Supply Chain Management Pengendalian Persediaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Supply Chain Management

Studi tentang manajemen rantai suplai dilakukan oleh Aini 2005 dan Usman 2007. Aini 2005 dengan judul penelitian Analisis Sistem Pasokan Sayuran ke Ritel menggunakan pendekatan analisis deskriptif untuk menyatakan bahwa alokasi penggunaan biaya terbesar dalam pengadaan barang procurement dan distribusi adalah pembelian bahan baku yang dilakukan secara kredit dan tunai serta biaya transportasi. Untuk itu perusahaan perlu melakukan efisiensi biaya dengan melakukan penghematan di sektor lain seperti biaya pemesanan ordering cost yang berkurang setelah beralih pada media elektronik. Selain itu perusahaan juga akan berusaha meningkatan pendapatan penjualan karena diharapkan dapat mengurangi biaya tetap perusahaan. Faktor lain yang juga mempengaruhi tingkat keuntungan perusahaan adalah minimisasi persentase jumlah barang yang kembali dari pasar return. Jika presentase jumlah produk atau barang yang dikembalikan dari konsumen semakin rendah maka kinerja perusahaan dalam melakukan penanganan distribusi produk dikatakan baik, sebaliknya ketika presentase jumlah produk return banyak maka kinerja distribusi produk yang dilakukan oleh perusahaan rendah. Analisis kinerja manajemen rantai suplai dilakukan oleh Usman 2007 dalam penelitian yang berjudul Analisis Kinerja Supply Chain Management Susu Cair UHT Full Cream Studi Kasus di PT Ultrajaya Milk Industry and Trading. Penelitian ini menganalisis mengenai mekanisme procurement bahan baku susu 10 segar, tingkat persediaan akhir dan tingkat perputaran persediaan serta menganalisis mengenai jaringan kerja supply chain management yang terlibat dalam bisnis ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Critical Path Method CPM yang menghasilkan waktu optimum, waktu pesimistis, waktu realistis dan waktu rata – rata dari jaringan kerja supply chain.

2.2. Pengendalian Persediaan

Zein 2004 dengan judul penelitian Kajian Pengendalian dan Pengadaan Bahan Baku Pada PT Petrokimia Gresik membandingkan penggunaan metode MRP teknik lot for lot dan teknik part period dari sisi biaya yang dikeluarkan untuk persediaan dalam proses pengendalian dan perencanaan produksi. Dalam penelitiannya, Zein menyatakan bahwa penggunaan teknik part period menghasilkan biaya persediaan yang lebih rendah dibandingkan teknik lot for lot. Putra 2005 dengan judul penelitian Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Produk Ban Pada PT Goodyear Indonesia Tbk menggunakan metode EOQ sebagai bahan pembanding dengan metode persediaan yang dilakukan oleh perusahaan. Penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara metode perusahaan dengan metode EOQ yang digunakan penulis. Namun untuk bahan lokal, kebijakan yang dilakukan perusahaan telah optimal. Purwani 2006 dengan judul penelitian Kajian Persediaan Bahan Baku Kulit Sintetik di Perusahaan Sumber Karya Indah dengan Metode Simulasi mengkaji tentang sistem persediaan yang telah dilakukan perusahaan dan membuat model dan biaya persediaan dengan metode simulasi. Nurfitriyah 2007 dengan judul penelitian Kajian Persediaan Bahan Baku Di PT Goodyear Indonesia, Tbk dengan Metode Simulasi mengkaji tentang sistem 11 persediaan bahan baku di PT Goodyear. Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode simulasi yang dilakukan peneliti telah berhasil menghemat biaya persediaan sebesar 4,25 persen pertahun untuk bahan baku lokal sedangkan untuk bahan baku impor sebesar 2,98 persen. Penggunaan metode simulasi ini cocok diterapkan untuk menghadapi ketidakpastian permintaan ataupun leadtime. Penelitian yang akan dilakukan ini bermaksud untuk melihat sistem pengelolaan persediaan di PT X serta menganalisis kebijakan penggunaan sistem make to order dan make to stock dalam penyediaan produk. Perbedaan penelitian ini terhadap penelitian sebelumnya adalah tujuan serta metode yang digunakan untuk analisis. Penelitian ini akan menggunakan decoupling point untuk menentukan strategi yang digunakan dan EOQ sebagai alat analisis untuk melihat stok optimal dari bahan baku yang harus disediakan perusahaan agar dapat mendukung kontinuitas produksi. Penulis akan mendeskripsikan sistem persediaan yang dilakukan PT X dan menganalisis tingkat persediaan optimal yang harus disediakan oleh perusahaan untu memenuhi kebutuhan produksi. Penulis akan mencoba memberikan rekomendasi mengenai tingkat minimum safety stock dan reorder point dari bahan baku yang harus dimiliki oleh perusahaan untuk menunjang kontinuitas produksi. Metode yang akan digunakan oleh penulis adalah metode deskriptif untuk menggambarkan sistem persediaan serta model persediaan probabilistik dengan EOQ sebagai alat analisis.

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN