70 Tabel 18 Pengaruh BAP pada SK 2 terhadap peubah vegetatif di lapangan
Konsentrasi BAP µM Peubah
Umur MST
2,22 4,44
8,88 17,76
Diameter tajuk cm 27
30 33
35,03 40,07
49,64 31,69
37,41 43,99
37,23 42,00
48,75 30,50
34,62 43,92
Tinggi tanaman cm 27
30 33
22,33 25,22
29,70 22,03
25,22 37,88
23,80 27,89
30,33 19,88
22,60 26,69
Lebar daun mm 27
30 33
2,30 2,71
2,90 2,29
2,69 2,72
2,64 3,02
3,14 2,31
2,61 2,79
Panjang daun cm 27
30 33
21,15 23,70
27,43 20,55
23,31 25,78
21,55 25,58
28,06 18,25
20,51 23,45
Jumlah daun 27
30 33
10,02 11,65
14,17 10,47
12,10 12,96
11,87 11,89
13,48 11,37
13,91 14,76
Tanaman menghasilkan anakan
27 30
33 10,00
10,00 16,67
3,33 10
13,33 Jumlah anakan
27 30
33 2
2 1,6
1 1,33
2,25
Tabel 19 Variasi pada tanaman SK 2 di lapangan umur 27 MST
Variasi 2,22 µM BAP
17,76 µM BAP Tanaman roset
Tanaman variegata 3,17 263
0,91 1110 0,91 1110
Analisis kestabilan genetik berdasarkan RAPD hanya dilakukan pada tanaman normal yang berasal dari perlakuan 0-17,76 µM. Primer OPG 2 dan
OPE7 menghasilkan pola pita tidak berbeda dan pola pita tersebut juga tidak berbeda dengan pola pita tanaman regeneran normal SK 1 Gambar 25.
4.3.8. Regenerasi dan Multiplikasi SK 3
Eksplan dalam media BAP 2,22-17,76 µ
M S K 3 menghasilkan 12-18 tunaseksplan sedangkan kontrol MS0 menghasilkan 1,2 tunas. Perlakuan 2,22-
17,76 µ
M BAP juga menghasilkan kalus nodular, semakin tinggi konsentrasi BAP maka bobot kalus nodular yang dihasilkan semakin tinggi Tabel 20.
71 Tabel 20 Pengaruh BAP pada SK 3 terhadap jumlah tunas
dan bobot kalus nodular pada
umur 16 MST
Konsentrasi BAP µ
M Tunas total eksplan
Bobot kalus nodular geksplan 2,22
4,44 8,88
17,76 12,30
15,75 18,00
13,73 0,086 c
0,360 b 0,515 b
0,791 a 0 kontrol
1,19
Keterangan: Angka dengan huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata berdasarkan DMRT pada taraf 5
Dalam media akar, eksplan mampu membentuk tunas baru, perlakuan 17,76
µ M BAP paling tinggi multiplikasinya Tabel 21. Tunas besar yang
berasal dari eksplan tunas dengan perlakuan 4,44-17,76 µ
M BAP tidak berbeda yaitu berkisar 38-44 dan perlakuan 2,22
µ M BAP jumlah tunas besarnya lebih
sedikit. Daun plantlet pada saat aklimatisasi berjumlah7-8 daun untuk perlakuan 2,22-17,76
µ M BAP. Jumlah dan panjang akar plantlet perlakuan 2,22-8,88
µ M
BAP tidak berbeda namun pada konsentrasi lebih tinggi jumlah lebih sedikit dan akarnya lebih pendek. Jumlah akar plantlet dengan perlakuan 2,22-8,88
µ M BAP
berkisar 4-5 akar sedangkan panjang akar berkisar 38-41 mm.
Tabel 21 Pengaruh BAP SK 3 terhadap jumlah tunas dalam media akar umur 0 dan 14 MST
Jumlah tunas 14 MST Konsentrasi
BAP µ
M Jumlah
tunas 0 MST
Multiplikasi Tunas total
Tunas besar Tunas kecil
2,22 4,44
8,88 17,76
18,83 ab 20,00 a
20,00 a 17,27 b
3,31 2,93
3,51 4,79
62,36 ab 58,70 b
70,33 ab 82,67 a
32,27 b 39,00 ab
38,83 ab 43,92 a
29,18 ab 19,70 b
32,33 ab 38,75 a
Keterangan: Angka dengan huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata berdasarkan DMRT pada taraf 5
4.3.9. Karakter Morfologi Tanaman Regeneran SK 3 di Lapangan
Tanaman regeneran SK 3 dari perlakuan 2,22-17,76 µ
M BAP menunjukkan diameter tajuk, tinggi tanaman, jumlah, lebar dan panjang daun
tidak berbeda Gambar 28. Kemampuan menghasilkan anakan yang tertinggi
72
20 40
60 80
100
Diamater tajuk cm 2,22
4,44 8,88
17,76
5 10
15 20
25 30
35
Tinggi Tanaman cm 2,22
4,44 8,88
17,76
1 2
3 4
9 15
21 27
33 Umur MST
Lebar daun cm 2,22
4,44 8,88
17,76
5 10
15 20
25 30
Panjang daun cm 2,22
4,44 8,88
17,76
A
B
C
D
Gambar 28 Pengaruh BAP subkultur 3 terhadap diameter tajuk A, tinggi tanaman B, panjang daun C dan lebar daun D di lapangan
73 tertinggi pada tanaman dengan perlakuan 8,88
µ M BAP. Jumlah anakan yang
dihasilkan hampir sama untuk perlakuan 2,22-8,88 µ
M BAP sedangkan perlakuan 17,76
µ M BAP menghasilkan anakan lebih sedikit Tabel 22.
Tabel 22 Pengaruh BAP SK 3 terhadap jumlah anakan per tanaman
Tanaman menghasilkan anakan Jumlah anakan
Konsentrasi BAP µM Konsentrasi BAP µM
Umur MST
2,22 4,44
8,88 17,76
2,22 4,44
8,88 17,76
25 1,38
4,16 6,94
8,33 2,00
2,66 2,40
1,50 27
16,66 16,66
19,44 12,5
1,46 1,46
1,50 2,00
33 26,38
27,77 45,83
26,16 3,72
3,00 3,54
2,71 35
30,55 34,72
48,61 29,16
3,76 3,73
3,78 2,85
Variasi yang muncul di lapangan pada tanaman regeneran SK 3 terjadi pada semua perlakuan. Variasi yang muncul sama dengan yang terjadi pada
subkultur 1 dan 2 yaitu tanaman roset dan tanaman berdaun variegata Tabel 23. Tanaman roset dapat menjadi tanaman normal pada umur 25 MST.
Tabel 23 Variasi pada tanaman regeneran SK 3 di lapangan umur 25 MST
Variasi 2,22 µM BAP
4,44 µM BAP 8,88 µM BAP
17,76 µM BAP Tanm roset
Tanm variegata 0,38 1259
0,38 1259 0,31 1321
0,31 1321 0,27 1368
0,59 2335 0,29 1335
Analisis kestabilan genetik berdasarkan RAPD hanya dilakukan pada tanaman normal yang berasal dari perlakuan 0-17,76 µM BAP SK 3. Primer OPG
2 dan OPE 7 menghasilkan pola pita tidak berbeda dan pola pita tersebut juga tidak berbeda dengan pola pita tanaman regeneran normal SK 1 dan 2 Gambar
25.
4.4. Pembahasan