Tanaman Nenas TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tanaman Nenas

Nenas merupakan anggota famili Bromeliaceae atau bromeliad. Famili ini terdiri atas 45 genus dan 2000 spesies Nakasone dan Paull, 1999 yang semuanya berasal dari Amerika Selatan kecuali satu spesies Pitcairnia felicana berasal dari Afrika Barat Collins, 1968. Tanaman nenas ditemukan oleh Columbus tahun 1493 Petty et al. 2001, diduga masuk ke Indonesia pada abad ke-16 dibawa oleh orang Spanyol Collins, 1968 dan masuk ke pulau Jawa tahun 1599 Purseglove, 1972. Ananas comosus L. Merr. adalah nenas budidaya yang merupakan tanaman herba tahunan perenial, sukulen, dan serofit, steril bila menyerbuk sendiri, monokotil, epifit atau terestrial Purseglove, 1972; Wee dan Thongtham, 1997; Paull, 1997; Nakasone dan Paull, 1999; Petty et al. 2001. Tanaman nenas mempunyai tinggi 50-100 cm, tinggi batang tanaman dewasa 30-35 cm, diameter 6,5-7,5 cm dengan ruas pendek 1-10 mm Nakasone dan Paull, 1999. Akar tanaman nenas ada 3 macam yaitu akar tanah, akar aksilar dan akar adventif Collins, 1968. Akar tanah adalah akar yang berada di bawah permukaan tanah, akar aksilar adalah akar pada pangkal batang dan berada di atas permukaan tanah, sedangkan akar adventif adalah akar yang muncul di aksilar daun batang. Akar aksilar dan akar adventif berfungsi untuk menyerap air dan nutrisi. Akar baru terus terbentuk dan menyebar dan terhenti saat terjadi inisiasi pembungaan. Daun nenas berbentuk pedang dengan panjang 1 m atau lebih, lebar 5-8 cm, pinggiran berduri atau hampir rata, berujung lancip. Daun menempel secara spiral pada batang dengan jarak yang rapat sehingga membentuk roset. Daun nenas mengandung serat 2-3 yang dapat digunakan untuk tekstil Purseglove, 1972. Secara alami inisiasi inflorescence dipercepat dengan adanya suhu rendah pada malam hari dan pengurangan jam penyinaran, namun inisiasi dapat diinduksi secara buatan dengan menggunakan gas etilen Paull, 1997; Wee dan Thongtham, 1997. Fase generatif terbagi dalam 5 tahap yaitu 1 awal induksi, yaitu inflorescence tersembunyi membentuk roset daun, 2 red heart yaitu tahap antara munculnya inflorescence, 3 antesis, 4 tahap pertumbuhan buah, dan 5 tahap 10 pematangan buah Coppens d’Eeckenbrugge et al. 2001. Inflorescence kompak mengandung 100-200 bunga hermaprodit. Antesis terjadi 2-4 minggu, dan setiap bunga mekar selama 1-2 hari Ploetz et al. 1996. Buah nenas merupakan buah multiple partenokarpi atau sinkarp ya ng terbentuk dari penebalan poros bunga dan peleburan masing- masing bunga Purseglove, 1972; Wee dan Thongtham, 1997. Perkembangan fruitlet telah lengkap bersamaan dengan munculnya mahkota buah, selanjutnya buah dan mahkota terus berkembang sampai buah matang. Buah matang sekitar 4 bulan sejak munculnya mahkota atau 6-7 bulan dari inisiasi bunga Nakasone dan Paull, 1999. Bakal biji dan serbuk sari berfungsi normal tetapi tidak kompatibel menyerbuk sendiri self incompatible sehingga tidak menghasilkan biji atau biji yang terbentuk tidak normal Nakasone dan Paull, 1999. Self incompatible ini disebabkan oleh terhambatnya pertumbuhan tabung serbuk sari pada 13 bagian atas dari tangkai putik Brewbaker dan Go rrez, 1967 dalam Nakasone dan Paull, 1999. Kandungan nutrisi buah dipengaruhi oleh lingkungan. Nenas yang ditanam di dataran rendah ukurannya lebih besar, lebih manis dan lebih berair Wee dan Thongtham, 1997. Rasio gula:asam sangat bervariasi tergantung pada kultivar, kondisi pertumbuhan tanaman dan umur panen Nakasone dan Paull, 1999. Wee dan Thongtham 1997 menyatakan rasio gula:asam = 16:1 adalah ideal untuk proses pengalengan.

2.2. Kultivar Nenas