurs, relatif cukup terkendali atau rendah. Dengan kondisi di atas maka
risiko pasar perbankan Jawa Tengah relatif rendah.
3.5. Kredit Berdasarkan Lokasi Proyek
Kredit berdasarkan lokasi proyek lebih melihat penyaluran kredit kepada debitur yang ada di wilayah Jawa Tengah, meskipun kreditnya berasal dari bank yang
berlokasi di provinsi lain. Secara umum di Jawa Tengah, kredit berdasarkan proyek memiliki outstanding yang lebih besar dari kredit berdasarkan laporan bank. Hal ini
menunjukkan bahwa masyarakat Jawa Tengah juga menerima kredit dari bank-bank lain yang berlokasi di luar Jawa Tengah. Pada triwulan I-2009 kredit berdasarkan LBU
tercatat sebesar Rp79.331 miliar, meningkat menjadi Rp79.523 miliar pada triwulan I- 2009. Pada posisi yang sama, kredit berdasarkan proyek masing-masing sebesar
Rp90.730 miliar dan Rp89.894 miliar. Bila dilihat pertumbuhannya, kredit
P
ERKEMBANGAN
P
EREKONOMIAN
D
AERAH
J
AWA
T
ENGAH
T
RIWULAN
I-2009
71
berdasarkan proyek pada triwulan ini tumbuh negatif sebesar -0,92, sedangkan kredit berdasarkan LBU tumbuh tipis sebesar 0,24.
LDR kredit berdasarkan proyek juga lebih tinggi dibandingkan dengan kredit berdasarkan LBU. Pada triwulan I-2009 LDR-proyek tercatat sebesar 103,94,
sedangkan LDR-LBU sebesar 88,44 Grafik 3.12.
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
IV I
II III
IV I
2007 2008
2009
R p
T ri
li u
n
85 90
95 100
105 110
115
L D
R
Kredit - Lokasi Proyek DPK - Lokasi Proyek
LDR - Lokasi Proyek
Grafik 3.12. Perkembangan Kredit, DPK dan LDR Berdasarkan Lokasi Proyek
3.6 Perkembangan Bank Umum Yang Berkantor Pusat Di Jawa Tengah