Analisis Isozim Hasil 1. Regenerasi dan Multiplikasi pada SK 1.

64 daya hidup dan respon terhadap induksi pembungaan yang lebih tinggi dibandingkan tanaman asal perlakuan BAP 17,76 µ M. Persentase buah normal dan buah kecil pada tanaman yang berasal dari perlakuan 17,76 µ M BAP hampir sama. Buah dianggap normal bila mempunyai panjang lebih dari 8 cm dan jumlah mahkota buah satu, sedangkan buah kecil mempunyai panjang kurang dari 8 cm Gambar 22. Mahkota tidak normal adalah mahkota buah lebih dari satu dalam satu buah atau tidak ada mahkota Gambar 23. Tanaman asal perlakuan 2,22 dan 4,44 µM BAP menghasilkan buah lebih berat, lebih panjang, diameter tangkai buah lebih besar, mata lebih dalam , diameter pangkal buah lebih besar, jumlah suckers, shoot, slip dan tunas total yang lebih banyak dibandingkan perlakuan lainnya dan tanaman di tempat asal Tabel 15. Tanaman hasil in vitro dengan 2,22-8,88 µM BAP mempunyai 7 karakter: bobot buah dan mahkota, bobot buah tanpa mahkota, diameter tangkai buah, diameter buah pangkal, tengah, ujung dan padatan terlarut total lebih baik bila dibandingkan dengan tanaman standar sedangkan dengan BAP 17,76 µM BAP ada 3 karakter yang lebih baik diameter pangkal dan ujung buah, padatan terlarut total sedangkan 11 lainnya sama atau lebih rendah Tabel 15. Berdasarkan uji Barlet, semua karakter yang diamati pada saat panen Tabel 15 seragam kecuali karakter bobot mahkota untuk masing- masing perlakuan BAP dengan konsentrasi 2,22-17,76 µM.

4.3.4. Analisis Isozim

Pola pita isozim dapat mengalami perubahan, menurut Cohen 1974 dalam Kester 1983 perubahan dapat diinduksi oleh agen internal atau eksternal seperti fase perkembangan, hormon dan faktor lingkungan. Mekanisme perubahan genetik melibatkan transfer informasi dari gen ke enzim. Genkov dan Ivanova 1995 melaporkan sitokinin 4-PU-30 menyebabkan perubahan pola pita isozim peroksidase pada planlet Carnation. Hal ini terjadi karena sitokinin dapat memodifikasi reaksi sehingga dihasilkan hidrogen peroksida atau mempengaruhi aktifitas enzim peroksidase secara langsung. Tanaman intraklonal nenas Queen dan Panare tidak berbeda berdasarkan pita isozim PER dan PGM De Wald et al. 1988. Bahan tanam yang berbeda menunjukkan persamaan pola pita isozim PER dan MDH pada nenas kultivar Smooth Cayenne Mustikarini, 2005. 65 Hasil penelitian ini menunjukkan tanaman regeneran nenas asal kultur in vitro mempunyai kesamaan pada level biokimia berdasarkan 4 sistem enzim yaitu PER, EST, ADH dan MDH Gambar 24. Pola pita dari keempat enzim tersebut sama antara tanaman asal perlakuan BAP SK 1, tanaman varian variegata dan tanaman kontrol MS0 asal in vitro dan tanaman dari tempat asal eksplan. Enzim ACP tidak menghasilkan pita sedangkan enzim AAT menghasilkan pita yang kurang jelas. Pada tanaman anggrek Phalaenopsis, enzim AAT dan PGM dapat digunakan untuk membedakan varian dan tanaman normal dari Chen et al. 1998. Analisis isozim dengan cara bulk mencampur ekstrak enzim mempunyai kelemahan yaitu bila ada variasi berupa hilangnya pita tertentu maka tidak akan terdeteksi, tetapi bila variasi berupa munculnya pita tertentu dapat terdeteksi. Bila dengan cara bulk menunjukkan adanya perbedaan pola pita maka dilanjutkan analisis enzim untuk masing- masing tanaman secara terpisah. ADH EST 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 PER MDH 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 Gambar 24 Pola pita isozim ADH, EST, PER, MDH 1. BAP 2,22 µ? 2. BAP 4,44 µ? 3. BAP 8,88 µ? 4. BAP 17,76 µ? 5. kontrol ? S0 6. tanmn dr tempat asal 7. tanaman variegata 8. BAP 4,44 µ? daun segar 66

4.3.5. Analisis RAPD