Pendekatan Penelitian Sasaran dan Latar Penelitian

kajian diarahkan pada, asal-usul, proses pembuatan, upacara sakralisasi, makna simbolik, pelestarian dan pengembangan, terhadap barong dan rangda.

1.6.3 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Observasi partisipan menurut Bogdan dalam Moleong, 1997:117 adalah pengamatan berperan serta sebagai penelitian yang bercirikan interaksi sosial yang memakan waktu cukup lama antara peneliti dengan subyek dalam lingkungan objek, dan selama itu data dalam bentuk catatan lapangan dikumpulkan secara sistematis dan berlaku tanpa gangguan. Observasi partisipasi di mana peneliti melibatkan diri dalam interaksi dengan subjek penelitian dan lingkungannya dan membiarkan bahasa penggambaran dan kesadaran pola-pola tingkah-laku muncul dari keterlibatan yang mendalam dengan subyek. Peneliti harus mengesampingkan nilai-nilai persepsi dan perasaan serta berusaha mengalami dunia dari pandangan orang-orang tertentu Bruce, A.C, dkk, 1991:236. Aspek yang telah diamati observasi partisipasi meliputi: setting latar, pelaku, aktivitas dalam situasi ritual sakralisasi, proses pembuatan, pengembangan dan fungsi topeng Barong dan Rangda. Wawancara mendalam atau wawancara tidak terstruktur digunakan karena metode ini bertujuan memperoleh bentuk-bentuk tertentu informasi dari semua responden, tetapi susunan kata dan urutannya disesuaikan dengan ciri-ciri responden. Wawancara mendalam bersifat luwes, susunan pertanyaan dan susunan kata-kata dalam setiap pertanyaan dapat diubah pada saat wawancara, disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi saat wawancara, termasuk karakteristik sosial budaya responden yang dihadapi. Wawancara mendalam merupakan metode yang selaras dengan perspektif interaksionisme simbolik, karena hal tersebut memungkinkan pihak yang diwawancarai untuk mendefinisikan dirinya sendiri dan lingkungannya, untuk menggunakan istilah-istilah mereka sendiri mengenai fenomena yang diteliti, tidak sekadar menjawab pertanyaan. Untuk itu peneliti mendorong subjek penelitian agar jawabannya bukan hanya secara jujur tetapi juga cukup lengkap atau terjabarkan. Dalam konteks ini tujuan wawancara mendalam sebenarnya sejajar dengan tujuan pengamatan berperan serta partisipan Mulyana, 2001:183 . Di samping menggunakan pengamatan berperan serta, wawancara mendalam dalam penelitian ini, digunakan pula teknik analisis dokumen seperti; otobiografi, arsip desa, arsip penduduk desa, berita koran, artikel majalah dan sebagainya. Dokumen ini dapat mengungkap bagaimana subjek mendefinisikan dirinya sendiri, lingkungan dan situasi yang dihadapinya pada suatu saat, dan bagaimana kaitan antara definisi diri tersebut dalam hubungannya dengan orang-orang di sekelilingnya dengan tindakan-tindakannya Mulyana, 2001. Atas dasar uraian tersebut di atas, maka untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini secara rinci dapat disampaikan sebagai berikut : 1 Studi kepustakaan library research, dengan meneliti sejumlah literatur yang dipandang memadai untuk memahami topeng Barong dan Rangda secara teoretik, baik sebagai ekspresi seni ataupun sebagai karya transenden mitis, magis, konsep yang berkaitan dengan agama Hindu Dharma, dan sejarah lewat buku-buku pustaka maupun “lontar-lontar”.