P
ERKEMBANGAN
P
EREKONOMIAN
D
AERAH
J
AWA
T
ENGAH
T
RIWULAN
I-2009
73 TABEL 3.6.
PERKEMBANGAN BEBERAPA INDIKATOR BPR DI JAWA TENGAH RP MILIAR
INDIKATOR USAHA 2008
2009 PERT. MAR-09
MAR JUN
SEP DES
MAR yoy
qtq
1. Aset 6.864
7.278 7.493
7.889 8.097
16,93 2,64
2. DPK 4.856
5.054 5.127
5.459 5.686
16,11 4,15
a.Tabungan 1.946
2.058 2.085
2.340 2.356
19,79 0,68
b.Deposito 2.910
2.997 3.042
3.119 3.330
13,64 6,76
3. Kredit 5.520
5.991 6.442
6.424 6.736
21,04 4,86
4. LDR 113,66
118,52 125,64
117,66 118,4
6 -
- 5. NPLs
11,52 10,36
9,78 9,26
9,27 -
- 6. Jumlah BPR
326 311
317 298
290 -10,49
-2,68
Sumber : LBPR Bank Indonesia
Keterangan: data BPR posisi Maret 2009 masih bersifat sementara
Total aset BPR pada triwulan I-2009 tercatat sebesar Rp8.097 miliar, meningkat sebesar 16,93 dibanding dengan triwulan I-2008, atau
meningkat 2,64 dibanding triwulan IV-2008. Peningkatan tersebut banyak di-
support oleh peningkatan DPK, yang pada posisi yang sama meningkat sebesar 16,11 yoy dan 4,15 qtq sehingga menjadi Rp5.686 miliar. Sementara itu kredit
yang diberikan tumbuh sebesar 21,04 yoy dan 4,86 qtq, sehingga pada Maret 2009 menjadi Rp6.736 miliar. Peningkatan kredit yang lebih tinggi dibandingkan
dengan peningkatan DPK ini menjadikan LDR BPR meningkat dari 117,66 pada triwulan IV-2008 menjadi 118,46 pada triwulan I-2009. Namun LDR BPR tersebut
menurun jika dibandingkan dengan triwulan III-2008, mengingat pada triwulan tersebut LDR BPR sebesar 125,64. NPLs BPR tidak banyak mengalami perubahan
dan level-nya masih relatif sama dengan triwulan-triwulan sebelumnya. Pada triwulan III-2008 NPLs BPR sebesar 9,78, triwulan IV-2008 sebesar 9,26, dan triwulan I-
2009 sebesar 9,27. Dampak krisis keuangan global juga telah dirasakan oleh BPR meskipun tidak terlalu signifikan. Sebagaimana bank umum, BPR saat ini juga lebih
berhati-hati dalam menyalurkan kreditnya mengingat kondisi sektor riil yang masih belum pulih sepenuhnya akibat krisis keuangan global.
3.8. Perkembangan Bank Syariah
Perkembangan perbankan syariah di Jawa Tengah menunjukkan peningkatan yang cukup baik. Aset perbankan syariah dari triwulan ke triwulan
selalu menunjukkan peningkatan meskipun sempat sedikit menurun pada triwulan ke I-2009. Total aset perbankan syariah pada triwulan I-2009 tercatat sebesar Rp2.346
miliar. Aset tersebut meningkat sebesar 44,45 dibandingkan triwulan I-2008 atau menurun -2,95 dibanding triwulan sebelumnya. DPK yang dihimpun perbankan
P
ERKEMBANGAN
P
EREKONOMIAN
D
AERAH
J
AWA
T
ENGAH
T
RIWULAN
I-2009
74
syariah juga meningkat 28,42 yoy menjadi Rp1.654 miliar, dan pembiayaan yang disalurkan naik 53,13 yoy menjadi Rp1.997 miliar. Namun demikian kalau dilihat
secara triwulanan perkembangan perbankan syariah mengalami penurunan hampir di semua indikator keuangan, baik aset, DPK, maupun pembiayaan. Aset pada triwulan
I-2009 dibandingkan triwulan IV-20088 turun sebesar -2,95. Demikian pula dengan DPK dan pembiayaan masing-masing turun sebesar -2,78 dan -1,47. Kondisi
tersebut menggambarkan perkembangan perbankan syariah di Jawa Tengah yang menurun pada triwulan I di 2009 ini. Share aset perbankan syariah terhadap total aset
perbankan daerah pada trieulan I-2009 sebesar 2,26. Porsi aset perbankan syariah terhadap total aset perbankan di Jawa Tengah,
dari waktu ke waktu belum menunjukkan peningkatan yang signifikan, bahkan turun pada di triwulan awal tahun ini. Pada triwulan IV-2007 porsi aset perbankan syariah
masih tercatat 1,75, kemudian meningkat menjadi 2,33 pada triwulan IV-2008. Perkembangan ini masih cukup jauh bila dibandingkan dengan target Bank Indonesia
untuk mencapai share 5 secara nasional.
TABEL 3.7. PERKEMBANGAN INDIKATOR PERBANKAN SYARIAH
DI PROVINSI JAWA TENGAH RP MILIAR
INDIKATOR USAHA 2008
2009 PERT. MAR-09
MAR JUN
SEP DES
MAR yoy
qtq
1. Total Aset 1.624
1.866 2.312
2.417 2.346
44,45 -2,95
Share thd tot.perbankan 1.72
1.88 2,15
2,33 2,26
- -
2. DPK 1.288
1.462 1.550
1.701 1.654
28,42 -2,78
Share thd tot. perbankan 1.72
1.85 1,90
2,11 2,05
- -
3. Pembiayaan 1.304
1.620 1.873
2.027 1.997
53,13 -1,47
Share thd tot. Perbankan 2.04
2.26 2,42
2,78 2,74
- -
4. FDR 101.24
110.80 101,24
119,12 120,72
- -
5. NPLs 4.83
4.12 4,83
2,43 2,46
- -
Sumber : LBU, Bank Indonesia
Sementara itu fungsi intermediasi yang dilakukan perbankan syariah di Jawa Tengah juga berjalan dengan baik. Financing deposits ratio FDR
perbankan syariah hampir selalu di atas 100. Hal ini membuktikan bahwa dana
masyarakat yang dihimpun dari masyarakat, seluruhnya disalurkan kembali kepada masyarakat. Rasio FDR pada triwulan I-2009 sebesar 120,72, meningkat
dibandingkan triwulan I-2008 sebesar 101,24. Meskipun cukup ekspansif, kredit rasio Non Performing Financing NPF perbankan syariah masih relatif rendah, terlihat
dari rasio NPF perbankan syariah pada triwulan I-2009 masih di bawah 5, yaitu 2,46.
P
ERKEMBANGAN
P
EREKONOMIAN
D
AERAH
J
AWA
T
ENGAH
T
RIWULAN
I-2009
75
3.9. Kredit UMKM