mempunyai kedudukan dan arah, dibatasi oleh garis dan menentukan batas terluar sebuah gempal Wong, 1986:3 .
Dalam sebuah desain, bidang dapat terbentuk dengan sapuan kuas atau pensil. Dapat pula dari bercak warna yang memiliki batas sebagai tepinya. Besar kecilnya
suatu bidang sangat berarti dalam sebuah gambar atau desain. Seperti dalam garis, pada bidang pun akan kita jumpai beberapa kemungkinan bentuk, antara lain;
datar, lengkung, bersudut tajam, bulat, melebar dan banyak lagi kemungkinan- kemungkinan lain yang dapat kita peroleh.
Bila sebuah garis diteruskan melalui belokan atau paling sedikit dua buah siku sampai kembali lagi pada titik tolaknya hingga wilayah yang dibatasinya di
tengah, maka garis tersebut membentuk suatu bidang. Bidang mempunyai duadimensi, lebar dan panjang, karena itu bersifat dua dimensi. Untuk membatasi
bidang dengan garis-garis yang kencang diperlukan paling sedikit tiga garis kencang dengan garis yang berbelok-belok Djelantik, 2004:20. Bidang yang
berukuran dua dimensi itu tidak selalu mendatar atau tampak. Bisa juga melengkung atau juga tidak merata dan bergelombang. Dalam teknik gambar
lengkungan tidak meratanya atau tidak bergelombangnya suatu bidang bisa diciptakan sebagai suatu ilusi dengan menggunakan pewarnaan hitam atau warna
lain yang memberi kesan bayangan.
1.5.3.1.3 Bentuk Bentuk form dalam seni rupa menunjukkan keseutuhan totalitas, karena
merupakan keseluruhan bagian-bagian atau meliputi berbagai aspek. Kita mengenal bentuk melalui berbagai aspek, misalnya warna, corak permukaannya,
ukurannya dan rautnya. Jadi raut shape merupakan salah satu aspek bentuk,
tetapi rautlah sebagai pengenal bentuk yang utama. Kita mengenal suatu bentuk topeng apakah bulat, lonjong, persegi, dan sebagainya, dari segi rautnya Raut
memiliki dimensi luas, karena itu sangat dekat pengertiannya dengan bidang. Tetapi raut dapat menggambarkan perwujudan permukaan yang melingkupi
volum. Jadi raut tidaklah mesti dalam pengertian datar sebagaimana bidang. Dalam kaitan ini raut lebih merupakan massa. Massa atau gempal memiliki
dimensi isi dan bersifat trimatra. Dalam menyusun sejumlah raut, ada beberapa kemungkinan bentuk hubungan antar raut yang dapat dilakukan. Hubungan
tersebut dapat berdekatan, berjauhan, bersinggungan atau berhimpitan, bertindih dan berpelantasan Sunaryo,1993:9.
Clive Bell dalam Gie, 1976:74 mennjelaskan tentang formalist theory teori bentuk. Menurut teori ini segenap seni penglihatan sepanjang masa mempunyai
significant form bentuk penting atau bentuk bermakna sehingga seni tersebut dihargai orang. Significant form adalah bentuk dari karya seni yang menimbulkan
tanggapan berupa perasaan estetis aesthetic emotion dalam diri seseorang. Sebaliknya perasaan estetis adalah perasaan yang digugah oleh significant form.
Jadi menurut teori formalis penekananya mutlak terletak pada bentuk untuk tercapainya kenikmatan estetis, dan dalam uraian tersebut juga mengemukakan
bentuk dan isi, antara bentuk dan isi dipertentangkan, serta teori- teori formalis menekankan mutlaknya isi untuk pencapaian kenikmatan estetis. Dalam hal ini
bentuk bukanlah berarti suatu bangun geometri melainkan organisasi menyeluruh yang tersusun dari keseluruhan hubungan satu sama lain di antara unsur-unsur
itu.