66 Tabel 12 Tingkat Safety Stock Untuk Perencanaan Pengadaan Bahan Baku Skim
PT X Periode Tahun 2008
Data Satuan
Nilai
Demand per hari Kg
1,700.50 Standar deviasi Leadtime
Hari 13.00
Standar Deviasi Demand Kg
770.23 Leadtime
Hari 52.00
Z-Score 95 -
1.645 Safety stock
Kg 37,495.48
7.4.2. Penentuan Kebutuhan Selama Leadtime
Penentuan kebutuhan selama leadtime dilakukan dengan mengalikan kebutuhan perhari dengan leadtime yang telah ditetapkan. Leadtime yang
digunakan dalam perhitungan ini adalah batas atas dari perhitungan standar deviasi variasi leadtime aktual kedatangan bahan baku selama tahun 2007 yaitu 78
hari. Hal ini dikarenakan rentang leadtime pemasok yang cukup panjang antara 46 – 104 hari sedangkan kesepakatan yang dibuat oleh perusahaan dengan pemasok
adalah 60 hari. Jika waktu kedatangan bahan baku mundur dari jadwal yang sudah ditetapkan, jumlah yang dipesan dapat sedikit menutupi kebutuhan selama
kemunduran leadtime. Sedangkan jika kedatangan bahan baku lebih cepat dari yang sudah dijadwalkan maka jumlah yang dipesan masih mampu ditampung oleh
kapasitas gudang.
Tabel 13 Kebutuhan Selama Leadtime Untuk Perencanaan Pengadaan Bahan Baku Skim PT X Periode Tahun 2008
Data Satuan
Nilai
Demand per hari Kg
1,700.50 Leadtime
Hari 78.00
Kebutuhan selama leadtime Kg
132,639.29
67 Berdasarkan perhitungan, kebutuhan perusahaan selama leadtime akan
bahan baku skim selama 78 hari adalah sebesar 132.639,29 Kg Tabel 13. Dengan jumlah ini perusahaan masih mampu mengatasi kemunduran leadtime
selama 18 hari dari leadtime yang disepakati yaitu 60 hari. Jika bahan baku datang lebih cepat dari yang direncanakan maka perusahaan akan memiliki stok bahan
baku lebih banyak sehingga waktu pemesanan kembali yang dihitung kemudian bisa lebih lama dibandingkan perencanaan sebelumnya.
7.4.3. Penentuan Reorder Point
Reorder point merupakan titik dimana perusahaan harus melakukan pemesanan bahan baku lagi sehingga bahan baku yang dipesan tersebut datang
tepat pada saat safety stock sama dengan nol. Penentuan reorder point ini diperoleh dengan menjumlahkan kebutuhan selama leadtime dengan safety stock
perusahaan. Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil reorder point berada pada saat stok di gudang sejumlah 170.134,77 Kg yang berarti pemesanan dilakukan
setiap kali stok bahan baku berada pada titik 170 Ton Tabel 14.
Tabel 14 Reorder Point Untuk Perencanaan Pengadaan Bahan Baku Skim PT X Periode Ta hun 2008
Data Satuan
Nilai
Leadtime Hari
78.00 Kebutuhan selama leadtime
Kg 132,639.29
Safety stock Kg
37,495.48 Reorder Point
Kg 170,134.77
Kapasitas gudang saat ini dengan luasan 1.104 m
2
mampu menampung bahan baku sebanyak 1.149 ton dengan asumsi semua luasan digunakan untuk
menampung skim. Dengan mengacu pada data tersebut maka diasumsikan gudang
68 mampu menampung bahan baku di atas jumlah reorder point yaitu 170 ton.
Dengan kata lain tidak ada permasalahan dengan kapasitas gudang saat ini. Sistem pengadaan bahan baku yang dilakukan pada simulasi 1 dapat dilihat pada
Gambar 7.
Sistem Persediaan Bahan Baku Menggunakan Safety Stock
0.00 50,000.00
100,000.00 150,000.00
200,000.00 250,000.00
60 120
180 240
300 360
Waktu Hari Ke- Jumlah Kg
Persediaan Bahan Baku Safety Stock
ROP
Gambar 7 Simulasi Sistem Persediaan Bahan Baku Menggunakan Safety Stock Simulasi 1
Keterangan : EOQ
= Economic Order Quantity a
= reorder point b
= jumlah persediaan minimum c
= saat kedatangan bahan baku L
= leadtime
7.5. Simulasi 2 : Pemesanan Kebutuhan Selama Leadtime Secara Berkala