Perbanyakan Nenas TINJAUAN PUSTAKA

12 et al. 2001. 2 Kultivar Queen lebih banyak diperdagangkan sebagai buah segar, mempunyai ukuran tanaman dan buah lebih kecil dan daun lebih pendek dibandingkan dengan kultivar Cayenne. Daun kultivar Queen berduri, rasa dan aroma buah lebih disukai. Kultivar Queen menghasilkan 3-12 sucker Apriyani, 2005 3. Kultivar Spanish berukuran kecil sampai sedang, daun berduri, sering terjadi multiple mahkota dan menghasilkan banyak sucker. Buah tidak cocok untuk produk kalengan karena mata terlalu dalam dan warna daging buah pucat. 4. Kultivar Abacaxi banyak ditanam di Amerika Latin dan daerah Karibia. Kultivar ini disebut juga Pernambuco Petty et al. 2002. Buah tidak cocok untuk produk kalengan atau buah segar, banyak dipasarkan dalam bentuk juice dengan rasa yang sesuai untuk konsumen Amerika Latin dan Karibia. 5. Kultivar Maipure banyak dibudidayakan di Amerika Tengah dan Selatan sebagai buah segar untuk pasar lokal. Nama lain dari kultivar ini adalah Perolera Petty et al. 2002, sering menghasilkan mahkota buah berukuran kecil pada bagian dasar mahkota dan menghasilkan banyak slip sampai 6. Mutan Perolera menghasilkan buah berwarna merah Coppens d’Eeckenbrugge et al. 2001.

2.3. Perbanyakan Nenas

Tanaman nenas umumnya diperbanyak secara vegetatif dengan menggunakan tunas vegetatif dari berbagai bagian batang tana man dan mahkota buah. Berbagai bahan perbanyakan menurut Collins 1968 dan Rangan 1984, Gambar 3 antara lain: 1. Crown mahkota buah adalah bagian tanaman yang ada di atas buah 2. Slip tunas tangkai buah adalah tunas yang muncul di bawah dasar buah 3. Hapas adalah tunas yang muncul pada daerah antara ujung batang dan dasar buah tangkai buah 4. Shoot tunas ketiak daun atau tunas samping adalah tunas yang muncul dari aksilar daun 5. Sucker anakan adalah tunas yang muncul dari bagian batang di bawah permukaan tanah. Wee dan Thongtham 1997 membagi bahan tanam nenas menjadi tiga yaitu mahkota buah, tunas batang slip, hapas, shoot dan tunas ketiak daun sucker. 13 Dari ketiga bagian tersebut yang paling sering digunakan sebagai bahan perbanyakan adalah tunas batang sedangkan mahkota jarang digunakan karena ukurannya tidak seragam. 1 2 3 4 Gambar 3 Bagian vegetatif tana man nenas yang dipergunakan sebagai bahan perbanyakan tanaman 1. Crown, 2. Slip, 3. Shoot, 4. Sucker Jumlah anakan dan tunas samping berkorelasi negatif dengan kepadatan populasi tanaman Petty e t al. 2002, selain itu juga tergantung pada kultivar nenas. Kultivar Smooth Cayenne menghasilkan tunas batang sedikit yaitu kurang dari tiga sehingga untuk perbanyakan lebih sering digunakan tunas ketiak daun Nakasone dan Paull, 1999. Kultivar Queen banyak menghasilkan anakan dan tunas samping 8-12 Sari, 2002. Shoot diambil dari tanaman induk 1 bulan setelah panen, slip diambil 2-3 bulan setelah panen, sedangkan mahkota diambil bersamaan dengan saat panen. Tunas samping terus berkembang sampai buah dipanen sehingga ukurannya lebih besar dibanding slip Nakasone dan Paull, 1999. Perbanyakan bibit dengan mengandalkan produksi dari tanaman secara alami hasilnya sedikit dan memerlukan waktu yang lama serta ukurannya bervariasi. Oleh karena itu, perlu dicari teknik perbanyakan yang dapat meningkatkan kecepatan dan jumlah bibit yang dihasilkan. Beberapa teknik perbanyakan telah dilakukan diantaranya: 1 menyemprotkan bahan kimia seperti morphactin, klorflurenol, flurenol, diklorflurenol ke tanaman untuk menginduksi pembentukan plantlet Nickell, 1988, 2 memodifikasi metode perbanyakan tradisional yaitu metode pemotongan mata tunas, metode pemotongan memanjang dan metode pemotongan batang Purseglove, 1972; 14 Selamat, 1996 dan 3 perbanyakan in vitro Wakasa, 1979; Zepeda dan Sagawa, 1981; Kiss et al. 1995; Teng, 1997; Prahardini et al. 1995; Imelda dan Erlyandari, 2000.

2.4. Perbanyakan In Vitro