dimana: RMSE = Akar tengah kuadrat terkecil
RMSPE = Akar tengah kuadrat persen galat U
= Koefisien ketidaksamaan Theil Y
s
t = Nilai dugaan model
Y
a
t = Nilai aktual
T = Jumlah pengamatan dalam simulasi
Statistik RMSPE berguna untuk mengukur seberapa jauh nilai-nilai peubah endogen hasil pendugaan menyimpang dari alur nilai-nilai aktualnya
dalam ukuran relatif persen. Nilai statistik U berma nfaat untuk mengetahui kemampuan model untuk analisis simulasi historis maupun peramalan. Semakin
kecil nilai RMSE, RMSPE, dan U semakin baik pendugaan model. Nilai U berkisar antara 0 dan 1. Jika U = 0, maka pendugaan model sempurna.
4.6.8 Simulasi Model Kebijakan
Simulasi kebijakan dilakukan di dalam penelitian ini dengan tujuan melihat dan mengetahui dampak impor gula terhadap harga gula domestik dan
industri gula Indonesia atau terhadap peubah-peubah endogen yang dilakukan secara historis dari tahun 1975-2004. Perumusan simulasi kebijakan ini dilakukan
berdasarkan laju impor gula ke Indonesia. Beberapa skenario simulasi kebijakan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Kenaikan impor gula sebesar 86 persen
Alternatif kebijakan ini didasari pada rata-rata laju atau pertumbuhan impor gula yang terjadi pada periode 1975-2004.
2. Penurunan impor gula sebesar 98 persen
Alternatif kebijakan ini didasari pada laju impor gula yang mengalami penurunan terbesar yang terjadi pada tahun 1984. Hal ini disebabkan
karena produksi gula domestik mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
3. Impor gula sebesar 0 persen atau tidak mengimpor gula
Alternatif kebijakan ini dilakukan secara sengaja karena pada periode 1930-an, Indonesia tidak mengimpor gula dan mampu memenuhi
kebutuhan konsumsi gula domestik.
4.6.9 Definisi Operasional
1. Gula yang dimaksud dalam penelitian ini adalah gula tebu khususnya
white sugar .
2. White sugar adalah gula berkualitas baik, putih, persen pol 99,5
dapat untuk dikonsumsi langsung. 3.
Produksi gula Indonesia adalah total produksi gula di Indonesia ya ng dinyatakan dalam satuan ton per tahun.
4. Produksi tebu Indonesia adalah total produksi tebu di Indonesia yang
dinyatakan dalam satuan ton per tahun. 5.
Luas areal perkebunan tebu adalah luas seluruh areal produktif tanaman tebu di Indonesia dinyatakan dalam satuan hektar.
6. Harga
provenue gula adalah kebijakan harga dasar gula yang
diterapkan oleh pemerintah untuk melindungi petani tebu yang dinyatakan dalam satuan Rupiah per ton.
7. Produktivitas tebu merupakan hasil bagi antara produksi tebu
Indonesia dengan luas areal perkebunan tebu yang dinyatakan dalam satuan ton per hektar.
8. Harga dasar gabah adalah kebijakan harga
gabah kering yang diterapkan oleh pemerintah untuk melindungi petani.
9. Impor gula adalah
jumlah seluruh impor gula yang dijual atau dipasarkan di pasar domestik dan tidak termasuk impor ilegal yang
dinyatakan dalam satuan ton. 10.
Jumlah penduduk Indonesia adalah banyaknya populasi setiap tahun dinyatakan dalam satuan jiwa.
11. Tarif impor gula adalah
tarif yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia terhadap gula dinyatakan dalam satuan Rupiah per ton.
12. Nilai tukar mata uang adalah perbandingan dari perubahan mata uang
Amerika Serikat terhadap mata uang negara lain Indonesia yang dinyatakan dalam satua n Rupiah per USDollar.
13. Harga gula dunia adalah harga gula di pasar internasional Pasar
London dideflasi dengan Indeks Harga Perdagangan Besar Amerika Serikat.
14. Harga riil impor gula adalah harga CIF gula Indonesia yang
merupakan hasil bagi antara nilai dengan volume impor yang dideflasi 1995 = 100 dengan Indeks Harga Konsumen Indonesia dinyatakan
dalam satuan Rupiah per ton. 15.
Rendemen adalah kadar kandungan gula dalam setiap batang tebu yang dinyatakan dalam satuan persen.
16. Persamaan simultan adalah satu himpunan persamaan dengan lebih
dari satu variabel yang harus dipecahkan secara bersama untuk mendapatkan solusinya.
17. Variabel eksogen adalah variabel yang tidak dipengaruhi oleh perilaku
variabel lainnya dan memiliki serangkaian nilai tertentu. 18.
Variabel endogen adalah variabel yang nilai-nilainya ditentukan oleh satu atau serangkaian variabel lainnya.
19. Dalam penelitian ini, harga gula eceran, harga impor gula, harga gula
dunia, harga provenue gula, dan harga dasar gabah telah telah dideflasi 1995 = 100 dengan Indeks Harga Konsumen dinyatakan dalam
satuan Rupiah per ton. 20.
Harga gula domestik yang dimaksud dalam penelitian ini harga gula eceran.
21. Harga dunia merupakan competitive price dimana negara importir
maupun eksportir gula dunia tidak ikut campur dalam pasar gula dunia.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Kebijakan Impor Gula di Indonesia
Produksi gula dalam negeri semakin tidak mampu memenuhi kebutuhan konsumsi sehingga kekurangan tersebut harus ditutupi dengan gula impor yang
terus meningkat dari tahun ke tahun sejak 1990. Saat ini, Indonesia telah menjadi negara pengimpor gula terpenting di dunia setelah Rusia. Impor yang tinggi serta
harga internasional yang murah telah mempersulit posisi sebagian besar pabrik gula untuk bertahan dalam industri gula nasional apalagi untuk berkembang.
Impor gula semakin terbuka lebar dan membanjir semenjak pemerintah mengeluarkan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No
25MPPKep11998 yang tidak lagi memberi monopoli kepada BULOG untuk mengimpor komoditas strategis termasuk gula dan tarif impor yang ditetapkan
sebesar nol persen. Impor gula nasional yang besar telah menarik minat banyak pelaku pasar sehingga menimbulkan kesulitan pengendaliannya. Kemelut
pengelolaan impor gula terus berlangsung sehingga mendorong pemerintah melalui Departemen Perdagangan dan Perindustrian mengatur tataniaga dan impor
seperti instrumen NPIK Nomor Pengenal Importir Khusus sampai penerapan kuota impor. Kuota impor gula putih hanya diberikan kepada importir terdaftar
yang memenuhi syarat, terutama yang menyerap tebu rakyat lebih dari 75 persen total tebu yang digunakan oleh produsen tersebut. Kuota impor gula putih juga
diberikan kepada BULOG, mengingat importir terdaftar belum berpengalaman dalam mengimpor gula serta tidak mempunyai jaringan distribusi seperti halnya
BULOG. Kebijakan tersebut ternyata masih kurang efektif, baik untuk