59 100.000. Biaya clearence yang dikeluarkan perusahaan setiap kali memesan bahan
baku adalah Rp 2.989.950. Biaya total yang dikeluarkan perusahaan setiap kali memesan bahan baku adalah sebesar Rp 3.089.950.
7.2.2. Biaya Penyimpanan Persediaan Bahan Baku PT X Tahun 2008
Perusahaan juga mengeluarkan biaya untuk menyimpan bahan baku selain biaya pemesanan. Biaya penyimpanan ini terdiri dari biaya utilitas, biaya modal,
dan biaya upah. Biaya utilitas terdiri atas biaya penyusutan gedung, biaya listrik untuk pencahayaan maupun pendingin dan biaya maintenance gudang. Biaya
upah merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mempekerjakan karyawan dalam mengelola bahan baku di gudang. Sedangkan biaya modal adalah
biaya opportunity cost yang dikeluarkan perusahaan yang dihitung sebagai alternatif pendapatan atas dana yang diinvestasikan dalam persediaan.
7.2.2.1. Biaya Utilitas Bahan Baku Skim PT X Tahun 2008
Biaya penyusutan gedung yang dilakukan perusahaan menggunakan metode garis lurus. Biaya yang dikeluarkan perusahaan setiap tahun selama umur
gedung adalah hasil pembagian total biaya yang dikeluarkan untuk investasi gedung dengan umur gedung yang diperkirakan. Biaya ini kemudian dibebankan
kepada bahan baku yang menggunakan fasilitas tersebut. Pembebanan biaya ini didasarkan pada jumlah palet yang dipakai dan jumlah Kg setiap paletnya.
Dengan demikian akan diperoleh biaya penyusutan gedung yang dibebankan kepada bahan baku setiap Kg.
Gudang baku yang dimiliki PT X memiliki luasan area simpan sebesar 1.104 m
2
. Gudang baku ini bisa diisi oleh 766 palet yang masing- masing palet
60 mampu mengangkut bahan baku sebanyak 1.500 Kg dengan asumsi seluruh
luasan gudang ini digunakan untuk menampung skim. Biaya yang dibebankan untuk 1 palet adalah sebesar Rp 56.691. Dengan demikian maka biaya yang
dibebankan pada setiap Kg bahan baku skim adalah sebesar Rp 37,79KgTahun. Dengan cara yang sama, maka diperoleh biaya listrik sebesar Rp 28,27KgTahun
dan biaya maintenance sebesar Rp 3,94KgTahun. Dengan demikian maka total biaya utilitas adalah sebesar Rp 70,01KgTahun.
7.2.2.2. Biaya Modal Bahan Baku Skim PT X Tahun 2008
Biaya modal atau disebut juga biaya opportunity cost of capital merupakan alternatif pendapatan atas dana yang diinvestasikan dalam persediaan.
Biaya modal ini masuk ke dalam perhitungan untuk menilai tingkat efisiensi penggunaan modal ini. Tujuan utama suatu perusahaan adalah memperoleh
keuntungan yang sebesar-besarnya dengan modal yang sekecilnya. Penggunaan biaya modal ini dilakukan sebagai pembanding apakah keputusan perusahaan
dalam menggunakan modal ini untuk persediaan lebih menguntungkan dibandingkan jika disimpan dalam bank atau menggunakannya untuk investasi
lain. Biaya modal ini dihitung dari harga bahan baku dikalikan dengan tingkat
kemungkinan keuntungan yang diperoleh perusahaan jika perusahaan menginvestasikan modal ke tempat lain. Tingkat keuntungan yang mungkin
diperoleh perusahaan berdasarkan hasil perhitungan perusahaan yaitu sebesar 12 persen dengan asumsi 12 persen adalah tingkat bunga kredit manufaktur. Biaya
modal ini dihitung sebagai biaya keuntungan yang hilang dari perusahaan untuk tiap Kg bahan baku yang dibeli jika modal diinvestasikan ke tempat lain. Harga
61 bahan baku yang digunakan adalah harga bahan baku termasuk dengan biaya
pengiriman dari gudang pemasok hingga gudang perusahaan sesuai dengan kesepakatan antara pemasok dengan perusahaan. Berdasarkan perhitungan terlihat
bahwa perusahaan mengeluarkan biaya modal Rp 8,593.20 dalam setiap Kg bahan baku skim.
7.2.2.3. Biaya Upah Karyawan PT X Tahun 2008