persedian gula di dalam negeri tidak cukup memenuhi kebutuhan konsumsi, pemerintah dapat meningkatkan persediaan gula dengan cara mengimpor gula.
5.3.7 Harga Impor Gula
Nilai koefisien determinasi dari model harga impor gula adalah 0,70614 yang artinya keragaman dari variabel endogen mampu diterangkan oleh variabel-
variabel eksogen di dalam model, seperti impor gula, nilai tukar, harga gula dunia, dan harga impor gula tahun sebelumnya sebesar 70,614 persen, sedangkan sisanya
sebesar 29,386 persen diterangkan oleh faktor-faktor lain di luar model. Hasil pendugaan parameter dan elastisitas model harga impor gula dapat dilihat pada
Tabel 10.
Tabel 10. Hasil Dugaan Parameter dan Elastisitas Harga Impor Gula
Variabel Koefisien
t
hitung
P Elastisitas
Nama Variabel Pendek
Panjang Intercep
-4,38x10
11
-1,66 0,1099 D
- - Intersep
IMG 1042685
3,05 0,0055 A
100,25 137,14 Impor Gula
ER -7,215x10
7
-1,37 0,1827 E
-35,16 -48,2 Nilai Tukar
PW 626190,7
1,81 0,0835 C
69,11 94,73 Harga Gula Dunia
LHRIG 0,270526
1,47 0,1546 E
- - Lag HRIG
R-Sq 0,70614
0,65716 14,42
1,4976 Adj R-Sq
F Stat DW Stat
Pada Tabel 10 dapat diketahui bahwa secara statistik variabel impor gula, harga gula dunia, harga impor gula tahun sebelumnya berpengaruh nyata secara
positif dan variabel nilai tukar berpengaruh nyata secara negatif terhadap perubahan harga impor gula. Impor gula bersifat elastis terhadap perubahan harga
impor gula jika dilihat dari nilai elastisitasnya. Impor gula memiliki nilai elastisitas sebesar 100,25 dalam jangka pendek dan 137,14 dalam jangka panjang.
Artinya, jika terjadi kenaikan impor gula sebesar satu persen, maka harga impor gula akan meningkat sebesar 100,25 persen dalam jangka pendek dan 137,14
persen dalam jangka panjang, cateris paribus. Koefisien dugaan variabel nilai
tukar sebesar -7,215x10
7
yang menunjukkan bahwa jika terjadi kenaikan nilai tukar sebesar satu Rupiah per Dollar Amerika, maka harga impor gula akan turun
sebesar Rp 7,215x10
7
, cateris paribus. Sementara itu, harga gula dunia bersifat elastis terhadap perubahan harga
impor gula. Nilai elastisitas harga gula dunia dalam jangka pendek dan jangka panjang masing-masing sebesar 69,11 dan 94,73. Artinya, setiap kenaikan harga
gula dunia sebesar satu persen akan meningkatkan harga impor gula sebesar 69,11 persen dalam jangka pendek dan 94,73 persen dalam jangka panjang, cateris
paribus . Selain itu, variabel peubah bedakala yaitu harga impor gula tahun
sebelumnya juga mempengaruhi perubahan harga impor gula dengan nilai koefisien dugaan sebesar 0,270526 yang menunjukkan bahwa kenaikan harga
impor gula tahun sebelumnya sebesar satu Rupiah per ton akan meningkatkan harga impor gula sebesar Rp 0,270526 per ton, cateris paribus.
5.3.8 Harga Gula Eceran