24
3.2. Bahan dan Metode 3.2.1. Bahan Tanam
Bahan tanam yang digunakan adalah mahkota buah nenas kultivar Queen klon Bogor yang sudah masak 13 bagian buah berwarna kuning. Buah nenas
berasal dari kebun petani di Ciapus Bogor.
3.2.2. Metode Penelitian
Penelitian dimulai dari perbanyakan in vitro nenas di Laboratorium Kultur Jaringan Pusat Kajian Buah-buahan Tropika IPB, aklimatisasi dan penanaman
bibit hasil perbanyakan in vitro di Kebun Percobaan Tajur. Pengamatan yang dilakukan selama tanaman dalam bentuk plantlet di laboratorium adalah
pengamatan morfologi dan anatomi sedangkan pengamatan tanaman di lapangan adalah pengamatan morfologi. Penelitian dimulai bulan Juli 2002 sampai Maret
2005. Penelitian terdiri atas 2 percobaan yang terpisah yaitu 1.
Pengaruh TDZ terhadap regenerasi dan multiplikasi tunas serta keseragaman keragaan tanaman nenas kultivar Queen klon Bogor di
lapangan 2.
Pengaruh TDZ, IAA dan NAA terhadap regenerasi dan multiplikasi tunas nenas kultivar Queen klon Bogor secara in vitro
3.2.3. Pengaruh TDZ terhadap Regenerasi dan Multiplikasi Tunas serta
Keseragaman Keragaan Tanaman Nenas Kultivar Queen Klon Bogor di Lapangan
Percobaan mengunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak RKLT dengan satu faktor yaitu konsentrasi TDZ yang terdiri atas: 0,23; 0,46; 2,27;
4,54 µ
M TDZ. Setiap perlakuan terdiri dari 2 botol dan diulang 6 kali. Bahan tanam eksplan yang digunakan adalah tunas yang berasal dari tunas aksilar
dorman mahkota buah yang telah diinisiasi secara in vitro pada media MS0 umur 4 minggu.
3.2.3.1. Pelaksanaan Percobaan Sterilisasi.
Daun yang melekat pada mahkota buah dibuang Gambar 4A, kemudian mahkota dicuci di bawah air mengalir dan direndam dalam air
25 yang mengandung deterjen selama 20 menit. Mahkota buah selanjutnya direndam
dalam larutan berikut secara berurutan terdiri dari campuran 3 gl agrept dan 3 gl benlate selama 30 menit, larutan kloroks 10 selama 5 menit, kloroks 1 selama
20 menit dan dibilas dengan air steril 3 kali.
A B
Gambar 4 Bahan tanam mahkota buah nenas A dan tunas dalam media inisiasi MS0 umur 4 MST B
Penanaman.
Mata tunas aksilar dorman dari masing- masing mahkota buah diambil dan ditanam dalam media induksi MI yaitu media MS tanpa ZPT
MS0 sampai munc ul tunas sepanjang 2 cm berumur 4 minggu setelah tanam MST Gambar 4B. Bagian pangkal tunas dipotong sepanjang 0,5 cm dan
dibelah vertikal menjadi 2 bagian tetapi bagian dasarnya tidak terpotong kemudian disubkultur pada media mengandung TDZ sesuai perlakuan selama
16 MST. Eksplan menghasilkan tunas kompak, selanjutnya eksplan disubkultur ke media MS0 selama 10 MST. Eskplan dari perlakuan 0,23 dan 0,46
µ M TDZ
disubkultur pada media MS0 kedua selama 10 MST dan selanjutnya disubkultur ke media akar MS + 0,54
µ M NAA selama 12 MST dan diaklimatisasi.
Aklimatisasi.
Plantlet dikeluarkan dari botol kultur dan dicuci untuk menghilangkan agar yang melekat dan ditanam dalam gelas plastik berisi media
campuran pasir dan kompos dengan perbandingan 1:3. Plantlet dipelihara dalam rumah kaca dengan naungan paranet 75. Bibit berumur 5,5 bulan yang berasal
dari perlakuan 0,23 dan 0,46 µM TDZ ditanam di lapangan dengan jarak tanam 60 cm x 30 cm dengan 1 tanamanlubang. Setiap perlakuan diulang 3 kali dan
tanaman yang diamati 20 tanaman untuk setiap perlakuan. Pemupukan dilakukan setiap 3 bulan sebanyak 4 kali dengan dosis total 900 kgha Urea, 400 kgha TSP
dan 900 kgha KCl. Alur kegiatan percobaan 3.2.3. dapat dilihat pada Gambar 5.
26 Gambar 5 Alur kegiatan multiplikasi dengan TDZ
3.2.3.2. Pengamatan Morfologi