Teknik Pengumpulan Data Metode dan Pendekatan Penelitian
termasuk karakteristik sosial budaya responden yang dihadapi. Wawancara mendalam merupakan metode yang selaras dengan perspektif interaksionisme
simbolik, karena hal tersebut memungkinkan pihak yang diwawancarai untuk mendefinisikan dirinya sendiri dan lingkungannya, untuk menggunakan istilah-istilah
mereka sendiri mengenai fenomena yang diteliti, tidak sekadar menjawab pertanyaan. Untuk itu peneliti mendorong subjek penelitian agar jawabannya bukan
hanya secara jujur tetapi juga cukup lengkap atau terjabarkan. Dalam konteks ini tujuan wawancara mendalam sebenarnya sejajar dengan tujuan pengamatan berperan
serta partisipan Mulyana, 2001:183 . Di samping menggunakan pengamatan berperan serta, wawancara mendalam
dalam penelitian ini, digunakan pula teknik analisis dokumen seperti; otobiografi, arsip desa, arsip penduduk desa, berita koran, artikel majalah dan sebagainya.
Dokumen ini dapat mengungkap bagaimana subjek mendefinisikan dirinya sendiri, lingkungan dan situasi yang dihadapinya pada suatu saat, dan bagaimana kaitan
antara definisi diri tersebut dalam hubungannya dengan orang-orang di sekelilingnya dengan tindakan-tindakannya Mulyana, 2001.
Atas dasar uraian tersebut di atas, maka untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini secara rinci dapat disampaikan sebagai berikut :
1 Studi kepustakaan library research, dengan meneliti sejumlah literatur yang dipandang memadai untuk memahami topeng Barong dan Rangda secara
teoretik, baik sebagai ekspresi seni ataupun sebagai karya transenden mitis, magis, konsep yang berkaitan dengan agama Hindu Dharma, dan sejarah lewat buku-buku
pustaka maupun “lontar-lontar”.
2 Observasi partisipasi lapangan dilakukan guna melihat secara langsung proses pembuatan Barong dan Rangda sebagai karya artefak, bagaimana seniman
dalam berproses kreatif untuk menggarapnya, serta untuk mengamati upacara, pertunjukan, kondisi lingkungan sosial dan budaya masyarakat pendukung.
3 Wawancara mendalam ditujukan kepada informan seperti: para sangging seniman rupa berkaitan dengan proses pembuatan, tokoh agama Hindu yang
mengetahui dan ahli di bidang upacara dan sarana sesajennya, para pakar yang menyangkut seluk beluk sejarah, filsafat, latar belakang, perilaku mereka serta
kondisi sosial budaya yang membentuknya serta ditujukan pula kepada para praktisi tari dan masyarakat luas terpilih yang dianggap mengetahui tentang persoalan gejala
yang dikaji Barong dan Rangda. 4 Dokumen dan data visual diperlukan untuk melihat perkembangan Barong
dan Rangda di Bali selama ini yang telah terdokumentasikan baik lewat kliping media masa, katalog, lontar atau litratur lainnya yang didukung data visualnya
seperti; reproduksi, slide, foto, video, rekaman, dan lain sebagainya. Keempat teknik pengambilan data tersebut di atas akan dilaksanakan secara
total ke dalam aktivitas yang diselidiki, kerja lapangan dan sebagainya, yang memungkinkan peneliti memperoleh data dari tangan pertama mengenai masalah
sosial empiris yang hendak dipecahkan dan metode kualitatif memungkinkan peneliti mendekati objek, sehingga mampu mengembangkan komponen-komponen
keterangan yang dianalisis, konseptual dan kategori dari data itu sendiri