Analisis Isozim Metode Penelitian

50 7 Panjang mahkota cm: diukur dari bagian pangkal mahkota sampai ujung daun mahkota 8 Panjang tangkai buah cm: diukur dari pangkal buah sampai daun bendera 9 Diameter tangkai buah cm: diukur pada bagian tengah dari tangkai buah 10 Diameter buah cm: diukur keliling buah selanjutnya dikonversi menjadi diameter buah 11 Diameter hati cm: diukur pada bagian tengah hati dari buah yang telah dibelah horizontal 12 Tebal daging buah cm: diukur pada bagian tengah buah dari buah yang telah dibelah horizontal 13 Kedalaman mata cm: diukur di tiga tempat dari buah yang telah dibelah horizontal 14 pH buah: buah diperas dan cairannya diukur dengan pH meter 15 Padatan Terlarut Total: cairan buah diteteskan pada refraktometer dan dibaca nilainya Brix Tingkat kehomogenan data diuji dengan uji Barlet. Data yang diperoleh diuji dengan uji F dan bila berpengaruh nyata pada taraf 5 dilakukan uji lanjut dengan duncan multiple range test DMRT.

4.2.3.3. Analisis Isozim

Langkah kerja dalam analisis isozim meliputi pembuatan larutan penyangga buffer, pembuatan gel, ekstraksi enzim, running dan pewarnaan. Larutan penyangga ada 2 macam yaitu penyangga gel dan penyangga elektroda Tabel 9. Penyangga elektroda bisa dipakai maksimal 3 kali elektroforesis. Pembuatan gel pati. Sebelum digunakan cetakan gel diolesi dengan parafin cair untuk mempermudah melepas gel. Pati 10 dan larutan penyangga gel dimasukkan ke labuh didih, selanjutnya labu didih dimasukkan dalam penangas air yang mendidih sambil terus diputar-putar sampai gel matang secara merata ±10 menit. Gel segera divakum selama 10 menit kemudian dituang dalam cetakan dan dibiarkan sampai dingin pada suhu kamar untuk digunakan. 51 Tabel 9 Bahan-bahan kimia larutan penyangga dalam analisis isozim Penyangga Bahan Jumlah Gel L-histidin pH 6 5 mM Elektroda Asam sitrat monohidrat 50 mM Tris pH 6 150 mM Ekstraksi Tris-HCl buffer pH 7,5 7,5 mM sukrosa wv 5 PVP-40 wv 5 merkaptoetanol 0,1 vv 14 mM asam askorbat 50 mM dietilditiokarbamat 10 mM bovine serum albumin. 0,1 Ekstraksi enzim. Masing- masing perlakuan diambil 4 tanaman hasil perbanyakan in vitro dan dieskstraksi secara terpisah. Pada saat analisis dilakukan dengan mencampur 4 ekstrak enzim dari masing- masing perlakuan. Analisis isozim hanya pada populasi tanaman hasil SK 1. Bahan yang dianalisis adalah daun ke-4 dari tanaman nenas berumur 11 bulan setelah ditanam di lapangan, bagian pangkal daun yang berwarna putih dipotong, dicuci dan dimasukkan ke dalam plastik. Sampel dibawa ke laboratorium dengan termos es berisi es batu untuk menjaga kesegarannya. Daun sebanyak 0,8-1,0 g dipotong kecil-kecil dimasukkan ke dalam mortal yang dikelilingi es batu, kemudian ditambahkan 1,2 ml buffer ekstrak moderat Tabel 9. Sampel digerus sampai halus dan dimasukkan ke dalam tabung ependorf 1,5 ml, selanjutnya disentrifuse selama 10 menit pada suhu 5 o C pada 12 000 rpm. Supernatan diambil dengan pipet mikro dan dimasukkan ke dalam tabung ependorf dan disimpan dalam freezer. Elektroforesis sampel. Kertas saring dengan ukuran sesuai sumur dicelupkan ke ekstrak sampel dan diselipkan ke sumur gel dan sebagai kontrol mobilitas elektroforesis digunakan bromfenol biru. Gel ditutup dengan plastik dan selanjunya dielektroforesis selama 5 jam dengan kuat arus konstan sebesar 18 mA. Pewarnaan. Kertas saring yang ada di sumur dibuang dan gel diiris secara horizontal menjadi 2 potongan untuk pewarnaan 2 macam enzim. Larutan 52 pewarna untuk isozim tertentu bersifat spesifik dan harus baru. Metode pewarnaan mengikuti metode Wendel dan Weeden 1989, sedangkan bahan- bahan yang digunakan tercantum pada Lampiran 4. Sistem enzim yang dianalisis adalah peroksidase PER, malat dehidrogenase MDH, alkohol dehidrogenase ADH, aspartat aminotransferase AAT, esterase EST, asam fosfatase ACP.

4.2.3.4. Analisis RAPD Isolasi DNA.