Penentuan Safety Stock Simulasi 1 : Penggunaan Sistem Safety Stock dalam Pengendalian Persediaan

64

7.4. Simulasi 1 : Penggunaan Sistem Safety Stock dalam Pengendalian Persediaan

Penggunaan sistem safety stock dalam perusahaan akan berimplikasi besar terhadap komponen biaya terutama biaya yang terkait dengan persediaan. Untuk itu diperlukan perhitungan yang cermat tentang jumlah safety stock yang optimal dan waktu pemesanan serta jumlah bahan baku yang dipesan sehingga biaya dapat dikeluarkan seefisien mungkin. Pada simulasi ini langkah yang dilakukan adalah penentuan safety stock, penentuan reorder point, dan jumlah yang dipesan.

7.4.1. Penentuan Safety Stock

Leadtime merupakan salah satu penghambat arus produk sehingga menghambat produktivitas. Fokus terpenting manajemen adalah menjaga tingkat pelayanan terhadap konsumen sekalipun terkendala oleh datangnya bahan baku yang tidak pasti. Waktu tunggu datangnya pesanan bahan baku akan meningkatkan kemungkinan kosongnya persediaan. Hal ini yang kemudian akan menurunkan tingkat pelayanan terhadap konsumen karena ada permintaan konsumen yang tidak terpenuhi. Kondisi ini dapat ditanggulangi dengan menyediakan safety stock. Safety stock adalah sejumlah barang yang disimpan perusahaan untuk dikeluarkan sewaktu-waktu dalam mengatasi permasalahan kekurangan pasokan barang. Safety stock ini dapat dihitung berdasarkan pada data peramalan perusahaan tahun 2008, yaitu dari data bahan baku yang dibutuhkan untuk memenuhi produksi tahun 2008. Besarnya safety stock ini tergantung pada ketidakpastian pasokan leadtime maupun permintaan yang selama ini dialami perusahaan. Pada situasi normal, ketidakpastian pasokan bisa diwakili dengan standar deviasi 65 leadtime dari pemasok yaitu waktu antara perusahaan memesan sampai material atau barang diterima. Sedangkan ketidakpastian permintaan diwakili dengan standar deviasi besarnya permintaan per periode. Untuk itu pada perhitungan ini perusahaan juga membutuhkan data-data pemakaian bahan baku tahun sebelumnya untuk menentukan standar deviasi leadtime dan standar deviasi pemakaian bahan baku. Besarnya safety stock dihitung dengan mengalikan standar deviasi permintaan selama leadtime dengan nilai korelasi dari probabilitas tertentu. Probabilitas yang diambil adalah 95 persen yang berarti hanya 5 persen dari 100 persen kemungkinan perusahaan mengalami stock out yang dapat ditoleransi oleh perusahaan. Standar deviasi permintaan diturunkan berdasarkan pada data kebutuhan skim tahun 2007 Lampiran 9. Dengan menggunakan Microsoft Excel, diperoleh hasil standar deviasi kebutuhan skim aktual adalah sebesar 770,23 dengan rata-rata permintaan hasil forecast tahun 2008 sebesar 1.700,50 Kg per hari. Standar deviasi leadtime diturunkan dari data leadtime kedatangan bahan baku tahun 2007 Lampiran 9. Dari hasil perhitungan diperoleh standar deviasi leadtime sebesar 13 dengan rata-rata leadtime sebesar 65 hari. Namun leadtime yang digunakan dalam perhitungan safety stock adalah 52 hari batas bawah leadtime dengan pertimbangan bahwa angka ini cukup aman dalam menanggulangi tingkat ketidakpastian leadtime suplier yang tinggi. Berdasarkan data diatas diperoleh safety stock sebesar 37.495,48 Kg. Data dapat dilihat pada Tabel 12. 66 Tabel 12 Tingkat Safety Stock Untuk Perencanaan Pengadaan Bahan Baku Skim PT X Periode Tahun 2008 Data Satuan Nilai Demand per hari Kg 1,700.50 Standar deviasi Leadtime Hari 13.00 Standar Deviasi Demand Kg 770.23 Leadtime Hari 52.00 Z-Score 95 - 1.645 Safety stock Kg 37,495.48

7.4.2. Penentuan Kebutuhan Selama Leadtime