6. Tujuan perusahaan
Dalam teori ekonomi, perusahaan diasumsikan bertujuan untuk mencapai laba yang sebesar-besarnya. Akan tetapi, terdapat juga perusahaan yang
tidak berorientasi kepada maksimisasi laba sehingga perusahaan tersebut dapat meningkatkan ataupun menurunkan produksinya tanpa terlalu
memperhitungkan laba atau rugi yang akan diperoleh perusahaan. 7.
Pajak dan subsidi Adanya pajak seperti pajak penjualan, pajak penghasilan akan
mengakibatkan kenaikan pada ongkos produksi sehingga mengurangi insentif untuk berproduksi. Dengan demikian, penawaran komoditi
tersebut akan berkurang. Sebaliknya, pemberian subsidi akan mengurangi ongkos produksi dan meningkatkan keuntungan sehingga penawaran
komoditi tersebut akan meningkat.
3.1.2 Harga
Harga barang-barang yang diperdagangkan ditentukan oleh penawaran dan permintaan Krugman dan Obstfeld, 2003. Perpotongan kurva permintaan dengan
kurva penawaran suatu barang dalam suatu pasar menentukan harga pasar harga keseimbangan untuk barang tersebut. Pada kondisi itu, kuantitas barang yang
diminta oleh pembeli adalah sama dengan kuantitas yang ditawarkan oleh penjual. Dengan kata lain, keseimbangan harga pasar merupakan hasil interakasi kekuatan
penawaran dan permintaan barang di pasar. Dalam perekonomian pasar, harga merupakan tanda atau sinyal yang
mengarahkan keputusan ekonomi sehingga melakukan alokasi terhadap sumberdaya yang langka. Untuk setiap barang dalam perekonomian, harga barang
memberikan jaminan bahwa penawaran dan permintaan berada dalam keseimbangan. Menurut Nicholson 1995, harga pasar mempunyai dua fungsi
utama, yaitu sebagai: 1 pemberi informasi tentang jumlah komoditi yang sebaiknya dipasok oleh produsen untuk memperoleh laba maksimum dan 2
penentu tingkat permintaan bagi konsumen yang menginginkan kepuasan maksimum. Kenaikan dalam permintaan menyebabkan keseimbangan harga
meningkat sehingga permintaan mempengaruhi harga secara positif, sedangkan penawaran mempengaruhi harga secara negatif, dimana jika penawaran meningkat
maka harga akan cenderung turun disebabkan kuantitas barang yang ditawarkan produsen lebih besar daripada yang dibutuhkan atau yang diinginkan oleh
konsumen.
3.1.3 Teori Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional dalam arti sempit merupakan suatu gugus masalah yang timbul sehubungan dengan pertukaran komoditi fisikal antar
negara Gonarsyah, 1983. Dengan meningkatnya taraf hidup dan kebutuhan masyarakat, kemajuan teknologi dan komunikasi serta terjadinya perubahan
politik di dunia, tidak ada satu negara atau kelompok ma napun yang terisolasi dari negara lain. Perdagangan internasional berlangsung atas dasar saling percaya dan
saling menguntungkan, mulai dari barter hingga transaksi jual-beli antara para pedagang traders dari berbagai belahan wilayah hingga di luar batas negara.
Menurut Mahardhika 2004, pada dasarnya faktor yang mendorong timbulnya perdagangan internasional dari suatu negara ke negara lain bersumber dari
keinginan memperluas pemasaran komoditi ekspor dan memperbesar penerimaan devisa dalam penyediaan dana pembangunan dari negara yang bersangkutan.
Perdagangan internasional terutama timbul karena adanya perbedaan- perbedaan harga relatif di antara negara Ball dan McCulloch, 2000. Perbedaan-
perbedaan ini berasal dari perbedaan dalam biaya produksi, yang diakibatkan oleh:
1. Perbedaan dalam karunia Tuhan atas faktor produksi. Tidak semua negara
memiliki dan mampu menghasilkan komoditas yang diperdagangkan karena faktor-faktor alam yang tidak mendukung.
2. Kemampuan suatu negara dalam menyerap dan menerapkan teknologi
untuk menghasilkan komoditas tertentu pada tingkat yang lebih efisien. 3.
Perbedaan dalam efisiensi pemanfaatan faktor produksi. 4.
Nilai tukar suatu negara terhadap negara lain. Berdagang dengan negara lain kemungkinan dapat memperoleh
keuntungan, yakni dapat membeli barang yang harganya lebih rendah dan mungkin dapat menjual ke luar negeri dengan harga yang relatif lebih tinggi.
Perdagangan internasional juga dapat terjadi karena adanya perbedaan permintaan dan penawaran suatu negara. Permintaan akan sesuatu barang sangat ditentukan
oleh selera dan pendapatan. Selera dapat memainkan peranan penting dalam menentukan permintaan akan sesuatu barang antar berbagai negara. Apabila
persediaan suatu barang di satu negara tidak cukup untuk memenuhi permintaan, negara tersebut dapat mengimpor dari negara lain. Selain itu, permintaan akan
sesuatu barang ditentukan oleh pendapatan. Kita dapat menduga bahwa ada hubungan antara pendapatan satu negara dengan pembelian barang luar negeri
impor. Jika pendapatan naik, maka pembelian barang-barang dan jasa dari dalam negeri maupun impor dapat mengalami kenaikan. Teori perdagangan
internasional menunjukkan bahwa bangsa-bangsa atau suatu negara akan memperoleh suatu tingkat kehidupan yang lebih tinggi dengan melakukan
spesialisasi dalam barang-barang dimana mereka memiliki keunggulan komparatif dan mengimpor barang-barang yang mempunyai kerugian komparatif.
Pasar di Hubungan Perdagangan
Pasar di Negara 1
Internasional Negara 2
Px Px
Px Sx
A” P
3
A’ P
3
Ekspor Sx E S
P
2
B B’
E’ B E
P
1
Impor A A
D Dx
Dx x 0
x 0 x
Sumber: Salvatore, 1997
Gambar 1. Kurva Terjadinya Perdagangan Internasional
Pada Gambar 1, sebelum terjadinya perdagangan internasional, harga di negara 1 adalah sebesar P
1
sedangkan harga di negara 2 sebesar P
3
. Penawaran di pasar internasional akan terjadi jika harga internasional lebih besar daripada P
1
, sedangkan permintaan di pasar internasional akan terjadi jika harga internasional
lebih rendah dari P
3
. Pada saat harga internasional sama dengan harga P
2
, maka di negara 2 terjadi kelebihan permintaan sebesar A’B’E’. Jika harga internasional
sebesar P
2
, maka di negara 1 akan terjadi excess supply sebesar ABE. Perpaduan antara kelebihan penawaran di negara 1 dan kelebihan permintaan di negara 2
akan menentukan harga yang terjadi di pasar internasional, yaitu sebesar P
2
. dengan adanya perdagangan tersebut, maka negara 1 akan mengekspor gula
sebesar ABE, sedangkan negara 2 akan mengimpor gula sebesar A’B’E’. Besar ABE
akan sama dengan A’B’E’ di pasar internasional. Dengan kata lain, besarnya ekspor suatu komoditi dalam perdagangan internasional akan sama dengan
besarnya impor komoditi tersebut. Harga yang terjadi di pasar internasional merupakan harga keseimbangan antara penawaran dan permintaan dunia.
Perubahan dalam produksi dunia akan mempengaruhi penawaran dunia, sedangkan perubahan dalam konsumsi dunia akan mempengaruhi permintaan
dunia. Kedua perubahan tersebut pada akhirnya akan mempengaruhi harga dunia.
3.1.4 Ke untungan dan Kerugian bagi Indonesia Sebagai Negara Pengimpor Gula