59
4.3.2. Karakter Morfologi Tanaman Nenas Regeneran di Lapangan
Perlakuan BAP pada SK 1 masih berpengaruh terhadap tanaman di lapangan pada fase vegetatif sampai umur 44 MST Gambar 20. Tanaman yang
berasal dari perlakuan BAP 2,22-4,44 µM mempunyai diamater tajuk, tinggi tanaman, panjang, lebar dan jumlah daun yang lebih baik dibandingkan dengan
perlakuan BAP 8,88-17,76 µM. Penambahan BAP lebih dari 8,88 µM dapat menekan pertumbuhan vegetatif tanaman sehingga diameter tajuk dan tinggi
tanaman, jumlah daun lebih sedikit, ukuran daun lebih kecil. Berdasarkan uji Barlet terhadap 4 karakter tersebut pada umur 44 MST tidak berbeda nyata,
artinya keempat karakter tersebut seragam untuk masing- masing perlakuan BAP walaupun antar konsentrasi BAP berbeda. Tanaman mulai menghasilkan anakan
pada umur 12 MST. Kemampuan tanaman menghasilkan anakan dipengaruhi BAP, yaitu semakin tinggi BAP persentase tanaman yang menghasilkan anakan
semakin sedikit, demikian pula jumlah anakannya Tabel 12.
Tabel 12 Pengaruh BAP SK 1 terhadap tanaman menghasilkan anakan dan jumlah anakan per tanaman
Tanaman menghasilkan anakan Jumlah anakantanaman
Konsentrasi BAP µM Konsentrasi BAP µM
Umur MST
2,22 4,44
8,88 17,76
2,22 4,44
8,88 17,76
12 2,33
1,23 1,98
1,60 1,00
1,00 1,30
1,00 15
3,88 3,09
2,54 2,55
1,00 1,00
1,20 1,00
21 16,28
13,13 9,74
3,79 1,45
1,18 1,32
1,20 27
60,94 65,00
45,88 29,48
4,98 3,59
3,52 2,04
33 69,53
72,50 57,51
41,04 6,89
6,98 5,80
4,23
Pada beberapa tanaman hasil perbanyakan in vitro mengalami perubahan genetik yang menyebabkan adanya variasi morfologi dan biokimia yang dikenal
sebagai variasi somaklonal Larkin dan Scowcroft, 1981. Pada penelitian ini, variasi yang muncul saat aklimatisasi adalah 2 tanaman variegata dan 1 tanaman
roset dari 1200 tanaman 0,25. Variasi di lapangan pada umur 33 MST adalah variegata daun, tanaman roset dan tanaman dengan lapisan lilin yang tidak
menutupi seluruh permukaan daun Tabel 13, Gambar 10. Varian roset bisa menjadi tana man normal ketika ditanam di lapangan. Tanaman variegata ada
60
20 40
60 80
100 120
Diameter tajuk cm
2,22 4,44
8,88 17,76
10 20
30 40
50 60
70 80
12 15
21 27
33 44
Tinggi tanaman cm
2,22 4,44
8,88 17,76
10 20
30 40
50 60
70
Panjang daun cm
2,22 4,44
8,88 17,76
10 20
30 40
50 60
12 15
21 27
33 44
Umur MST Jumlah daun
2,22 4,44
8,88 17,76
Gambar 20 Pengaruh BAP pada subkultur 1 terhadap diameter tajuk A, tinggi tanaman B, panjang daun C dan jumlah daun D di Lapangan
61 Tabel 13 Variasi tanaman nenas asal perbanyakan in vitro SK 1 pada 33 MST di
lapangan
Konsentrasi BAP µM Macam variasi
Frekuensi variasi 4,44
µ M
8,88 µ
M 17,76
µ M
Roset, variegata Roset, variegata
Roset, variegata, lapisan lilin 1.53 3196
1,17 4343 0,63 4633
yang menjadi normal dan ada yang tetap variegata sampai menghasilkan buah atau sebaliknya, pada saat aklimatisasi normal ketika ditanam di lapangan menjadi
variegata. Tanaman dengan 1-2 daun variegata Gambar 10E akan menjadi normal seiring dengan pertumbuhan tanaman, tetapi bila seluruh daun variegata
maka variegata akan terus terbawa sampai tanaman berbuah Gambar 21A. Anakan yang dihasilkan sebagian normal dan sebagian variegata Gambar 21B.
Tanaman regeneran yang berasal dari perlakuan tanpa ZPT dan 2,22 µM BAP tidak menunjukkan adanya variasi. Hal ini menunjukkan penambahan BAP
0-2,22 µM tidak menginduksi munculnya variasi.
A B
Gambar 21 Tanaman variegata pada fase generatif A, anakan yang dihasilkan dari tanaman variegata B
4.3.3. Hasil, Mutu Fisik dan Kimiawi Buah Nenas Tanaman Regeneran SK 1