Sistem Pembelian Bahan Baku Skim yang Dilakukan Perusahaan

62 Semakin banyak bahan baku yang dipesan maka tingkat biaya yang dikeluarkan pun akan semakin besar.

7.3. Sistem Pembelian Bahan Baku Skim yang Dilakukan Perusahaan

Dalam sistem yang dilakukan pada tahun 2007, perusahaan telah menghitung jumlah pesanan ekonomis dengan menggunakan EOQ. Hal ini bertujuan untuk meminimumkan biaya persediaan. Asumsi perusahaan saat itu adalah pemasok masih mampu memberikan performance terbaiknya dengan mengirimkan bahan baku skim tepat waktu dan tepat jumlah. Namun sepanjang tahun 2007, perusahaan mengalami peningkatan penjualan yang pesat dan tentu saja membutuhkan bahan baku yang lebih banyak sehingga perusahaan saat itu lebih sering berada dalam kondisi shortage. Hal ini terutama dikarenakan pemasok tidak mampu memberikan bahan baku sesuai dengan leadtime yang ditetapkan sebelumnya yaitu 60 hari. Penggunaan EOQ dalam perhitungan ini dengan asumsi bahwa permintaan terhadap bahan baku bersifat kontinyu dengan tingkat yang seragam. Dengan kata lain item tersebut dibutuhkan dengan jumlah yang relatif sama dari tahun ke tahun. Dalam hal ini perusahaan beranggapan bahwa kebutuhan skim selama ini di perusahaan relatif stabil dan berkelanjutan. Tabel 11 Jumlah Pemesanan Ekonomis Bahan Baku Skim PT X Tahun 2008 Data Satuan Nilai Biaya penyimpanan RpKg 9,051.95 biaya pemesanan RpKg 3,089,950.00 EOQ Kg 17,506.95 jumlah pesanan Kg 448,932.98 frekuensi pesan kali 25.00 Waktu hari kerja 264.00 selang waktu pemesanan hari kerja 10.00 63 Berdasarkan pada perhitungan biaya penyimpanan dan biaya pesan diperoleh hasil nilai EOQ yaitu 17.506,95 Kg yang dipesan setiap 10 hari kerja sebanyak 25 kali dalam setahun Tabel 11. Asumsi yang digunakan untuk jumlah hari kerja dalam satu bulan adalah 22 hari. Tetapi untuk pengiriman tetap dilakukan sebanyak 60 hari kalender dengan asumsi bahwa pada hari sabtu dan minggu distribusi bahan baku dari pemasok ke gudang manufaktur tidak berhenti. Pada perencanaan ini perusahaan berasumsi bahwa leadtime pemasok dan permintaan konsumen akan produk jadi adalah stabil sehingga perusahaan tidak membutuhkan adanya stok skim sebagai bahan baku mayor. Namun perkembangan perusahaan yang meningkat pesat mau tidak mau harus didukung oleh sistem yang juga berkembang. Penggunaan sistem ini menjadi tidak sesuai dengan kondisi di lapangan yang mengakibatkan perusahaan sering mengalami stock out bahan baku skim. Untuk itu perusahaan saat ini perlu memiliki sejumlah bahan baku skim untuk ditempatkan sebagai safety stock. Sistem pengadaan bahan baku yang telah dilakukan perusahaan dapat dilihat pada Gambar 6. -10,000.00 -5,000.00 0.00 5,000.00 10,000.00 15,000.00 20,000.00 25,000.00 30,000.00 35,000.00 60 120 Waktu Hari Ke- Jumlah Kg Persediaan Teoritis Persediaan Real Gambar 6 Sistem Persediaan Aktual Perusahaan dengan Tingkat Fluktuasi Kebutuhan Bahan Baku Skim Periode Tahun 2007 64

7.4. Simulasi 1 : Penggunaan Sistem Safety Stock dalam Pengendalian Persediaan