Garis Unsur-Unsur Seni Rupa
Tetapi karena dimensi panjangnya sangat menonjol, dimensi lebar atau ketebalan dianggap tidak ada atau tidak diperhitungkan. Pada dunia seni rupa sering kali
kehadiran garis bukan saja hanya sebagai garis tetapi kadang sebagai simbol emosi yang diungkapkan lewat garis, atau lebih tepat disebut goresan.
Dalam matematika garis didefinisikan sebagai hubungan antara dua titik, sehingga apabila menggambar garis perlu terlebih dahulu ditentukan dua titik sebagai ujung
pangkalnya. Dalam seni rupa garis bukan hanya dilihat dari proses terjadinya, tetapi juga dilihat dari segi maknanya. Garis bukan hanya dari hasil torehan atau
goresan sehingga melihat garis sepertinya melihat sesuatu titik yang bergerak menurut alur tertentu. Garis juga merupakan kesan yang terjadi apabila kita
melihat batas sebuah bidang dasar atau bentuk, bahkan garis pun dapat imaginatif, artinya hanya terdapat pada perasaan kita. Garis diperoleh dari menggores atau
membuat alur pada suatu permukaan bentuk trimatra. Bentuk tiga dimensi yang
bergaya painterly , garisnya bukan hanya bergerak mengelilingi atau mengikuti out line bentuk tersebut, tetapi juga merambat keseluruh permukaan.
Menurut Sunaryo 1993:4 dilihat dari segi bentuk, arah, ukuran, dan cara mewujudkannya, garis dapat dibedakan sebagai berikut : ditinjau dari segi bentuk,
garis dibedakan menjadi; garis lurus, garis lengkung, baik lengkung sederhana maupun lengkung ganda, dan garis tekuk atau zigzag. Garis lurus memiliki arah
yang jelas, ke arah pangkal atau ke ujung. Garis lengkung seakan bergerak lamban dan garis tekuk atau zigzag bergerak meliuk tak menentu arahnya. Dari segi arah,
dikenal ada garis tegak, garis datar, dan garis silang. Garis tegak tampil kokoh dan tegar. Garis mendatar berkesan tenang dan mantap, sedang garis silang
berpenampilan goyah, limbung dan giat. Berdasarkan ukurannya garis dapat tebal
atau tipis, panjang atau pendek. Meskipun ukuran garis dapat ditentukan, misalnya panjangnya 20 cm, tebalnya 0,2 mm, pada dasarnya ukuran garis adalah nisbi
relatif, karena bergantung pada kedudukan, arah, dan hubungan dengan garis- garis lainnya.
Selanjutnya dari segi bagaimana cara mewujudkan sebuah garis, dapat dibedakan garis mekanis, dan garis tangan bebas. Garis mekanis dibuat dengan
menggunakan alat-alat seperti mistar dan jangka, sedangkan garis tangan bebas merupakan garis yang dihasilkan melalui tarikan secara spontan. Penampilan diri
garis juga dapat bermacam-macam, misalnya halus rata, kriting atau berbongkol terputus-putus, berujung tumpul atau runcing. Tebal tipisnya garis ataupun
panjang-pendeknya sebuah garis akan selalu memberikan kesan tertentu seperti; dimensi, optik, bidang dan sebagainya.
Demikian garis memiliki peranan yang sangat penting dalam mencipta desain, karena dengan mempermainkan bentuk-bentuk garis akan dapat mewujudkan
bidang yang bagus, baik secara ilusif maupun dalam bentuk essensial. Hal demikian dapat berlaku baik pada lukisan maupun desain yang diciptakan dengan
garis sebagai unsur utama. Dengan memperhatikan peranan dan sifat garis inilah akan dapat bereksperimen atau bermain garis untuk mencari kemungkinan-
kemungkinan bentuk tertentu untuk diwujudkan dalam suatu bentuk atau gambar.